06| Tawaran Biru

4.3K 89 1
                                    






















Biru melangkah tepat di hadapan Jeffrey, berdiri mematung dengan ekspresi terkejut. Lingerie yang di pakai sengaja dia sibak di bagian dada, mempertontonkan belahan dadanya yang membuat Jeffrey terpaku sesaat sebelum mengalihkan wajahnya ke arah lain.

Biru dengan lancang mengambil tangan Jeffrey untuk di taruh di sana, tersenyum lembut dengan tangan yang mengalung mengelus belakang kepala Jeffrey.

“Aku kira Mas Jeffrey gak kesini.”

“Saya kesini untuk Cara, saya kira anak itu belum tidur.” Dengan gerakan kaku, laki-laki itu melepas  tangannya di dada Biru. “Kamu kenapa belum tidur?”

“Aku mau balas sesuatu ke Mas Jeffrey, Mas lihat sendiri kan? Baju yang aku pakai?”

Jeffrey tahu. Dia pernah melihatnya, lingerie yang Biru pakai tak lain adalah hadiah untuk si adik. Namun, karena di rasa terlalu terbuka Jesica tak pernah sekalipun memakainya, sialnya Leon malah memberikan gaun tidur itu pada Biru.

Jeffrey mendesah. “Kamu salah kalo main-main sama saya, gak selamanya orang dewasa seperti saya bisa tahan lihat tingkah kamu yang seolah menggoda.”

Jeffrey meraih gagang pintu yang hampir dia buka, sayangnya tangan Biru menahannya. Gadis itu kembali berdiri di depan, menghadang Jeffrey mengunci kamarnya.

Jeffrey tertegun, Biru menarik tengkuknya mengulum bibirnya dalam-dalam. Tangan gadis itu tak tinggal diam, Jeffrey menghentikan tangan Biru yang hampir menyentuh kepunyaan, mendongak menatap gadis itu tajam.

“Biru!”

“Ayo buat perjanjian,” Biru terengah, “Aku boleh menginap di sini dan Mas Jeffrey boleh menyentuhku.”

Jeffrey mengernyit, butuh waktu untuk berani mengelus bibir Biru lalu terkekeh rendah. “Saya bahkan sudah mengizinkan kamu tinggal, untuk apa berbuat seperti ini?”

Biru gelagapan, menggigit bibirnya gusar. Tanpa di duga, Jeffrey menarik pinggangnya lembut mengelus di sana sebelum naik ke dada Biru. Laki-laki itu menunduk, mengecup kening, turun ke hidung, dan bibir Biru.

“Kenapa kaya gini, ada yang kamu sembunyikan?” Jeffrey berbisik pelan, memangut bibir Biru memojokkan gadis itu hingga menempel ke pintu.

Tidak ada jawaban dari Biru, Jeffrey memperdalam ciumannya menuntun tangan Biru untuk mengalung di lehernya lagi. Biru mendesah sedikit ngilu pada dadanya yang Jeffrey remas, dia menatap Jeffrey sayu.

Melepas ikat rambut di kepala, Biru membalas ciuman Jeffrey tak kalah panas, tangannya dia gunakan untuk mengelus barang pribadi Jeffrey dari luar membuat laki-laki itu menggeram rendah.

Jeffrey membawa tubuh Biru duduk di pangkuannya, mengamati wajah cantik dan tubuh indah gadis yang mengenakan baju tipis berbahan satin tersebut, Jeffrey meneguk ludahnya dalam diam.

Biru bantu membuka baju Jeffrey, menggigit bahunya gemas. Si laki-laki terkekeh mengelus pipi merah Biru yang terasa panas, gadis itu sedang malu.

“Gak mau jawab?”

Biru menggeleng, menggesekkan pantatnya ke kejantanan Jeffrey terasa menusuknya, tak ingin berhenti di sana tangan nakalnya semakin gencar menggoda pria dewasa itu, Biru mengelus sensual perut Jeffrey.

Jeffrey mendongak, berdesis rendah dengan sentuhan-sentuhan kecil di tubuhnya. “Kamu pernah melakukan ini sebelumnya?”

“Enggak, cuma melihatnya.”

Mengerang frustasi, kejantanannya mulai merespon segala sentuhan yang Biru berikan. Gadis kecil itu bener-benar sedang menggodanya, Jeffrey mengerang kala celananya di sibak oleh tangan nakal Biru.

𝘿𝙄 𝘾𝙐𝙇𝙄𝙆 𝙈𝘼𝙎 𝘾.𝙀.𝙊Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang