Jaemren-Jatahan

11.2K 195 0
                                    

Cw// boypussy

Rapat terus berjalan hingga kini sudah sekitar 2 jam lamanya, tak ada tanda tanda rapat tersebut akan berhenti karena mengingat ulang tahun sekolah sudah sangat dekat. Sebagai organisasi sekolah tentu saja para anggota osis sibuk menyiapkan hal itu semua apalagi yang menjabat sebagai ketua dan wakil ketua osis serta bendahara dan juga sekretaris.

"Gak mungkin hanya itu itu aja! Kita perlu event yang luar biasa, penunjukkan bakat serta konser itu udah basi!" Cerca sang ketua osis saat mendapatkan saran yang terlalu basi dari anggotanya.

Semua orang disana nampak berpikir kembali, seluruh sarannya tak ada yang masuk ke sang ketua, apalagi mengingat watak jaemin-sang ketua begitu keras. Semua orang disana tak ada yang berani menentang jaemin. Kecuali satu orang

"Terus apa? Mau kayak apalagi? Budget aja pas pasan begini lo jangan banyak minta. Ini aja udah gede banget kalo digabung!" Sentak renjun sang bendahara. Ia yang memegang uangnya jadi ia tau betul bagaimana keuangan osis. Ia begitu pusing mendengar ocehan jaemin yang selama dua jam tak ada hentinya disertai amarah yang berkobar. Ia menghela nafasnya kasar, semuanya tak ada yang mau melawan jaemin jadi dirinya saja yang melawan.

"Gue ketua! Jadi lo harus nurut sama gue! Yang lain aja gak ngelawan cuma lo yang ngelawan!"

"Karena mereka takut! Dan gue gak takut sama lo! Kalo emang lo mau event sekolah yang begitu besar? Cari sendiri sana sponsornya biar uang nambah!"

Rapat tersebut sekarang malah berubah menjadi adu argumen sang ketua dengan sang bendahara. Sebenarnya mereka sudah biasa karena keduanya sudah sering adu bacot.

"Gue capek ya dari tadi ngedengerin lo ngoceh ina-itu tapi gak ada saran sama sekali dari mulut lo. Ini sudah sore hampir gelap, kasian mereka yang seharusnya udah dirumah istirahat tapi ngedengerin lo ngoceh"

"Resiko mereka karena ikut osis!"
"Udahlah, pulang kalian semua! Pokoknya besok harus ada usulan yang memuaskan!" Jaemin beranjak dari tempat duduknya ke ruangan sang ketua osis. Ketua osis memang ada ruangan tersendiri. Namun langkahnya terhenti dan kemudian berbalik menatap renjun yang masih duduk ditempatnya.

"Setelah yang lain pulang, lo keruangan gue. Gak ada penolakan!" Tekan jaemin pada renjun.
Semuanya merinding dengan apa yang dilontarkan jaemin dengan suara rendahnya, setelah ini pasti akan ada adu argumen untuk kesekian dan anggota osis tak mau mendengarnya lebih lama jadi mereka buru buru keluar dan pulang, sudah cukup kepalanya pusing mendengar ocehan jaemin. Sedangkan renjun hanya mengedikkan bahunya.










"Sampai kapan mau backstreet gini? Gue capek sembunyi sembunyi" ucap jaemin lirih.

"Gue gak mau go pub karena sembunyi sembunyi tuh seru tau jaem. Lagian hubungan kita bukan buat konsumsi publik" ucap renjun santai.

"Yaudah terserah lo aja"
"Eh? Inget gak sekarang jatah gue nen?"

Renjun langsung kelabakan, ia baru inget dengan jatah tersebut. Ada jadwal untuk jaemin nen kepadanya dan mereka selalu melakukannya diruangan tersebut bahkan sampai lebih. Ruangan tersebut adalah saksi bisu bagaimana erangan jaemin dan desahan renjun saat bersetubuh. Renjun gugup seketika, putingnya masih sakit, mana dia sudah duduk dipangkuan jaemin lagi.

"Yang jangan bilang gak mau?" Tanya jaemin dengan wajah sendunya. Jurus terakhir dengan menjadi bayi.

"Sakit banget tetek gue jaem, padahal udah dua hari yang lalu lo nenen. Lo kenceng banget ngegigitnya sial"

"Ya gimana tetek lo enak banget saat dikenyot yang. Salah sendiri punya tetek gemesin plus enak" ucapan itu langsung mendapat satu geplakan dari renjun.

"Anjing yang!"

"Emang dasar otak lo pikirannya selangkangan aja! Malah nyalahin tetek gue lagi" wajah itu memerah.











Jaemin terus melahap vagina renjun dengan semangat, menyedot kuat cairan lubricant yang renjun keluarkan hingga habis. Tak hanya itu ia terus mempermainkan klitoris renjun yang menjadi titik sensitifnya dengan brutal. Desahan renjun begitu kencang karena itu.

"Aaahhhh jaeminnhhh itil gue aahh!! Sial mulut lo nghh!"

Jaemin selalu suka dengan desahan renjun membuat penisnya semakin mengeras. Ia bisa rasakan vagina renjun berkedut hebat hingga cairan bening mengucur keluar membasahi wajahnya yang masih terbenam disana. Ia tak menyingkir sama sekali malahan ia terus mempermainkan vagina renjun semakin berantakan membuat tubuh renjun bergelinjang hebat.

"AAAHHH JAEMINHH STOP! AAAHHH!"

Desahan kencang renjun berikan, ia tak peduli jika ada yang mendengar lagi pula siswa gila mana yang masih mau berada di sekolah jam segini? Hanya mereka berdua.

Jaemin lepaskan kulumannya pada vagina renjun, ia tatap wajah yang terengah itu lalu bergantian dengan vaginanya yang sudah berantakan cairan bercampur salivanya.

"Fuck lo nyangein banget kalo lagi begini renjun" jaemin membalik tubuh renjun hingga tengkurap, sedangkan renjun tak peduli dengan apa yang jaemin lakukan, tugasnya hanya mendesah dan menikmati setiap perlakuan jaemin.

Jaemin memasukkan dua jarinya langsung kedalam vagina renjun.

"Nghhh jaeminhh kenapa aahh harus tengkurap sih!"

"Banyak protes lo ah, tinggal nikmatin aja"







"Akhh!"

"Anjing lo setan nghh!"

Jaemin menggeram, pijatan diterima oleh penisnya saat sudah masuk ke dalam vagina renjun. Entah kenapa vagina itu selalu sempit bahkan sudah sering ia masukkan. Yang jaemin tidak tau adalah renjun sering merawat vaginanya untuk terus sempit.

"Mmh sial memek lo selalu sempit ren nghh"

Pinggulnya ia gerakkan secara perlahan, menggaruk dinding vagina renjun menggunakan urat di penisnya. Walaupun pelan ia tau jika renjun akan menyukainya apalagi penisnya begitu panjang dan besar. Bisa ia lihat dari ekspresi bendahara nya yang sudah menganga hingga air liurnya menetes.

"Ssshh enak kan genjotan gue? Mau di kencengin gak nih? Atau mau gue kasar?"




Selesaii

Yang mau fullnya bisa langsung ke twitter dengn usn neyruii, judulnya sama
Kalo gk mau ribet beli pdf di link bio aku^_^

Renjun's World | boypussy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang