WOUND FOR ME (sensitive)

327 27 1
                                    

"Oh tidak...bagaimana aku akan membeli perkamen baru? aku bahkan belum menerima Galleon lagi dari nenek" kata kata yang bergetar keluar dari mulut Sarah sambil menggosok wajahnya dan terduduk di Koridor itu. Wajahnya jadi panas dan memerah.

Sebuah tangan memegang kedua sisi pundaknya yang sontak membuat kedua bola mata biru nya berhadapan dengan mata coklat milik seseorang itu. Mattheo Riddle.

Tak berhenti disitu, tindakan selanjutnya mengejutkan Sarah. Mattheo memegang pipinya!

"Bisakah kau berhenti menangis? Lihat, mata mu memerah " Karena Sarah sudah lelah dengan keadaan dirinya, Ia hanya bisa menjawab dengan sesenggukkan dan sedikit out of control.

"Apa kau tidak lihat keadaan perkamen perkamen ku untuk Ujian mendatang!? Itu hancur..." Mattheo tau, dia melihatnya. Perkamen itu memang sudah tidak berbentuk.

Sekilas Mattheo membayangkan Sarah 1 tahun lalu ketika dirinya mulai memutuskan menguntit gadis itu. Sarah seringkali mencatat bahkan mengembangkan catatan yang diperolehnya ketika selesai kelas. Dirinya sering membuntuti gadis itu pergi ke Black Lake hanya untuk menghabiskan sore dengan mencatat ditemani suara burung burung dan suara air danau.

"Aku ingin membalasnya tetapi aku tak punya cukup nyali untuk orang sekeras Bones... sebenarnya Ia Hufflepuff atau bukan? Diriku sangat sakit hati..." Sarah memeluk Mattheo dengan tiba tiba, Mattheo hanya bisa termenung sambil menenangkannya.

"Mau terima bantuan ku? Bukankah kali ini Bones sudah keluar batas? Sebenarnya banyak anak keluar batas ketika membully mu tetapi dia bukan yang paling parah?" Sontak Sarah memandang Mattheo dengan wajah yang tak bisa dibaca.

"Baiklah, jadi harus apa?" Mattheo tersenyum puas atas jawaban itu. Sudah dirinya duga bagi Ravenclaw apapun akan dilakukan demi nilai yang sempurna.

"Tetapi ada syaratnya, jika tak mau tak apa"

"Cepat katakan!"

"Bisakah kita saling memanggil nama depan saja? Tidakkah risih? Kita bahkan sudah bertemu beberapa kali sejak tahun kedua"

"Hey! Memang! Tahun kedua kau dan teman teman begajulan mu itu membuat lolucon dengan membasahi seluruh jubah anak Ravenclaw! Sehingga kami semua harus berlari cepat demi kelas pertama!"

"Hey bahkan aku tidak ikut menumpahkannya kok! Aku hanya menyiapkan air"

Sarah menarik nafas dan dia seperti akan meledakkan sesuatu, "SAMA SAJA ULARRRR, MENYEBALKANNN!" menggembungkan pipi dan membuat Mattheo gemas dengan sarah. Gelak tawa terdengar dari salah satu mereka.


《Corridor》


"Hey Lovegood..." Luna menengok kebelakang dan berhenti sejenak ketika dirinya akan mengambil sepatu merah nya yang tergelantung diatas atap koridor Hogwarts. Theodore berlari ke arahnya dan menyapa nya dengan membawa beberapa perkamen perkamen.

"Sedang mengambil sesuatu?"

"Ya... Seperti biasa, kepala anak-anak itu dipenuhi nargles sehingga menjadikan sepatuku sasarannya. Aku beryukur yang digantung bukan aku" ucapan enteng Luna masuk ke telinga Theo dengan alus dan seperti orang yang tak berakal.

"Hmmm... mari aku ambilkan" Luna diangkat oleh Theo dan langsung saja mengambil sepatu walau Luna agak terkejut dirinya tiba tiba diperlakukan seperti itu.

"Terimakasih Nott, Tetapi bukankah lebih mudah jika menggunakan sihir? Kita penyihir bukan?" Perkataan Luna ada benarnya, itu menyindir Theo secara halus ketika indra pendengarannya menangkap kalimat itu.

"Kembali kasih, kau hanya perlu ucapkan itu jika ditolong. Dan yeah... aku tak berfikir panjang karena dirumah aku dibiasakan untuk tidak menggunakan sihir" Luna hanya mengangguk anggukan kepala.

"Mau ke perpustakaan? Aku akan mencari beberapa buku disana" Tawar Theo.

"Boleh saja, aku akan membawakan Sarah beberapa buku Biologis kesukaannya" mereka mulai berjalan berdampingan sambil berbincang kecil.

"Kelihatan nya dirimu sangat dekat dengan Kecmanova, apakah ada hubungan lebih?"

"Kau ingin aku menjawab apa Nott? Pertanyaan mu sungguh luar biasa" Theo menyadari Luna tak sebodoh itu, ya memang dia kan Ravenclaw. Dia hanya berbeda dari yang lain, itu saja.

"Ah maaf... habisnya aku melihat kalian selalu bergandengan"

"Lebih tepatnya aku yang menggandengnya Nott, Sarah selalu dalam keadaan gelisah dan gemetar. Aku tau itu sangat menyiksanya ketika tak seorangpun mau memeluk dan merengkuh tubuh tingginya itu. Lagipula aku suka menggandeng nya, dia hangat" Theo menyodorkan tangan dan Luna menatap nya dengan tanda tanya.

"Ayo gandeng aku juga" Luna tersenyum dan menggeleng.

"Tidak mau, kau tak sehangat Sarah" Luna berjalan dahulu didepan Theo, meninggalkan Lelaki itu dengan wajah yang melongo. Baru kali ini gadis menolak menyentuh dirinya. Padahal dia menawari Luna dengan senang terbuka dibanding dengan gadis lain.

"Wahh" Theo terkekeh dan menyusul Luna sambil sedikit berlari.


《Another Corridor》

"Terimakasih Riddle, aku akan naik sendiri saja"

"Jangan panggil diriku Riddle, itu aneh" Sarah yang peka maksud Mattheo pun hanya bisa tersenyum dan mengangguk.

"Panggil aku Sarah juga ya" Sarah baru saja menaiki satu anak tangga, dirinya ditarik lagi oleh Mattheo.

"Kenapa?"

"Kau memiliki hubungan dengan Potter? Aku tak sengaja melihat kalian berciuman di sana saat selesai kelas kemarin" ucapnya yang blak blak an membuat Sarah melongo. Dirinya bingung harus berkata apa, itu hal yang memalukan dan tentunya bukan kejadian sebenarnya.

"Mmm Mattheo, itu bukan kejadian yang benar. Aku terjatuh dan Potter membantuku berdiri dan secara tak sengaja posisi kami sedikit aneh sehingga dari sudut pandang orang lain akan seperti itu" Mattheo menghela nafas.

"Ada apa kau bertanya?"

"Tak ada, aku berencana mengolok olok si Bloody Potter itu" bohong. Sarah melotot tak terima, dirinya menyamakan tingginya dengan Mattheo walau tinggi Mattheo sedikit.

"Hey! Jangan coba coba membuat keributan dengan Potter ya Mattheo!" Mattheo berjalan menjauh dari sana.

"Yeahh yeahh, ingatkan aku nanti saja yaaa, hati hati dalam naik tangga Sarah" ucap Mattheo sedikit berteriak karena jarak mereka semakin jauh, Mattheo pergi dengan wajah berseri sementara Sarah dengan wajah dongkol ingin menonjok.

"Tidak ayah dan anak, sama sama menyebalkan penduduk bumi" Sarah naik menuju dimana Asramanya berada.

"Mungkin minum teh dan sebuah dongeng Luna akan membantu proses istirahatku" Semangat Sarah berkobar ketika sudah waktunya untuk tidur.





Haiii im back!!
Happy Reading and Ciao‼️❤️‍🩹

(done revisi)

HEART PRISON - MATTHEO RIDDLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang