16. Berakhir

69 8 0
                                    

Tiba-tiba, suara sebuah pedang membuat dua orang yang melepas rindu itu saling memandang suara itu. Jauh di sana, seorang laki-laki mengenakan penutup setengah wajah memasuki ruangan seni dari pintu depan disertai suaranya yang maskulin.

Sriiinggg!

"Yak? Apa semuanya sudah selesai?"

Setelah berucap demikian, laki-laki itu menurunkan maskernya hingga memperlihatkan wajah tampannya.

"Yeosang-ie?"
"Yeosang hyung! Eoseo?"

Yap, laki-laki tadi adalah Kang Yeosang. Salah satu angkatan ke-5 yang memiliki visual paling sempurna. Laki-laki misterius, yang memiliki sejuta rahasia seperti Junghoon. Tak lama, Yeosang berjalan kearah beberapa juniornya sembari tersenyum manis kearah laki-laki itu menghadap ke Jongho.

"Yeosang hyung...."

"Jika kau sudah siap, kami akan melakukannya."

Jongho menatap dua adik kesayangannya dengan sendu, kemudian memandang tujuh orang yang tersisa.

"Mungkin ini saatnya aku pergi. Sebelumnya, aku ingin meminta maaf sekali lagi kepada kalian. Mungkin setelah apa yang aku ceritakan, kalian malu bukan jika kalian mau menerimaku menjadi teman kalian, bukan?"mendengar itu, mereka menggeleng kompak.

"Tidak Jongho, kami sama sekali tidak membencimu dan malu. Biarpun kau berasal dari keluarga rendahan sekalipun, kami tetap mau menerimu menjadi teman kami."Jongho tersenyum mendengar ucapan teman-temannya.

"Gomawo hyung, Wooyoung-ie...."

"Yak?"

Yeosang segera mengkode beberapa temannya untuk menghalangi Yechan dan Minjae. Seolah paham, mereka langsung menghalangi mereka.

"Kalau begitu, bersiaplah Choi Jongho."

"Geurom. Lakukanlah sekarang."

Jongho hanya pasrah apa yang akan ia hadapi terhadap dirinya setelah ini. Toh, urusan di dunia sudah selesai bukan? Dan sebentar lagi juga dia akan lenyap dari muka bumi ini untuk selamanya.

Yeosang dan Junghoon mengeluarkan kekuatan dari pedang mereka kemudian mulai menyatukan pedang mereka. Melihat itu, Yechan berniat berlari kearh Jongho. Namun, dengan sikap teman-temannya menahannya agar tidak mendekat.

"Diam di situ Yechan-ie!"titah Junghoon tegas.

"LEPASKAN AKU! AKU INGIN MEMELUK HYUNG-KU UNTUK TERAKHIR KALINYA!"Yechan terus memberontak hingga teman-temannya kewalahan.

Yechan langsung berlari kearah Jongho—tepat sebelum pedang itu menghunusnya. Sontak, aksi mereka langsung terhenti sebentar, karena tidak mungkin mereka mau melukai manusia.

"Aku mohon.....biarkan aku memeluk hyung-ku....hiks..."mereka mundur selangkah, membiarkan Yechan memeluk hyung-nya untuk terakhir kalinya.

"Hyung....hiks..."Yechan langsung merengkuh tubuh hyung-nya.

Saat itu juga, ia menangis dibahunya. Melihat adik kesayangannya menangis, Jongho ikut meneteskan air matanya kembali. Ia langsung membalas pelukan adik-adiknya bersamaan dengan tangisannya yang semakin deras.

Cukup lama berpelukan, setelah itu Jongho melepaskan pelukannya dan menatap adiknya sendu.

"Pergilah Yechan-ie. Minjae-ah? Tolong jaga adikmu yang benar, ya? Aku percaya padamu."Minjae menarik Yechan agar Jongho bisa beristirahat dengan tenang.

"Tidak....kumohon jangan pergi lagi hyung....aku masih merindukanmu....hiks..."

"Selamat tinggal Yechan-ie, Minjae-ah..."

Mysterious Song| XikersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang