12. Panggung Terakhir

168 21 2
                                    

"Bu, Doyoung lupa ngasi ini semalam.." diulurkannya dua lembar tiket pertunjukannya pada Ibu yang sedang menyirami tanamannya di halaman belakang.

Ibu meletakkan gembor birunya sebelum meraih 2 lembar tiket yang Doyoung beri.

"Yah, gimana dong ini. Tiketnya ada dua.. "

"Memangnya Ayah atau Kak Myung gak bisa datang ya, Bu?"

"Kan kamu tau sendiri Ayah sama Kakak ada pekerjaan di luar kota.. "

"Mereka emang belum datang di hari Doyoung tampil?"

"Ya belum, Doyoung.. Ayah sama Kakak perginya empat hari.. Nih, tiket satunya lagi kamu kasiin ke siapa gitu.. " Ibu menyerahkan selembar tiket pada Doyoung.

"Tapi Ibu datang, kan? Penampilan terakhir Doyoung loh ini, Bu. Doyoung akan keluar dari klub tahun ini.."

"Iya, Ibu pasti datang.. Nanti Ibu bawain bunga buat Doyoung.. "

Doyoung tersenyum, ngomong-ngomong soal bunga, ada seseorang yang berjanji mau bawain Doyoung bunga. Apa tiket ini dikasi ke orang itu saja, ya? Padahal Doyoung berencana membeli tiket reguler saja untuk Jaehyun.

"Hm, Doyoung coba telpon Jaehyun dulu, Bu.. Mau ngasih tiket.." melihat anggukan Ibunya, Doyoung berjalan masuk ke dalam rumah, menuju kamarnya mengambil ponsel untuk menelpon.

Nada tunggu dari nomor Jaehyun terdengar.

"Halo.. "

"Hei, Jaehyun.. Hm, kamu jadi datang ke pertunjukanku tidak?"

"Jadi, dong.."

"Tiketnya.. "

"Udah ada.. "

"Hah? Kamu beli?"

"Gak, aku pake tiket Johnny. Dia gak bisa hadir, jadi aku nonton sama Ten.. " suara Jaehyun terdengar ceria. Cowok itu pasti girang sekali sekarang.

"Ah, begitu, ya.. " Doyoung menatap tiket ditangannya dengan sedih.

"Ya udah kalo gitu, sudah dulu ya... " Doyoung menutup panggilan secara sepihak, tanpa mendengarkan persetujuan dari Jaehyun.

Doyoung termenung berfikir, akan diberikan kepada siapa tiketnya. Dan nama Jeno tiba-tiba muncul dipikirannya. Ia pun menghubungi Jeno.

"Halo, Kak.. "

"Hai, Jeno. Nanti nonton pentas Kak Doyoung, gak?"

"Nonton, Kak. Ini Shotaro sama kawan-kawan yang lain lagi nyari nomor kontak yang jual tiketnya.. "

"Nanti Kakak kirimin, tapi Jeno mau gak nonton pake tiket Kak Doyoung? Soalnya Ayah sama Kakak Kak Doyoung berhalangan hadir. Kamu nanti nonton sama Ibu Kak Doyoung. Jeno mau gak?"

"Bentar ya, Kak.. Jeno tanya teman-teman yang lain dulu.. " Jeno terdengar bicara dengan teman-temannya yang lain.

"Halo, Kak Doyoung.. Iya, Jeno mau.."

"Oke, nanti Kak Doyoung ke rumahmu ya bawa tiketnya.. "

"Eh, gak usah, Kak. Biar Jeno aja yang ke rumah Kak Doyoung. Kebetulan Jeno lagi di luar, jadi sekalian mampir nanti.. "

"Oke deh.. Kak Doyoung tunggu, ya.. "

"Tapi, Kak.. Beneran gak apa-apa ini Jeno nonton sama Ibunya Kak Doyoung?"

"Gak apa-apa, Jeno.. Kenapa sih? Ibu Kak Doyoung gak galak, kok.. "

"Bukan itu Kak maksud Jeno.. " Doyoung tertawa mendengar nada suara Jeno yang merajuk.

Jaedo; Titik TemuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang