ting tong
mendengar suara bel berbunyi, Nabila bergegas menggunakan jilbab instan nya dan kemudian menuju pintu."Iya sebentar" ujar Nabila
Nabila membuka pintu tetapi pengirimnya menghadap membelakangi pintu, Nabila merasa mengenal perawakan didepannya tersebut.
"Selamat malam, ini pesanannya kak" ucap seseorang yang Nabila sangat kenal
Nabila kaget bahwa yang dimaksud Paul driver adalah Paul sendiri.
"PAUL!!!" ucap Nabila agak keras karna terkejut akan kehadiran Paul
"Hahahaha iya Nab, ini aku" ucap Paul sambil tertawa melihat wajah Nabila yang sedang manyun.
"gemes banget" batin Paul
"Kok jadi kamu yang kesini?" Tanya Nabila to the point
"Hahaha iyaa, maaf yaa. Yaudah ini dimakan yaa, saya langsung pulang aja" ucap Paul sambil memberikan goodie bag yang berisi makanan cepat saji yang baru ia beli untuk Nabila.
"Masuk dulu aja, aku buatin teh. Diluar baru aja hujan" Tawar Nabila
Paul masih bengong antara menerima tawara Nabila atau tidak
"Ayo gapapa masuk dulu" lanjut Nabila sambil menarik jas Paul
"Oke okee" ucap Paul sambil mengikuti Nabila
Nabila mengarahkan Paul untuk menuju ruang tamu di dalam Apartemennya. Paul langsung duduk di sofa yang ada diruangan tersebut. Ia terkagum dengan isi apartemen Nabila, begitu rapi. Aroma lavender yang ada dalam ruangannya begitu menenangkan.
Apartemen Nabila bisa dibilang tidak kecil tapi juga tidak terlalu besar. Didalamnya terdapat satu kamar tidur luas dengan kamar mandi dalam, dapur dengan meja makan, ruang tamu juga sekaligus ruang tv, ada 1 kamar mandi untuk tamu, dan juga ada balkon mengarah hamparan ibukota.
Nabila adalah tipe orang yang tidak bisa melihat sesuatu berantakan, maka dari itu apartemennya selalu tertata rapi. Dengan bangunan dalam yang didominasi warna putih begitu membuat orang yang datang selalu nyaman.
"Tunggu dulu yaa, aku buatin teh" ucap Nabila menuju dapur
"Iyaa" ucap Paul
Kemudian Paul melihat sekeliling, ada satu objek yang membuatnya penasaran. Paul berjalan menuju objek itu, sebuah foto seorang laki laki dan perempuan yang sedang menghadap senja di pantai. Paul berfikir "siapa ini". Nabila bilang ia tidak memiliki hubungan dengan seseorang tetapi ini....
"Paul" panggil Nabila membuyarkan lamunan Paul
"Ini tehnya diminum dulu" lanjut Nabila yang membawa dua cangkir teh hangat
"Oh iya Nab" jawab Paul
"Ada apa?" Tanya Nabila
"Enggak, ini saya lihat foto. Ini kamu?" tanya Paul kembali sambil menunjukkan bingkai foto yang ia lihat tadi
"Iya, itu aku" jawab Nabila
"Ini pacar kamu?" ucap Paul langsung
"Bukan, tapi dia berharga dihidupku" jawab Nabila sambil termenung.
Hayoo siapa tuu
Maafin teman teman semalem gajadi up krna ketiduran, ini aja up habis pulang sekolahh
Komen dong teman teman bagusan aku-kamu atau saya-anda??
Plis juga deh kalo aku up itu jangan bilang "kurang panjang", "lebih panjang" ampun deh aku kadang2 tu kehabisan kata"
Jangan lupa vote teman teman, supaya aku semangat nulis ini hihihihiii
See u,
Thankyou, F
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Admirer
Romance"Biar Tuhan yang menjawab sampai mana kita akan bersama"