Gelegar petir saling bersahutan. Menemani pembelajaran yang kian membosankan. Kutarik selembar kertas, hanya untuk mengabaikan kantuk.
"Jeng!"
Aku melirik sekilas, menghargai panggilannya. Tetap dengan kebisuan, aku mendengarkan ocehan tak pentingnya. Masih ada 13 menit menuju jam pulang. Jadi kusibukkan diri dengan membuat kapal-kapalan.
"Aku nebeng payung kamu, ya!"
Belum selesai aku melipat kertas kedua, gadis itu sudah lebih dulu menarikku. Menunggu antrean untuk keluar dari ruangan.
"Nanti aja, deh. Masih hujan."
Kutepis tangannya pelan. Kapal kertas di tanganku hampir rusak dibuatnya.
"Gak, ah. Keburu sore."
"Lagian kita pakai payung."
Lagi-lagi paksaan darinya membuatku terhuyung pasrah. Melewati jalanan basah di bawah payung berwarna kuning cerah. Tetesan air menghantam bahu kananku.
"Makin deras aja nih hujan."
Langkah kami berhenti serempak. Jauh di depan sana terjadi kericuhan. Pemandangan seperti itu bukanlah pertanda baik.
"Itu kenapa?"
Manusia di sampingku mengulik informasi dari seorang pria yang tengah berjalan dari arah berlawanan.
"Re?"
Tanpa sadar suaraku terdengar di tengah obrolan keduanya. Dia asing, namun entah mengapa panggilan itu terlintas sesaat setelah aku menatap wajahnya.
______________________________________
Gimana nih?? Vibes-nya udah teka-teki gitu gak sih??
Oh iya, ini tuh cerita genre fantasi pertama aku. Dan kali ini aku tuh pengen nyoba pake visual gitu.
Kalian pernah nonton drama China yang our secret gak??
Gak tau kenapa nih ya, pas aku buat cerita ini tuh kepikiran aja sama mereka. Kayanya mereka cocok aja gitu buat jadi cast dalam cerita kali ini.
Dan ini dia visual kitaaa
Jeng jeng jeng.......
Regan Magenta🐻
Jenggala Amisa🐣
Udah deh segitu aja ya hehe><
Ditunggu saran dan masukannya ya teman-teman.
Terima kasih sudah mampir, sampai jumpa hari Senin guys👋
See you❣️
KAMU SEDANG MEMBACA
Re-Play [SELESAI]
Fantasy[Semua gambar bersumber dari internet] _________________________________________ Aku bisa melihat potongan kejadian melalui mata Re-lelaki yang kujumpai di bawah guyuran hujan bersama Namira. Hal-hal mengerikan itu terus berdatangan sampai aku mendu...