7. Bad girl

658 65 0
                                    

***

Benar saja, kini teressa kembali ke sekolah dengan penampilan yang berbeda. Lengan seragamnya yang digulung ke atas, rok yang sengaja ia naikan di atas lutut, tak lupa dengan kendaraan yang ia beli kemarin malam.

Teressa masuk ke arena sekolah menggunakan motor barunya, Ducati. Banyak yang memperhatikan teressa, teressa sebentar lagi akan menjadi topik hangat di sekolah ini. Bagaimana tidak, penampilan teressa saat ini sangat mengundang minat para pria. Teressa begitu cantik dan seksi.

"Terpesona heh." Gumamnya seraya terkekeh pelan. Melihat para pria yang menatapnya penuh minat, teressa yakin mereka akan mendekatinya beberapa hari kedepan.

"Kalo udah ngedeketin gue. Gue tinggal cari kandidat lain yang perusahaan lebih gede dari grey group lalu gue aman." Cetusnya.

Ia berjalan di Koridor dengan langkah santai, ia bahkan membalas sapaan yang selalu hadir.

Saat sampai di kelasnya, kelas menjadi hening akan kedatangannya. Setelah itu kelas kembali heboh karna perubahan Teressa.

"Gue nggak tau dia ternyata bad."

"Jadi tambah semangat gue jadiin dia pacar gue."

"Jangan ngimpi kalian, teressa mana mau sama kalian."

Asal perusahaan bonyok lo pada lebih gede dari grey, gue mau aja. Teressa membatin.

Bukankah sudah cukup rencananya. Menganti kandidat selain king, ia bisa bebas. Ia tak akan lagi berdekatan dengan malaikat mautnya. Ia juga tidak akan terkena ceramah di rumahnya karna ia bisa mendapatkan lelaki yang derajatnya jauh di atas king.

"Hai leo." Teressa menyapa dengan senyuman ramahnya. Alis leo menyipit, entah kenapa ia tak suka jika teressa memakai pakaian yang minim.

"Lo mau pamer body?" Tanyanya dengan nada ketus. Teressa menggaruk pelipisnya yang tak gatal.

"Gue nggak niat, tapi misi gue lebih penting." Ucap Teressa. Kemudian ia fokus pada dirinya sendiri menghiraukan tatapan Leo yang semakin menajam, kala banyak mata pria menatap Teressa.

°•°

Hari hari nya berjalan lancar, Teressa merasa bahwa misi nya akan berhasil dan ia akan pulang cepat.

Banyak yang mengiriminya surat di loker dan bawah meja. Tentu teressa membalasnya satu persatu. Ia bahkan beberapa kali berkencan dengan pria yang berbeda.

Teressa pun tahu, bahwa Leo teman sebangku nya mulai muak akan kelakuan nya. Teressa tau akan hal itu ketika Leo kini menjauhinya. Teressa tidak peduli yang penting adalah misinya.

Teressa tau bahwa mata mata dari orang tuanya selalu memantau nya. Maka dari itu teressa membuat seperti ia mendekati king. Duduk di taman dekat meja King dan Ayana, kemanapun ada king di sekolah pasti ada Teressa. Namun, teressa hanya sekedar berada di dekat jangkauan king. Teressa tidak ingin merecoki hubungan lelaki itu.

Teressa kini membuka lokernya, kening nya berkerut pelan. Kenapa tidak ada surat, coklat dan bunga satupun. Teressa kembali menutup pintu lokernya.

Teressa berjalan pelan ke arah kelas nya sembari memikirkan hal itu, atau mungkin mereka semua menaruh di bangkunya. Ya, teressa yakin akan hal itu.

Sesampainya di kelas ia langsung duduk dan mengecek kolong meja nya. Akan tetapi nihil semuanya tidak ada.

"Mereka kapok deketin gue apa gimana?" Gumamnya bingung. Teressa pusing sendiri, padahal ia belum menemukan kandidat yang cocok untuk misinya.

"Lo bisa berhenti mulai sekarang." Leo tiba tiba berceletuk. Teressa menoleh, tumben sekali pria itu mau berbicara dengan dirinya.

"Lo nggak liat surat atau coklat sebelum gue dateng?" Tanyanya. Leo menggeleng kan kepalanya. Teressa menghembuskan nafasnya panjang.

"Berhenti kencan sama mereka." Ucap Leo.

"Kenapa?" Tanya teressa bingung.

"Lo kaya cewek murahan." Ucap Leo. Ingin sekali teressa menampar mulutnya, tapi kalau di pikir pikir Leo ada benarnya juga.

"Terus gue harus gimana dong, gue kan nggak mau deketin kingkong." Ucap teressa pelan. Tentu saja ucapan nya itu terdengar oleh Leo.

"Lo mau cerita sama gue?" Tanyanya. "Gue kan temen lo." Sambungnya.

Teman ya, teressa sudah lama tidak mendengar kata itu. Bahkan di kehidupan nya yang dulu pun ia tak memiliki teman. Ia juga susah untuk dekat dengan orang. Teressa juga baru sadar semenjak ia menempati raganya yang baru, ia hanya fokus pada misinya saja, ia tak pernah mencari kesenangan lain. Seperti berteman misalnya.

Apa dia harus mencoba nya, mencoba membuka lembaran baru di tubuh barunya. Lalu dengan misinya bagaimana.

"Kalo nggak siap nggak papa, jangan di simpen sendiri ya!" Ucap Leo seraya memberikan tepukan singkat di bahunya. Teressa tertegun, baru kali ini ada orang yang perhatian padanya selain kedua orang tuanya dulu tentunya.

"Makasih." Ucap teressa seraya tersenyum.

°•°

Teressa sampai ke pekarangan rumahnya, ia memperkirakan motornya lalu masuk ke dalam rumahnya. Rumah teressa sepi. Louis dan Arabelle sebenarnya jarang ada dirumah. Jika mereka di rumah pun itu ada urusan penting, seperti memaksa teressa tunangan contohnya, atau menceramahi nya ataupun menghukumnya.

Sejauh ini Louis dan Arabelle tidak ada tanda tanda untuk menghukum nya. Ah, teressa tau. Mungkin mereka sengaja menutup media agar tak mengikuti nya.

Arabelle adalah cover inti dari majalah ternama. Pasti wanita itu sedang sibuk sibuknya, apalagi sekarang majalah itu berkolaborasi dengan brand ternama.

Louis? Pria itu sering pergi keluar kota karna urusan bisnis nya. Tapi teressa yakin kalau dirinya tak luput dari pengawasan Louis.

Teressa jadi kepikiran akan nasib nya di dunia ini sekarang. Ia mungkin akan gagal lagi di rencana ini. Ternyata mencari kandidat selain king itu susah.

Perusahaan grey berada di posisi puncak saat ini. Mengalahkan perusahaan Louis yang berada di nomor 3. Percuma juga ia mendekati anak dari perusahaan nomor 2, karna semuanya sudah menikah. Masa ia harus jadi istri kedua.

"Perusahaan grey menempati puncak. Tapi itu cuma di negara ini kan? Kalau gitu gue harus liat rank perusahaan di seluruh dunia kan." Gumamnya.

Ia segera pergi ke kamarnya lalu membuka laptop miliknya. Lalu meng search yang ia ingin tahu.

Rank Company in the World

1. Dell Company
2. Dominic Company
3. Rect Company
4. Dr Company
5. Q Company
6. Bian Company
7. Nine Company
8. Koi Company
9. Yui Company
10. Grey Company

"Cuma 10 besar heh. Its ok, mungkin gua bisa liat profil 5 besar satu satu."  Gumamnya. Ini sudah malam, artinya ia harus bergadang. Katakan semangat untuk nya.

"Semoga gue gak ke siangan."

***

New world or old worldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang