2

464 36 7
                                    

Aku bangun awal hari ini. Entah Karena terlalu bersemangat atau untuk menghindari berangkat dengan Al Haitham.

Aku sedang berada di Fase Rollercoaster ku, maka dari itu aku mencoba menghindari anak itu.

Setelah sarapan, Cyno bilang padaku bahwa ia akan berangkat ke Kampus bersama ku dan Tighnari. Aku duduk memakai sepatuku dan tepat saat itu Al Haitham terbangun dari Tidur cantiknya. "Tumben pagi, terus udah rapi, tunggu gue mandi dulu." ucapnya.

Aku menggelengkan kepalaku "sorry Tham, gue berangkat sama Cyno hari ini". Matanya seperti terkejut sebentar kemudian mengangguk.

"Kenapa sama Cyno?" Tanyanya.
"Oh, itu, Cyno ngajakin sih, lagian bukannya bagus kalo gue sama Cyno? Gue ga perlu liat tuh kalian berdua lagi mesra mesraan di depan gue, geli ih" Ucapku yang sebenarnya menutupi rasa sakit.

Jika diingat ingat, sudah setahun aku melihat pemandangan yang sama di mobilnya. Senyum manis keduanya disertai tatapan dalam keduanya. Kadang aku melihat Al Haitham yang memegang tangan Nilou dengan erat. Sakit rasanya, tapi ya memangnya aku berhak cemburu? Aku hanya sekedar Roommate di matanya.

"Oh ya terserah, bagus, gue bisa berduaan sama Nilou tanpa ada yang ganggu." Ucap Al Haitham yang lalu pergi ke kamar mandi. Haha, sakit sekali. Menganggu katanya? Benar benar menyakitkan.

Aku hanya berdecih dan mencoba tak menggubris pikiran pikiran tadi. "Haitham! Gue mau berangkat, makanan Lo ada di meja ya!" Teriakku yang sama sekali tak dijawab olehnya.
Aku tak yakin apakah ia mendengarnya atau tidak tapi aku yakin ia mendengarnya. Lagian mana mungkin ia memakan penutup telinganya di kamar mandi kan?

Aku berjalan keluar asrama menuju gerbang. Sesuai dugaan, Cyno sudah memarkirkan mobilnya.

"Pagi! Yuk masuk yuk, Veh" sapa Tighnari
Aku tersenyum dan masuk ke dalam mobil Cyno. "Pagi kalian berdua!"
"Pagi" balas Cyno
"Hahaha, Kaveh, kau itu seperti Sunshinenya semua orang ya? Kau suka menyinari orang lain dengan cahaya dan kehangatan mu" Ucap Tighnari. Jujur itu membuatku terkejut. Aku seperti pernah mendengar kata kata itu sebelumnya..aku tidak yakin siapa dan kapan.
"Hahaha, bisa aja! Tapi menurutmu begitu?" Tanyaku
"Iya, kau seakan menyinari ku dengan kehangatan dan cahayamu barusan" Jawab Tighnari. Cyno mengangguk sambil memfokuskan diri.
"Aku setuju" ucapnya.

Aku tersenyum lebar dan tertawa. Aku benar benar senang, setidaknya kata kata menyakitkan tadi seharusnya hilang setelah ini.

Kami bertiga sampai di kampus dan berkeliling sebentar karena kelasnya belum dimulai.

"Hey, kalian siang ini ada kelas? Mampir ke Café yuk?" Usul ku
"Aku Free siang ini, ayo!" Jawab Tighnari
"Aku ada kelas siang ini, sepertinya tidak bisa, aku akan menyusul kalau sudah selesai" Ucap Cyno

"Kalau begitu, cuman kita berdua ya, Veh?"
"Iya, ayo bersenang senang siang ini!" Ucapku yang dibalas dengan senyuman hangat Tighnari.

Jika boleh jujur, aku terkadang iri oleh Tighnari, sebenarnya ia berada di kelas yang sama dengan ku cuman, Aku tidak terlalu sering berinteraksi dengannya, ia anak yang cerdas dan memiliki julukan 'Si Pintar dari Amurta'.

Walaupun dia dikenal pintar, ia tidak menyombongkan diri, ia ramah dan baik, serta dapat menyesuaikan diri tergantung orangnya. Aku menyukai sifatnya itu.

Sebenarnya, aku dan Tighnari pernah dekat sebelumnya tapi tak sedekat ini.

Sesuai janji, siang ini aku berjalan bersama Tighnari menuju Café yang tak jauh dari Kampus kami. Aroma Kopi tercium ketika kami memasuki Café. Tidak hanya Kopi, banyak bau bau manis di dalamnya.

Kami memilih untuk duduk di dekat jendela agar tetap bisa mengawasi keadaan diluar Café. Bukan karena Café-nya tak indah, hanya saja aku tetap ingin menatap keluar. Kami memesan pesanan kami ketika pelayannya datang dan menunggunya. Sementara menunggu kami berbincang bincang.

Membencimu. || HaiKavehTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang