12. Leo aneh

690 63 8
                                    

***

Balapan pun di mulai, banyak motor yang berjejer mengikuti ajang ini. Teressa hanya diam duduk menonton dengan manis, ia di dampingi oleh Leo. Katanya tak boleh jauh darinya, disini berbahaya.

"Menurut lo, siapa yang bakal menang?" Tanya teressa kepada leo.

"Antara King sama Derrick. Gue yakin diantara mereka berdua bakal ada yang menang." Ucap Leo. Teressa mengangguk pelan.

"Kenapa lo bawa gue kesini?" Tanya Teressa.

"Gue bingung mau bawa lo kemana lagi, karna gue inget ada balap motor. Jadi gue bawa lo kesini." Ucap Leo.

"Gue kira lo ngajak gue karna udah tau mau kemana." Ucap teressa malas.

Leo hanya diam, sesekali lelaki itu memainkan ponselnya. Dahi leo berkerut pelan, seperti nya ia sedang bingung atau memikirkan sesuatu. Entah teressa pun tak tahu.

"Kita pulang aja." Ucap leo tiba tiba. Teressa mengerut tak senang.

"Nanti aja lah, ini baru mulai juga. Gue masih mau ngeliat siapa yang menang." Ucap teressa.

Leo bangkit. "Kita pulang aja, ini udah malem."

Mau tak mau teressa pun ikut bangkit, namun bukan untuk menuruti ucapan Leo. Pulang? Yang benar saja, ia ingin melihat akhir dari pertandingan ini. Dia tak mau pulang sekarang, lagi pula ini masih jam 10 malam. Ini belum terlalu malam.

"Nggak, gue nggak mau. Gue masih mau disini." Bantah Teressa.

"Nurut sama gue, lo mau aman kan?" Tanya Leo dengan tekanan.

"Emangnya gue nggak aman? Emangnya bakal ada apaan si? Apa jangan jangan bakal ada polisi lagi?" Ucap teressa sembari menengok kesana kemari.

"Nggak bakal ada polisi, jalanan disini itu paling aman." Tiba tiba Billy muncul. Ia membawa salah satu gadis yang berpakaian cukup sexy.

"Jadi dia ya?" Tanya gadis itu. Billy mengangguk. Merasa bahwa gadis itu membicarakan dirinya, teressa menatap gadis itu bingung. Ia lantas bertanya.

"Gue apa nih?" Tanya Teressa.

"Lo di pilih beberapa pemain yang ikutan balap—"

"Kita pulang sekarang!" Potong Leo seraya menarik lengan teressa. Sebelum pergi Billy bersiul menggoda keduanya.

Apa sih, gue nggak paham. Batinnya bingung.

Mau bertanya pun ia sungkan, dilihatnya Leo sedang dalam mood yang buruk. Jadi ia memilih diam saja. Bahkan di perjalanan lelaki itu hanya diam sibuk menyetir.

Kenapa sih?

°•°

Di arena kini semuanya telah usai, ternyata pertandingan di menangkan oleh Derrick. Pemenang kedua adalah king.

Keduanya merayakan kemenangan itu. Namun, dahi Derrick berkerut kala tak melihat sosok yang selalu mencuri perhatian nya.

"Nyari ceweknya Leo ya? Udah pulang tadi." Ucap Billy kepada Derrick.

"Dia bukan pacarnya leo." Ucap Derrick.

"Tapi kayanya leo tertarik tuh." Ucap Billy memanas manasi.

King menatap keduanya bingung. "Kenapa bahas ceweknya leo. Gak bahas hadiah taruhannya? Lo kan menang." Ucap king.

"Lo nggak tau ya hadis taruhan nya apa? Gue aja baru tau tadi loh, gue agak syok si pas tau hadiah nya." Ucap Gema.

"Hadiah nya apa?" Tanya king. King tidak tahu apapun, ia hanya tau hadiah taruhan biasanya sejumlah uang tunai atau barang mewah atau yang lebih mahal lagi apartemen pribadi.

"Kali ini cewek. Siapapun yang pemenang inginkan, asalkan cewek itu ada di sekitar arena. Meskipun si cewe nggak tau apa apa, meski si cewek cuma penonton. Pemenang bebas memilih." Ucap Gema.

"Gue jadi curiga sama lo, lo tiba tiba pengen ikut balapan. Lo udah tau sama hadiahnya kan." Ucap Billy dengan tatapan menyelidik.

Derrick hanya mengangguk acuh.

"Dan lo ngincer ceweknya Leo, makanya lo nyuruh Leo bawa ceweknya kesini kan?" Tanya Gema.

"Dia bukan ceweknya leo." Ucap Derrick mengingatkan Gema.

"Okay, keep calm dude." Ucap Gema

Gema heboh sendiri, ia tak menyangka akan ada percintaan segitiga di circle nya.

"Leo kayanya bawa kabur Teressa deh, dia gak mau cewek—teressa di ambil sama pemenang balapan kali ini. Secara banyak banget yang milih teressa tadi." Ucap Gema.

"Gue juga kaget cewek itu banyak yang pilih." Ucap Billy. Pantas saja adiknya kekeuh membawa teressa pulang.

"Lo yakin suka Teressa?" Tanya king pada Derrick. Mereka hanya berbicara berdua karna Billy dan Gema sedang heboh membicarakan teressa.

"Kenapa? Dia cantik, unik gue suka." Ucap Derrick.

"Sejak kapan?" Tanya king heran.

"Semenjak dia pindah ke sekolah kita." Gumamnya. Derrick diam diam memantau pergerakan teressa.

King hanya terdiam, ia tau jika Derrick dan leo menyukai seorang gadis akan seperti apa. Masalahnya dengan menyukai seorang gadis yang sama, pertemanan mereka akan berantakan. King tak bisa membiarkannya.

Ia harus berbicara dengan Teressa.

°•°

Teressa turun dari mobil Leo, leo tak berbicara apapun lagi dia hanya menatap teressa lalu pergi dari rumahnya.

Teressa bingung sendiri, ia tak ambil pusing. Segeralah ia masuk ke rumahnya. Seperti nya kedua orang tuanya sudah tertidur.

Teressa segera masuk ke kamarnya, ia membersihkan dirinya. Lalu berbaring di kasurnya. Ia tersentak kala mendapati satu no yang menghubungi dirinya.

King

Ia tak mau berurusan dengan lelaki itu maka dari itu teressa mengabaikan telepon darinya.

Namun, pesan dari pria itu membuatnya menegang. Kenapa king ingin menemui dirinya.

King

Gue pengen ketemu, kita harus ngobrol.

"Apa apaan, kenapa nih cowok stres mau ketemu sama gue. Perasaan gue nggak nyari masalah deh sama dia." Gumam teressa heran.

"Duh, gue harus gimana, apa gue ngomong aja ya sama Leo. Tapi kayanya dia lagi badmood deh. Duh, gue jadi bingung. Gak ada nih di plan gue. Dasar perusak plan." Dengus teressa tak suka

***

New world or old worldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang