17. The Finale of Tragedy

127 10 12
                                    

2 day ago.....

Yechan POV

Dua hari setelah melakukan misi penyelamatan waktu itu, tak ada lagi teror yang mengganggu aktivitas kami di sekolah, tak ada lagi korban dan tak ada lagi rumor aneh seperti dulu. Semua perlahan menghilang seiring berjalananya waktu.

Semenjak kejadian itu, semua orang mulai bertanya-tanya tentang siapa orang yang berhasil menyelamatkan sekolah itu dari rumor aneh yang beredar. Bahkan, tak ada aksi perundungan yang terjadi, karena para perundung itu tengah bergurau bersama para korbannya di kantin. Dan korban itu adalah temanku sendiri.

Di papan pengumuman yang kulihat, tertempel sebuah poster yang menampilkan sepuluh orang berwajah hitam yang sulit ditebak siapa pun. Poster tentang sepuluh orang yang menyelamatkan sekolah ini menggunakan bahasa Inggris.

"WHO'S XIKERS?"
"Orang-orang yang telah menyelamatkan KQ Highschool?"

Aku tersenyum melihat mereka tengah kebingungan mencari siapa itu Xikers. Bahkan, tak ada yang tau jika anggota Xikers itu adalah kami, si kesepuluh pahlawa itu.

Aku tak menyangka apa yang kami alami akan menjadi sebuah cerita yang tak pernah kami lupakan seumur hidup kami. Tentang bagaimana seseorang terdekat kita akan menjadi orang yang paling berhianat.

Tentang bagaimana sebuah pertemanan yang awal mula didasari dari rasa benci. Serta, sebuah kisah cinta yang terbentuk dari sebuah perjuangan besar dengan hasil akhir yang tak terduga.

Seperti kisahku.

Mengingat ucapanku sebelum menyelesaikan misi malam itu, akhirnya kami resmi berpacaran atas kemauanku. Hari ini, kami melakukan kencan pertama kami sekaligus aku ingin menunjukkan pada dunia tentang hubungan kami.

Dan kalian tau? Minji adalah sepupu Yujun dan Hyunwoo hyung yang saat itu aku pernah mendengar cerita dari Yujun.

Tak heran jika Yujun saat itu melindungi Minji yang membuatku salah paham tentang hubungan mereka. Satu lagi, informasi yang pernah kudengar darinya. Minji  juga mulai tertarik padaku karena usahaku mencari perhatiannya melawan hyung-ku, Kim Minjae saan basket waktu itu.

Aku meraih tangannya agar aku bisa menggengam tangan mungilnya. Jari kami saling bertautan dengan erat, setelah itu kami tersenyum. Aku berjanji pada diriku sendiri jika aku tidak akan melakukan seperti yang dilakukan Hyunwoo hyung. Aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang ada.

"Kau siap, Minji-ah?"

"Geurom! Kajja!"setelah itu, kami berjalan bersama menuju kantin untuk menyapa teman-teman baruku.

Aku menyapa mereka tak lupa dengan tangan kami yang masih bertautan.

"Annyeong!"sapaku pada mereka.

"Eoh, annyeong Yechan-ei!—eoh? Mwonya? Kalian—"aku mengangkat tangan kami yang masih bertautan pada mereka.

"Maja, kami sudah  berpacaran sejak malam itu."ujarku dengan bangganya.

Bisa kulihat, semua orang tampak terkekejut atas penuturanku. Bahkan, mereka tampak berubah semenjak petualangan kami. Seperti Sumin hyung dengan semir blondenya,  Seeun yang baru saja datang juga memiliki rambut pirang, serta Hunter dengan rambut coklat tuanya. Apalagi sikap Seeun yang tampak lebih berani saat menyapa kami, bahkan, dia lebih cerewet seperti Yujun.

Mysterious Song| XikersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang