14. Maket

198 17 2
                                    

Pekan pertama magang belum sesibuk pekan berikutnya. Pekan pertama Doyoung masih sempat merecoki Yuta dan agendanya ingin jadi tim sukses YuWin. Jaehyun masih sering tiba-tiba datang ke kubikelnya, entah sekedar mengusili Doyoung atau sekedar adu cepat mengajak Doyoung makan siang lawan Winwin.

Tapi pekan kedua, para anak magang tidak lagi disibukkan oleh hal-hal remeh. Ada banyak laporan yang harus diselesaikan oleh Winwin dan Doyoung. Sementara Jaehyun ada banyak desain dan maket yang harus dirampungkan. Belum lagi dia harus mengcover beberapa pekerjaan milik Gongmyung yang sepekan kedepan akan berada di luar kota karena urusan pekerjaan.

"Sudah dulu, ah. Lanjut besok lagi.. " Doyoung menggumam, meregangkan kedua lengannya ke udara. Kemudian menguap lebar di balik telapaknya. Lantai ini sudah sepi. Winwin ijin pulang lebih dulu karena harus mengantar ibunya check up rutin.

"Kak, pulang duluan ya.. " Doyoung membereskan barang-barangnya setelah mematikan komputer. Menyapa Yuta yang masih terlihat sibuk dengan pekerjaan tepat di depan kubikelnya.

Yuta menyempatkan diri menatap Doyoung, mengangguk dan melambaikan tangan seperti mengusir Doyoung pergi. Doyoung mendesis kesal.

Dasar Yuta menyebalkan.

Doyoung berjalan menuju tangga untuk pulang. Ia berkutat dengan ponsel hendak memesan taksi online sebelum menyempatkan diri menoleh ke arah ruangan kakaknya. Langkah Doyoung berhenti melihat di dalam sana ada Jaehyun yang sedang sibuk dengan maket di depannya.

Penampilannya berantakan. Kemejanya sudah dia lepas, menyisakan baju kaos hitam yang terlihat nyaman dipakai. Rambutnya entah berapa kali ia remas, terlihat berantakan dan kacamata yang bertengger di hidungnya sudah beberapa kali diperbaiki karena melorot. Doyoung melihat semua dari luar. Mengagumi keindahan milik Jaehyun yang terlihat berantakan tapi anehnya malah makin menarik.

"Oi, Cantik!"

Jaehyun mengalihkan perhatian. Pada Doyoung yang kini berdiri di depan pintu yang hanya menyembulkan kepalanya dari sana.

"Pulang duluan, ya... Byeee.. " sengaja. Doyoung sengaja mengejek Jaehyun yang masih terlihat sibuk. Tapi Doyoung bahkan tidak beranjak dari posisinya. Ia sedang menikmati melihat wajah cemberut Jaehyun yang kelelahan.

Tak perlu mengeluarkan kalimat apapun, tatapan memohon yang Jaehyun berikan padanya langsung bisa Doyoung tangkap. Pria ini ingin Doyoung tetap tinggal menemaninya. Tapi tidak diucapkan karena mungkin tidak tega pada Doyoung yang juga sibuk seharian. Tapi Jaehyun mau ditemani.

Doyoung menghela nafas menyerah. Tentu saja, Jaehyun dan tatapannya akan menang.

*****

"Tempel yang benar!" seruan Jaehyun membuat Doyoung terperanjat. Padahal dia sedang konsentrasi menempelkan komponen kecil pada maket dan ada Jaehyun, pria merepotkan yang tidak tau diri, malah mengagetkannya.

Doyoung menggeram, Jaehyun tertawa. Bukan yang terbahak, yang kalem dan ganteng. Sialan. Sejak kapan Doyoung menganggap tawa usil dari Jaehyun menarik? Sebelumnya terasa menyebalkan, kok.

"Aku tinggalin ya ini"

"Eh, jangan doongg... " Jaehyun meraih bagian-bagian maket yang sedang Doyoung kerjakan.

"Ga usah bantu. Duduk tenang aja. Biar Jaehyun yang selesaikan.. "

"Sok banget. Padahal tadi aja mengeluh.. "

Iya, Jaehyun tuh sok banget. Tadi mengeluh, tapi karena sudah banyak bagian yang Doyoung kerjakan jadi dia dengan murah hati meminta Doyoung untuk tidak melakukan apapun. Jaehyun kagum juga, cara kerja Doyoung rapi dan cekatan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Jaedo; Titik TemuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang