Chapter 9 : Andai Kau Tahu

409 78 17
                                    

Di Taman Sakura, terlihat seorang gadis raven yang sedang duduk
di sebuah ayunan sambil menatap bulan.

" Kira - kira apa aku bisa menyatakan nya " batin Sarada sembari mengingat perkataan Choco dan Himawari.

FLASHBACK ON.

" Hari ini sangat melelahkan sekali shannaro, ucap Sarada, karna ia baru saja
dari rumah sakit membantu ibu nya.

" Sarada " panggil seseorang dari belakang.

" Oh Choco, Himawari - chan " sahut Sarada.

Lalu mereka berdua menghampiri nya.

" Ne Sarada nee kau habis dari kok keliahatan lesu seperti itu " ucap Hima.

" Ahh Hima - chan, aku habis membantu mama dari rumah sakit
dan kau tahu pasien disana sangatlah banyak " ucap Sarada.

" Astaga itu pasti melelahkan " ucap Hima menatap Sarada sendu.

" Ne, bagaimana kalau kita makan membeli es krim disana " ucap Choco menunjuk ke arah sebuah toko.

" Itu ide yang bagus, ne Sarada nee, kau mau ikut ? Tanya Hima.

" Ahh.. jika kau memaksa Nechan akan ikut " ucap Sarada mengelus rambut Hima dengan lembut.

Setelah membeli mereka pun menuju ke Taman Senju, disana mereka duduk dibawah pohon sambil menikmati es krim mereka masing - masing, tetapi Sarada hanya diam dan menunduk sambil memakan es krim nya tanpa berkata apapun.

" Sarada, kau masih memikirkan Boruto lagi " ? Tanya Choco.

" Mungkin " jawab singkat Sarada.

" Kau belum mengungkapkan perasaan mu pada nya lagi " ? Tanya Choco dan Sarada hanya mengangguk.

" Kenapa Nechan belum mengungkapkan nya" ? Tanya Hima.

" Kau tahu Hima chan, saat aku ingin mengungkapkan nya selalu saja
ada penghalang yang mengganggu " balas Sarada.

" Sabar yah Sarada, kutahu ini pasti berat bagi mu dan kuyakin kau pasti bisa mengungkapkan nya " balas Choco.

" Uhm...benar apa yang dikatakan Choco nee, kami mendukung mu Nechan, jikalau Onichan menolak akan kubuat dia pingsan dia Byakugan ku " ucap Hima.

Lalu mereka tertawa bersama sambil memakan eskrim nya

FLASHBACK OFF.

" Sarada " panggil seseorang dari belakang memecahkan lamunan Sarada.

" Bo..ruto " ucap Sarada.

Boruto pun langsung duduk diayunan.

" Apa..yang.. ka..u lakukan " Tanya Sarada terbata - bata.

" Aku tidak sengaja melewati jalan sini dan melihat mu, sedang duduk jadi
aku mampir kesini menemani mu " ucap Boruto, sukses membuat pipi Sarada merona.

" Kami - sama Aku sangat senang shannaro " batin Sarada.

" Hahaha kau tahu ini sungguh menyenangkan bukan " ucap Boruto.

" Menyenangkan apa maksud mu " ? tanya Sarada.

" Kau tahu inj seperti mengingat ku pada masa kecil kita saja " ucap Boruto

" Uhm.. aku mengingat nya yang waktu itu bukan saat kita pertama kali bertemu karna ibu kita piknik bersama disini dan kau orang pertama yang menjadi teman ku.

" Ya, kau benar kira - kira dulu kau itu sangat introvert bukan " ucap Boruto menatap Sarada.

" Apaaa maksud mu baka " ucap Sarada membentak Boruto.

" Hey..jangan membohongi dirimu sendiri itu fakta kau tahu " ucap Boruto.

" Iya kau benar juga dan aku masih kau mengajak bermain pasir bersama dengan teman - teman mu dan saat itu sifat introvert ku perlahan menghilang " ucap Sarada membalas dengan senyuman.

" Tidak masalah dan aku mau cerita tentang perasaan ku, apa kau mau mendengar nya" ? ucap Boruto mengubah topik pembicaraan mereka.

" Dengan senang hati " balas Sarada.

" Kau tahu, akhir - akhir ini perasaan sangat tidak enak dan kurasa ada sesuatu yang tidak beres firasat berkata akan ada orang berharga ku akan direbut paksa dari ku entah apa itu tetapi kurasa itu seperti nyata saja " ucap Boruto.

" Lalu " ? ucap Singkat Sarada.

" Aku gelisah ttebasa " ucap Boruto.

" Jangan kau terlalu memikirkan nya BAKA, itu hanya perasaan dan firasat mu saja belum tentu itu nyata bukan, ucap Sarada.

" Dan JIKA ITU, AKU APA KAU BAKAL MENGEJAR KU ATAU TIDAK " ucap Sarada lagi dengan tatapan sendu

" Apa maksud mu, kenapa kau seolah - olah berbicara seperti itu " ucap Boruto terkejut ataa omongan Sarada.

" Ahh maaf tidak apa - apa lupakan saja, mungkin hanya firasat ku saja " ucap Sarada.

" BORUTO - KUN " ucap seorang gadis berambut ungu menghampiri
dirinya.

Boruto dan Sarada yang mendengar itu langsung berdiri dan melihat gadis bersurai ungu yang kini dihadapan mereka.

" Inchou " ucap BoruSara bersamaan.

" Eh - Sarada chan " ucap Sumire.

" Etto, Boruto - kun apa kau sibuk " ? tanya Sumire.

" Tidak aku sedang sibuk ada apa memang nya ttebasa " ucap Boruto.

" Bisakah kau ikut dengan ikut " ucap Sumire sambil memegang tangan Boruto.

" Ahh baiklah, Sarada kau mau ikut " tanya Boruto.

" Tidak, kalian saja aku ingin pulang " ucap Sarada.

" Oh baiklah, ayo kita berangkat " ucap Boruto lalu menyambut gandengan tangan Sumire.

Mereka berdua terlihat semakin jauh, tanpa sadar Sarada yang melihat itu
Mata Onyx nya itu meneteskan air mata nya.

" ...Andai kau tahu Boruto...hati ku sangat sakit melihat ini semua,
aku sangat mencintai mu andai kau tahu itu..."

Diam - diam ada yang mengintip Sarada dari jauh
Ya siapa lagi kalo bukan Mitsuki .

" Dasar Boruto dia itu belum mengerti perasaan Sarada juga " ucap Mitsuki.
" Hmm...aku jadi kasihan jika Sarada seperti itu terus " batin Mitsuki.

" Semoga saja kau cepat menyadari nya Boruto karna kau adalah matahari ku " batin Mitsuki lagi dan menghilang dengan bunshin

***Bersambung***

GIMANA ? SERU GAK SIH

HMM..MOGA KALIAN TERHIBUR YAHH

OK SEE YOU IN NEXT CHAPTER :)


BoruSara The LastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang