Noren-Terdampar

10.3K 151 8
                                    

—————-

Warning! Cerita ini mengandung boypussy atau laki laki bermeki! Kalo gak suka bisa tinggalkan lapak ini! No minor! Karena akan banyak kata kata kotor didalam cerita ini.

—————-
By: ruii
—————-

Cw// boypussy ,mature content. Having sex, vaginal fingering, dirty talk, harshword

Renjun berusaha membuka matanya ketika ia merasakan guncangan pada tubuhnya. Rasa sesak didadanya ikut membuatnya ingin segera bangun dan menetralkan nafasnya, ia juga mendengar seseorang memanggil namanya.

"Renjun sadar"

"Eunghh"

Akhirnya matanya terbuka dan menampilkan sosok jeno yang terlihat begitu khawatir. Ia berusaha duduk dengan dibantu jeno.

"Syukur lo masih hidup, gw takut lo gak selamat ren" ucap jeno lirih.

"Jen kita dimana?" renjun panik ketika ia melihat ke sekeliling, tempat kosong yang hanya ada tumbuhan serta tanaman lainnya.

"Kita terdampar disini, lo ingetkan kita jatuh dari kapal dan berakhir disini, untung kita berakhir ditempat yang sama ren"

Pusing, itu yang renjun rasakan, ia ingat dirinya jatuh dari kapal yang akan membawanya dengan jeno berlibur.
Seharusnya kejadian ini tidak ada dan dirinya bersama jeno bisa berlibur dengan tenang, tapi ia malah berakhir di pulau yang tak berpenghuni.

Mata renjun berkaca kaca, ia takut berada di pulau ini, bagaimana jika dirinya nanti tak selamat, bagaimana dirinya bisa pulang, pertanyaan itu yang terus berputar putar dikepalanya sekarang.

"Hiks jen, ini gimana? Gw takut"

Dengan segera jeno memeluk tubuh yang basah kuyup itu, ia elus perlahan agar renjun kembali tenang.

"Ssstt gak papa ada gw, kita bakal selamat disini, kita tunggu sampe ada tim penyelamat kesini, gw yakin orang tua kita gak akan biarin kita gitu aja, percaya sama gw"

"Kita hadapi sama sama, kita harus bergantung satu sama lain sekarang, gw bakal jagain lo disini, tenang oke?"

-
-
-
-
-

Setelah menyusuri lebih dalam pulau tersebut, jeno dapat melihat sebuah batu besar di tengah tengah pohon kelapa, semakin dekat langkah mereka semakin terlihat jelas batu tersebut seperti sebuah gubuk namun terbuat dari batu.

"Ren disana ada batu tapi kayak rumah, kita kesana aja ya?"

"Iya deh jen, soalnya gw udah gak kuat disini cuacanya dingin banget kalo pagi dan lagi baju kita basah"

Jeno melihat sekeliling terlebih dahulu, siapa tau disana ada orang jadi dia bisa menumpang namun tak ada tanda tanda kehidupan selain keduanya. Maka dari itu jeno memutuskan masuk ke rumah batu itu karena memang tak ada pintu jadinya ia langsung masuk.

Rumah batu itu sebenarnya hanya seperti batu yang saling menimpa, dua batu berdiri dengan jarak yang lumayan dan di atasnya terdapat batu lagi seperti atap.

Jeno menurunkan renjun agar bersandar, "lo tunggu sini ya sebentar, gw mau cari kayu biar kita hangat, biar baju kita juga kering"

"Cepetan, gw takut"

"Iya sabar" ucap jeno sambil menepuk pelan kepala renjun.

Setelah itu jeno pergi meninggalkan renjun sendirian.





"Em ren"

"Kenapa jen?"

Renjun's World | boypussy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang