11. Mau Dikenalin

143 20 0
                                    

"Yaa ampun, dari mana sih kalian? Kok pada basah gini. Aduh.. " Ibu Doyoung berseru ketika melihat putra bungsunya datang dengan baju basah (tidak basah yang sampai menetes-netes ke lantai juga sih, tapi ya mereka masih agak basah) diikuti seseorang yang juga basah di belakangnya.

"Jaehyun main di pantai, Bu. Doyoung juga kena siram.." Doyoung mengadu. Tapi Ibunya hanya tertawa dan menyuruh mereka berdua ke atas untuk bersalin.

"Pake baju Kak Myung saja, ya. Tunggu, aku nelpon dulu.."

Jaehyun mengekor Doyoung memasuki kamar Gongmyung sementara Doyoung sibuk menelpon Gongmyung.

"Halo, Kak.. Mau minta ijin.." Doyoung padahal sudah membuka lemari pakaian Gongmyung.

"Pinjamin baju Kakak ke Jaehyun ya.. " Doyoung sibuk melihat-lihat kaos yang kiranya akan ia pinjamkan ke Jaehyun.

"Bajunya basah. Kalo pake bajuku nanti gak muat.."

"Iya, ini aku udah dapat. Yang kaos hitam ada tulisan Narvina nya, sama celana yang biasa kakak pake main basket.. Ih, iya.. Iyaa.. Ini Doyoung ganti yang lain.."

Doyoung memasukkan kembali celana yang tidak disetujui oleh Kakaknya untuk dipinjamkan.

"Yang ini aja deh, training abu-abu. Boleh? Yang Adadis.. Boleh, gak? Oke... Kakak makan malam di rumah?.."

"Eung, sampai jumpaa.. "

Doyoung berjalan ke arah Jaehyun yang diam saja. Ia menyerahkan baju kakaknya pada Jaehyun.

"Ini ya bajunya. Mandi juga sekalian. Bentar, aku ambil handuk baru dulu."

Doyoung berlalu keluar dan kembali tidak lama setelahnya, membawa handuk untuk dipakai Jaehyun.

"Terima kasih."

Doyoung mengangguk, "Itu kamar mandinya." ia menunjuk ke pintu kamar mandi yang ada di kamar Gongmyung.

"Aku keluar dulu."

Anggukan Jaehyun kemudian menjadi tanda bahwa Doyoung sudah bisa meninggalkannya untuk ke kamar sendiri.

Beberapa saat kemudian, suara ketukan terdengar di pintu kamar Doyoung. Doyoung yang baru saja keluar dari kamar mandi bergegas membukakan pintu pada si pengetuk. Jaehyun berdiri di sana dengan tampilan lebih segar, memakai pakaian kakaknya. Rambutnya basah.

"Ayo masuk.. "

Doyoung berjalan menuju rak tempat hairdryer berada.

"Nih, rambutnya dikeringin.. "

Tapi Jaehyun tidak meraih uluran hairdryer dari Doyoung, ia malah menarik kursi belajar Doyoung dan duduk di sana.

"Keringin, ya.. Tolong.. "

Doyoung rasanya ingin mencakar wajah cantik Jaehyun yang tersenyum manis (dimanis-maniskan, meskipun memang manis). Meski mengeluh, tapi Doyoung adalah Doyoung, ia menyanggupi keinginan Jaehyun.

Doyoung mengeringkan rambut Jaehyun dengan sedikit kasar. Sesekali Jaehyun akan mengeluh ketika ia merasakan tarikan pada rambutnya. Tapi dia tidak protes. Seperti rela saja dianiaya asalkan itu Doyoung.

"Udah, udah.. Rambutku udah kering. Sekarang gantian.. " Jaehyun bangun, mengambil hairdryer dari tangan Doyoung dan menunjuk kursi, meminta Doyoung duduk.

Doyoung duduk, memasrahkan rambutnya pada Jaehyun yang ternyata pandai juga mengeringkan rambut. Doyoung rasanya mengantuk ketika Jaehyun sesekali memberi pijatan pada kepalanya.

"Jago banget. Pernah kerja di salon, ya?" gumam Doyoung, disela-sela rasa kantuk yang mulai datang.

"Enak aja.. Aku sering keringin rambut Ten. Trus sama Ten diajarin caranya mijit kepala. Enak kan?"

Jaedo; Titik TemuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang