2

1.6K 200 4
                                    


Saat Paul sedang memikirkan kejadian 1 tahun lalu tiba-tiba...

"Halo, anda Paul ya?" tanya seorang lelaki paruh baya

Dengan kaget, Paul seketika langsung menjawab pertanyaan tersebut

"Oh maaf Pak, Iya benar saya Nyoman Paularo" jawab paul sambil membalas jabatan tangan

"Ternyata kita ketemunya disini ya Pak, company kita sudah sering bekerja sama, tetapi saya tidak pernah menghandle dan digantikan oleh Sekretaris saya"  ucap lelaki tersebut

"Apakah betul seperti itu pak? berarti anda pemilik Riswana company?" tanya Paul yang  masih bingung

"betul sekali, Saya Fernandi Riswana" ucapnya sambil tersenyum.

Paul kembali tersenyum dan seperti tidak asing dengan wajah seorang yang sedang berhadapan dengannya.

"Rupanya pak Paul juga diundang kesini ya?" tanya lelaki tersebut

"Ah tidak pak, saya hanya sekedar mampir tadi juga saya selesai bertemu dengan klien disini" ucap Paul tak jujur

Fernandi memandangnya sambil tersenyum lepas, bahwa ia tau sebenarnya Paul berbohong kepadanya. Karna sedari tadi Fernandi sudah melihat Paul datang dan cukup lama berdiri disini.

Fernandi Riswana, ayah dari Nabila Taqiyyah seorang gadis membanggakan tadi. Fernandi juga hadir dalam acara pembukaan butik sang anak bersama dengan istrinya. Meskipun jadwal yang padat, tidak menjadi hambatan untuk Fernandi bersama istri menghadiri acara penting anaknya, jika Fernandi dengan istri tidak hadir mungkin sang anak bisa merajuk dalam waktu yang cukup lama.

"Tapi saya sudah melihat anda berdiri disini sekitar 3 jam yang lalu pak" jujur Fernandi

Paul yang merasa kebohongannya gagal segera tersenyum malu dan memikirkan jawaban apalagi yang harus diberikannya.

Saat sedang melanjutkan obrolan bersama Paul, Ariena menghampiri suaminya dan mengajak untuk kembali pada meja bersama anak tercinta.

Tak sempat berkata apapun, sang istri langsung menariknya. Fernandi hanya Tersenyum dan melambaikan tangannya sejenak tanda berpamitan kepada Paul, dan dibalas anggukan olehnya.

Setelah acara tersebut selesai, Paul berencana meninggalkan tempat tersebut. Tapi sebelum ia berbalik badan, Paul melihat Nabila berpelukan dengan lelaki yang ia temui tadi dan membuat Paul menyernyit.

Fernandi berpamitan kepada anaknya, ia dan istri hendak bergegas pulang. Tetapi mereka bertiga berjalan beriringan menuju lobby lalu nanti berpisah mobil. Nabila memang sudah tinggal sendiri di apartement, katanya melatih agar dia mandiri. Sempat dulu mamahnya tidak menyetujui keinginan anaknya tersebut, tapi karna rayuan dari sang suami yang juga dibujuk oleh sang anak untuk mamanya menyetujui hal tersebut.

Nabila berjalan sambil masih menggandengkan tangan diantara kedua orang tuanya. Walaupun Nabila terlihat sangat mandiri, tapi jangan lupakan bahwa ia adalah anak tunggal kesayangan Mama Papa. Nabila memiliki sifat manja yang sangat sangat jika sudah bertemu dengan orang tuanya, terkhusus dengan sang Papa.

Saat mereka sedang berjalan, tiba tiba Fernandi's Family bertemu dengan Paul kembali. Merasa tadi Fernandi belum sempat mengakhiri percakapannya dengan Paul, Ia menghampiri Pria yang hendak pergi tersebut.

"Hai Pak Paul, kita bertemu lagi" ucap Fernandi

"Hahahah Pak Fernandi,senang bertemu lagi pak" jawab Paul kemudian melihat dibelakang Fernandi ada gadis idamannya.

"Oh perkenalkan ini Istri saya, Ariena dan tentunya Anak saya, Nabila Taqiyyah pemilik Taqiyy Boutique yang baru saja dibuka" ucap Fernandi memperkenalkan pada Paul sambil melirik anaknya dan tersenyum bangga. Nabila yang diperlakukan begitu tersenyum malu malu. Paul begitu kaget ketika ternyata Nabila adalah anak dari Rekan bisnisnya tersebut. 

"Papaaaaa, jangan gituu aku maluu" ucap nabila sambil menyenggol lengan sang Papa

Tapi ada suatu hal yang Nabila ketahui dan membuat ia tersenyum setelah mengingatnya.

"Anda Nyoman Paularo ya? yang waktu itu kita pernah bertemu" tanya Nabila

"Ah iya benar itu Saya, senang bisa bertemu kembali Nabila" sambil menjabat tangan Nabila dan Ariena

"Oh ternyata kalian sudah saling kenal ya?" tanya Fernandi sambil memandang kedua anak muda didepannya

"Iya pah, waktu itu kita sempat bertemu di suatu acara dan kita menjadi salah satu bintang tamu disana" jelas Nabila

Paul masih memandang Nabila dengan tersenyum.

"Oh begitu sayangg, Paul ini rekan bisnis Papa. Kita sudah lama bekerja sama. Paul ini menurut Papa sangat hebat, sama seperti kamu" ucap Fernandi diakhiri tawa

"Terimakasih Pak Fernandi, Nabila yang menurut saya sangat hebat. Usianya masih sangat muda tetapi sudah bisa menjadi inspirasi hidup banyak orang" puji Paul kepada Nabila

"Termasuk inspirasi hidup saya" Batin Paul

Nabila yang dipuji hanya tersenyum.

"Pah, gimana kalau kita ngobrolnya dilanjut dirumah aja. Gaenak kalo disini masih rame orang" ucap Ariena

"Oh begitu yaa, iya juga ya Mah. Pak Paul bagaimana? mau melanjutkan obrolannya dirumah saya?" tawar Fernandi

Paul yang ditanya sedikit bingung untuk menjawab, disatu sisi ia ingin menerima ajakannya. Tetapi disatu sisi ia juga merasa ragu untuk berlama lama didekat Nabila. Merasa hatinya berdegup kencang saat didekat Nabila.

"Maaf pah, tapi aku gak bisa ikut untuk ngobrol dirumah ya karna masih ada yang harus aku urus setelah ini" ucap Nabila

Mendengar itu, Paul merasa lega tapi juga kecewa karna acara berbincang dengan Nabila selalu gagal.

"Saya juga minta maaf Pak Fernandi, setelah ini masih harus kembali ke Kantor" ucap Paul

"Ah mah, sepertinya memang kita ini sudah tidak cocok untuk mengajak ngobrol Pengusaha muda sibuk seperti mereka ini." ucap Fernandi diiringi tawa. Ariena juga melihatnya tersenyum. Paul dan Nabila yang merasa disebut menjadi sedikit kikuk.

"Yasudah jika begitu Pak Paul, lain kali kita bertemu dan berbincang lagi atau mungkin saat ada waktu luang, berkunjunglah kerumah saya" ucap Fernandi.

"Dengan senang hati Pak Fernandi" jawb Paul

"Maaf Pak Paul, ini kartu nama saya, barangkali nanti ada keperluan antara kita" ucap Fernandi sambil memberi kartu nama

"Baik Pak, Terimakasih. Dan sampai berjumpa kembali" ucap Paul

"Yasudah sayang, kamu hati hati yaa jangan terlalu capek nanti bisa sakit. Selalu berkabar dengan papa ya" ucap Fernandi kepada Nabila

"Iya sayang, jangan lupa untuk minum vitamin juga ya. Istirahatnya yang cukup, bekerja secukupnya saja" Ariena mengingatkan anaknya.

"Iya mah, Pahh. Nabila inget itu semua, Terimakasih yaa udah support aku terus" Jawab Nabila dengan senyum

"Itu pasti dan selalu for My Princess Papa" Goda sang Papa

Paul yang melihat hal tersebut ikut merasakan kebahagiaan. Begitu hangatnya Keluarga Fernandi ini.

"Kalau begitu saya dan istri pamit ya Pak Paul" Pamit Fernandi dan Ariena sambil tersenyum dan menjabat tangan Paul

"Baik Pak Fernandi, Bu Ariena" Ucap Paul dengan membalas jabatan tangan.

"Sayang, mama papa pulang dulu yaa" pamit Ariena juga kepada anaknya. Lalu mereka berdua bergantian memeluk dan mencium pucuk kepala sang anak.

"See you ma, pa" ucap Nabila. hanya dibalas senyuman dan lambaian tangan kedua orang tuanya.

Kira kira gimana ya selanjutnyaa???

Vote terus ya teman teman biar aku semangat buat nuliss!!!

Semoga aku bisa terus up cerita ini setiap hari yaa....

Thankyou, F

The Secret AdmirerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang