04. Pertandingan Dadakan

74 14 0
                                    

"Kau menerima bolanya, berarti kau menerima tawaran kami."ujar Hunter.

Hyunwoo menatap bola itu dengan remeh lantas menatap mereka tajam. Tiba-tiba Junghoon merebut bola itu dari tangan Hyunwoo dan menyetujuinya.

"Kami terima."

Tak lama, salah seorang siswa yang mendengar ucapan mereka segera berteriak heboh untuk memanggil teman-temannya.

"Yaa! Yaa! Ada pertandingan dadakan antara pangeran sekolah dan geng Xikey!"

"Woah, jinjjayeo?"

Mereka segera berlari menuju lapangan basket untuk melihat pertandingan itu. Bahkan, beberapa dari mereka membuat banner bertuliskan untuk menyemangati Hyunwoo, si kapten basket sekaligus Pangeran Sekolah SMA KQ HIGHSCHOOL.

Berbeda dengan Yechan yang tidak tertarik sama sekali pertandingan itu. Ia hanya menatap teman-temannya yang berlari keluar dengan malas, sembari melangkah masuk ke dalam kelasnya.

"Yaa, Yechan-ie? Kau mau ikut menonton pertandingan basket?"tanya Yujun si ketua kelas.

"Kalian saja, aku malas."Yujun mengendikkan bahunya, lantas mengajak Seeun untuk menonton.

"Seeun-ah? Ayo kita menonton!"

Seeun mengangguk singkat dengan senyum manisnya pada Yujun, teman barunya. Tak lama, ia menoleh pada Yechan untuk memastikan apakah ia benar-benar ingin ikut atau tidak sembari bertanya.

"Kau yakin, tidak ikut?"Yechan menghentikan langkahnya, lantas berdecak.

"Ck, kau tidak dengar, aku malas?!"ujarnya sembari meninggikan suaranya tanpa menoleh.

"Oh, arraseo. Mian,"setelah itu, mereka segera keluar. Yechan menghela napasnya gusar.

Lagi-lagi ia sendirian.

Karena ia penasaran, ia memutar tubuhnya lantas berjalan keluar kelas dan berdiri di depan lantai kelasnya untuk melihat pertandingan itu dari sana. Beruntungnya, lantai kelasnya mengarah langsung ke lapangan, sehingga ia bisa melihat secara seksama.

Tak lama, datanglah hantu Wooyoung dan ikut berdiri di sampingnya.

"Kenapa kau menontonnya di sini? Kau tidak bergabung dengan teman-temanmu?"

"Tidak, aku lebih suka menyendiri."hantu Wooyoung tak percaya apa yang keluar dari mulut brandal itu.

"Bohong. Aku tau kau menginginkan seorang teman bukan? Jika tidak, kenapa kau mau menjadi temanku?" tanya hantu Wooyoung sembari menoleh ke Yechan.

Yechan tak bisa berkata. Sejujurnya memang benar ia membutuhkan seorang teman. Hanya saja, ia terlalu gengsi untuk mengakuinya.

"bahkan, kau tidak mengelak saat aku bertanya. Berarti ucapanku benar, kan?"

"Terserah kau saja. Aku ingin melihat pertandingannya."setelah itu, mereka kembali fokus pada pertandingan basket.

Yechan meneguk kaleng sodanya sementara hantu Wooyoung menatap pacarnya kagum saat berhasil mencetak 2 point.

"Woah, kau lihat itu? Pacarku keren sekali! HYUNWOO-AH! HWAITHING!!!"Yechan terkekeh kecil.

"Dia tidak mendengarmu, bodoh! Kau lupa?"Wooyoung mendengkus sebal, kemudian menatap Yechan jengkel sembari berdecak.

"Ck, aish, kau merusak moment saja!"Yechan tak memperdulikannya.

Tak lama, Wooyoung yang masih melihat pertandingan, mendengkus sebal saat bola yang dipegang pacarnya direbut oleh Hunter hingga laki-laki tinggi itu berhasil mencetak poin yang sama. Sekarang poin mereka seri, yang membuat Wooyoung kesal.

Mysterious Song| XikersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang