22| Obrolan penting

1K 39 11
                                    

𝙰𝚔𝚞 𝚗𝚎𝚔𝚊𝚝 𝚖𝚎𝚗𝚢𝚞𝚔𝚊𝚒 𝚜𝚎𝚗𝚓𝚊,
𝚆𝚊𝚕𝚞𝚙𝚞𝚗 𝚊𝚔𝚞 𝚝𝚊𝚑𝚞 𝚊𝚔𝚞 𝚝𝚊𝚔 𝚋𝚒𝚜𝚊
𝚖𝚎𝚗𝚐𝚐𝚊𝚙𝚊𝚒𝚗𝚢𝚊, 𝚝𝚊𝚙𝚒 𝚊𝚔𝚞 𝚙𝚞𝚊𝚜.
𝙳𝚎𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚑𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚖𝚎𝚕𝚒𝚑𝚊𝚝' 𝚋𝚎𝚛𝚊𝚙𝚊
𝙸𝚗𝚍𝚊𝚑𝚗𝚢𝚊 𝚍𝚒𝚊.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Gadis itu terbangun sepenuhnya, masih mengenakan seragam sekolah tadi siang. Mata sayunya menatap lelah pada sosok laki-laki yang sibuk menggendongnya. Di gelapnya kamar tanpa penerangan, Biru mengelus kening Jaeden yang mengkerut khawatir.

“Jaeden mau bawa Biru kemana?”

“Balkon, ”

“Bunda, malam ini gak pulang ya?”

Jaeden mengendus. “Cerewet.”

Biru mengangguk, merapatkan tubuhnya pada Jaeden sesaat setelah angin malam berhembus menerpa kulitnya. Laki-laki yang 5 tahun di atasnya itu adalah teman satu-satunya, seseorang yang sangat peduli padanya di banding kedua orang tuanya sendiri

“Biru beruntung deh, punya Jaeden. ” si empu sama sekali gak peduli.

“Besok gue bawa lo ke dokter, badan lo makin panas. ”

“Bukannya ibu Biru dokter, kenapa Jaeden gak hubungi ibu Biru aja? ”

Laki-laki itu tak langsung menjawab, isi kepalanya di penuhi dengan tebakan penuh tanda tanya tentang jalan pikir Tania dan George yang menelantarkan Biru.

Apa alasannya?

“Sakit, kepala Biru pusing. ”

Jaeden melirik jam tangannya, pukul satu malam. Apa gak apa-apa Biru minum obat? Sekedar untuk meredam sakit kepala sebelum ke dokter besok pagi.

“Lo udah makan 'kan?”

“Gara-gara Jaeden sibuk sama kuliah, Biru lupa makan. ” Alibinya yang langsung di beri tatapan tajam dari si cowok.

“Bego! Pelayan segitu banyaknya gak ada yang nawarin lo makan?! Kerjaan mereka apa aja kalo gitu? Biar gue yang tegur mereka.”

“Kalo Jaeden tinggalin Biru, Biru ngambek!”

Laki-laki itu menghela nafas, kembali ke posisi, keduanya duduk di ayunan gantung dengan Biru yang di pangku seperti bayi.

“Lo mau makan apa? Biar gue pesenin. ”

“Biru lagi gak nafsu makan, Jaeden sendiri kesini udah makan? Kata Papa Jaeden, Jaeden lagi sibuk banget sama tugas. Biru jadi gak punya temen, Jaeden juga Biru liat makin kurus. Pasti capek jadi anak kuliahan, mau cerita sama Biru?”

𝘿𝙄 𝘾𝙐𝙇𝙄𝙆 𝙈𝘼𝙎 𝘾.𝙀.𝙊Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang