8

1.5K 186 8
                                    

Nabila duduk di sofa sambil termenung, Paul menghampiri Nabila

"Nab, kamu gapapa? saya salah ngomong ya?"

Nabila merasa belum bisa bercerita dengan orang lain mengenai masalalunya. Apalagi dengan Paul yang baru saja ia kenal tempo hari. Sungguh berat yang Nabila rasa jika mengingat itu kembali.

"Enggak papa Paul" ucap Nabila sambil tersenyum

"Maaf ya, saya lancang udah tanya tanya" Paul merasa bersalah

"Iyaa nggak masalah kok, ini diminum dulu teh nya" Nabila mempersilahkan

"Iyaa, terimakasih yaa"

"Kamu juga makan dulu, tadi kamu bilang belum makan kan?" lanjut Paul

"Iyaa, makasih jugaa udah repot repot bawain makanan. Padahal tadi saya bisa order sendiri." ucap Nabila

"Nggakpapa, saya juga sekalian searah tadi" elak Paul

Nabila membuka goodie bag tersebut dan mengambil salah satu makanan, Burger. Paul membelikan makanan cukup banyak, mungkin bisa 5 porsi orang normal.

"Ini kok banyak banget ginii, kalo gak habis mubadzir Paul" protes Nabila

"Ya nggakpaa, saya gatau kamu mau yang mana. Jadi saya beli aja yang sekiranya kamu bisa makan" ujar Paul

"Yaudah berarti kamu juga ikut makan" Nabila sambil memberikan 1 burger

"Iyaa"

Kemudian mereka memakan makanan yang tadi dibawa Paul sambil mengobrol dan bersenda gurau. Tak terasa waktu menunjukkan pukul 23.21, Hujan juga sudah mereda setengah jam lalu. Paul segera berpamitan untuk keluar dari apartemen Nabila.

"Saya pulang dulu ya Nabila" ucap Paul setelah mereka berada didepan pintu apartemen Nabila.

"Iyaa Paul, terimakasih yaa sekali lagi"

"Iya sama sama. Selamat istirahat yaa, Have a nice dream and See you" ucap Paul sambil tersenyum

"Iyaa Paul. See you, Hati hati ya" ucap Nabila juga dengan tersenyum

"Byee" Paul melambaikan tangan ke Nabila kemudian berjalan menjauh untuk pulang.

Nabila masih didepan sampai punggung Paul sudah tidak terlihat, barulah ia masuk. Nabila merasakan perbedaan didirinya. Ia kembali merasa bahagia. Nabila mulai merasakan jika Paul sedang berusaha mendekati dirinya. Tetapi Nabila tetap berperilaku seadanya tanpa memperlihatkan gerak geriknya yang juga salah tingkah.

Nabila segera membersihkan ruang tamu dan setelah selesai semuanya, ia menuju kamarnya untuk membersihkan dirinya kemudian beristirahat.

___o00o___

Paul telah sampai dirumah seteah menempuh perjalanan selama kurang lebih 40 menit dari Apartemen Nabila.

Paul bergegas menuju kamarnya dan kemudian segera membersihkan badan. Kemudian sebelum ia tidur, Paul sempat mengabari Nabila bahwa dirinya sudah sampai dirumah.

Tidak ada jawaban dari Nabila, Paul merasa Nabila sudah tidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak ada jawaban dari Nabila, Paul merasa Nabila sudah tidur.

Paul mengingat beberapa saat lalu dia bersama Nabila di apartemen gadis itu. Dirinya begitu bahagia karna ada kemungkinan besar untuk berhasil membuat Nabila menjadi miliknya.

Paul tidak menyangka bahwa dia bisa kembali bahagia lagi sekarang. Setelah beberapa kali ia gagal dalam masalah cinta. Paul berdoa dan yakin semoga untuk kali ini, Paul beruntung.

Walaupun terkadang Paul tidak bisa menebak perilaku apa yang Nabila berikan untuknya. Terkadang Nabila bisa menjadi kulkas mencair, terkadang juga sangat dingin.

Tapi baginya, ini baru permulaan. Paul harus bersabar untuk menunggu momen yang tepat.

Ada satu hal yang Paul masih ingin tahu, ia masih penasaran siapa lelaki yang ada di bingkai foto bersama Nabila? Apakah orang spesial Nabila?
Paul akan menunggu sampai Nabila bercerita.

Maafkan gaiss ternyata belum ke input chatnya😭😭😭

Hai Hai Teman temannn, Maaf yaa lupa Up lagi kemarinnn hihihihiii

Tapii terimakasih yaa setiap hari votenya nambah terus.

Jangan lupa vote terus ya teman teman supaya aku semangat nulisnyaa hihihihhi

See u,

Thank u, F

The Secret AdmirerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang