12

2.1K 234 15
                                    

Halo haloo balik lagi nii, maaf ya kemarin belum up jugaa karna ada kesibukan di real life si F.
Hihihihiii

Semoga suka yaa untuk chapter ini.














Pagi ini Nabila sudah bangun dan kembali menjalankan aktivitasnya setelah tadi malam ia baru memejamkan matanya pukul 01.00 dinihari.

Semalam apapun ia tidur, Nabila pasti selalu bangun tepat waktu. Nabila tidak pernah melupakan jatidirinya sebagai wanita muslim. Ketika adzan subuh berkumandang, Nabila terbangun dari tidur nyenyaknya dan bergegas mengambil wudhu untuk melaksanakan sholat dan dilanjutkan dengan dzikir dan mengaji.

Setelah melaksanakan ibadahnya, Nabila kembali melanjutkan tidurnya. Dikarenakan hari ini jadwalnya hanya di malam hari, jadi ia manfaatkan untuk mengistirahatkan tubuhnya sebentar sebelum nanti ia akan memasak dan membawanya ke kantor Paul.

______o00o______

Disisi lain Paul kini sudah berada di Bandara Ngurah Rai, Bali. Dia akan kembali ke ibukota bersama Aira.

Sesaat sebelum takeoff, Paul sempat mengabari Nabila terlebih dulu.

--------------------------------------------------------

Nabila terbangun dari tidurnya karna suara bel yang berulang kali dibunyikan.

Nabila yang masih menggunakan mukena, segera membuka pintu apartemennya.

ting tong

ting tong

"Sebentar" sahut Nabila

Nabila membuka pintu,

"Siapa ya?" tanya Nabila

"Permisi bu, benar disini alamat Nabila Taqiyyah?" ucap kurir paket

"Iya betul saya sendiri, ada yang bisa dibantu pak?" tanya Nabila

"Ini bu paketnya" ucap kurir sambil menyerahkan kardus yang entah ada apa didalamnya.

"Eh eh, maaf mas tapi saya gak ada pesen paket" ucap Nabila bingung

"Tapi alamatnya disini bu" ucap kurir memastikan

"Kalau gitu pengirimnya siapa mas?" tanya Nabila

"Waduh kalau itu saya juga kurang tau bu, saya hanya bertugas mengantar" jelas kurir

"Yasudah bu saya pamit ya" lanjut kurir

"Siapa ya yang kirim ini?" beo nabila kemudian duduk di sofa

"Papa kali ya?tapi dalam rangka apa?" tanya nabila pada dirinya sendiri

Ia segera mencari handphonenya dan bergegas menelfon sang papa.

"Halo Assalamualaikum papa" Nabila mengawali telfon

"Waalaikumsalam, morning princess papa" sahut Papa

"Morning paa"

"Ada apa sayang? pagi pagi udah telfon papa"

"Ihh gapapa dongg"

"Kangen ya, pulang aja nak kalo rindu mama papa"

"Iyaa nanti Nabila pulang ya"

"Asikkk" Ucap sang papa kegirangan

"Pahh"

"Iyaa?"

"Papa yang ngirim bunga kesini ya?"

"Bunga? bunga apa?" tanya Papa

The Secret AdmirerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang