4 (Al Haitham)

551 43 31
                                    

Al Haitham.]

Beralih ke ceritaku. Aku duduk di kursi yang ada di taman Rumah sakit dimana Nilou Dirawat. Aku hanya bisa melamun, karena ini pertama kalinya Kaveh seperti ini. Pasti, rasanya sangat sakit. Apalagi berhadapan dengan orang seperti ku.
Caranya berteriak menggambarkan itu semua. Sakitnya memendam rasa sendirian.

Aku menghela nafasku sampai Ibu Nilou datang menghampiri ku.
"Nak Al, kok sendirian aja? Mana temannya yang tadi?" Tanya beliau. Aku tersenyum tipis lalu menggeleng

"Dia pulang duluan Tante, katanya Capek.."
Ibu Nilou tersenyum lembut kepadaku, lalu mengelus rambutku layaknya seorang Ibu.

"Nak Al, jangan berbohong seperti itu, Tante juga tau, sebenarnya kalian ada masalah kan? Apa ini bersangkutan sama Nilou? Bicara jujur aja sama Tante, Gak Apa apa"

Jelas itu kesempatan emas untuk seseorang seperti Kaveh, tapi untuk seseorang seperti ku, kurasa ini terlalu kurang ajar.
"Gak apa apa Tante, buat masalah ini biar Al yang selesain sendiri."
"Gak apa apa, oh iya Nilou, udah siuman, dia bilang mau ketemu sama kamu, Tante gak bisa nganterin karena Tante harus pulang duluan" ucap beliau. Aku mengangguk dan berterima kasih padanya yang hendak Pergi pulang. Ibu Nilou hanya tersenyum tapi aku yakin dibalik itu, Beliau sudah tau semuanya.

Aku berjalan ke arah ruangan Nilou dan masuk ke dalam menghampiri Nilou yang menatap keluar jendela Rumah Sakit. Ia menyadari kehadiranku maka dari itu ia menoleh ke arahku sambil tersenyum lembut.

"Kak Al" sapa Nilou
"Iya, Kamu gak apa?"
"Gak apa apa kok, aku cuman jatuh dari tangga, kata Dokter gak parah kok" ucap Nilou. Itu membuatku lega.

"Kak Al, Kakak berantem sama Kak Kaveh ya?" Pertanyaan itu sudah keluar dari mulut Nilou, yang artinya Ia jelas tau dari seseorang yang tak lain dan tak bukan adalah Ibunya.
"Kamu tau dari Tante ya?"
"Hehe, Kak Al, kakak harus beruntung karena punya seseorang kayak Kak Kaveh..jangan menganggapnya menjijikan. Dia keren loh kak, dia berjuang Tiga tahun cuman buat kakak..itu perjuangannya ga main main loh" ucap Nilou yang menjelaskannya padaku.

"Kak, Aku juga jatuh bukan karena kak Kaveh kok, aku jatuh karena kelalaian ku sendiri."
"Kak Kaveh kebetulan disitu, dan dia yang bawa aku kerumah sakit, aku yakin bakal jadi rumor di kampus kita, tapi tolong kakak bela kak Kaveh ya?" Sambung Nilou

Aku jelas hanya bisa terdiam membayangkan yang terjadi tadi, rasanya..aneh, dan sakit. Padahal aku tidak pernah merasakan hal ini sebelumnya dan..lagi lagi, itu membuatku terkejut ketika diberitahu fakta bahwa Kaveh tak melakukan apa apa. Tapi ya ini sudah terlambat untuk meminta maaf, karena Kaveh yang biasanya selalu tersenyum padaku kini sudah tidak tersenyum padaku lagi, Kaveh yang seakan dulunya berusaha menjadi bintang di langit malamku, kini menyerah dan menghilang karena diriku sendiri.

"Kak Al..ada satu hal lagi yang mau aku bicarain"
"Apa itu?"
"Maaf kak, aku rasa, kita gak cocok"

Aku terdiam sekarang, benar benar membeku. Hatiku kembali membeku. Semuanya dingin, dingin sekali seperti sedia kala.

"Nilou.. maksudmu apa..? Apa aku membuat kesalahan padamu? Biar aku perbaiki-"
"Kak Al..aku udah tunangan, maaf ya.."
"..."

Aku terdiam tak berkutik, bahkan aku tak tau harus menjawab apa. Duniaku seakan gelap, sunyi dan sepi seperti sebelumnya.

Tangannya memegang tanganku membuat fokus ku tertuju pada Nilou yang masih tersenyum.
"Kak, Kakak juga bukan suka sama aku,"
"Kakak suka sama Kak Kaveh." Ucap Nilou

Perkataan Nilou kini semakin membuat kepalaku pusing, semuanya berputar membuatku semakin bingung dan semakin bingung.

"Apa maksudmu..?" Tanyaku
"Kakak, selama kakak sama aku, kakak selalu ngomongin hal tentang Kak Kaveh, hampir semuanya, pernah sewaktu waktu aku iri..karena kakak terlalu banyak bicarain hal tentang kak kaveh, bahkan waktu di Café kemaren, kakak juga beli sesuatu dan waktu aku tanya, kakak bilang itu kesukaan kak Kaveh jadi kakak mau coba, kan?"

Aku diam, lalu mengangguk. Aku tidak mengerti, maksudku, aku hanya membicarakan Kaveh? Dan apa? Hanya itu saja kok.

"Kak, artinya kakak suka sama Kak Kaveh..bukan aku" ucap Nilou padaku. Aku jelas terkejut dan memegang erat tangan Nilou.
"Engga Nilou, engga, aku suka sama kamu."

"Kak..kakak ga boleh bohongin perasaan kakak begitu, Nilou juga udah gak ada rasa sama kakak..jadi, kakak lebih baik sama kak Kaveh ya? Lagian kalian lebih cocok" ucap Nilou yang masih tersenyum.

Sudah berapa kali harus aku bilang, aku menyukai Nilou, Tapi...jika memang benar.. bagaimana sekarang..Kaveh sudah membencimu, Haitham.

Tidak, aku tidak bisa diam saja. Aku harus memperbaiki ini, karena yang memulainya adalah aku. Aku berdiri secara tiba tiba yang membuat Nilou terkejut.

"Nilou..kalau begitu, mari kita sudahi ini."
"Iya kak, kalo gitu Tolong perbaiki masalah kakak sama Kak Kaveh ya? Nilou doain yang terbaik buat kalian berdua" balas Nilou

Aku mengangguk dan setengah membungkuk lalu berterima kasih padanya. Akhirnya setelah keluar dari ruangan Nilou aku pulang kembali ke Asrama.

Sesuai dugaan, aku sampai di dalam dan mendapati Kaveh sedang makan sendirian. Aku cukup lama di luar rumah karena pergi ke suatu tempat hingga akhirnya pulang larut malam.

Aku berjalan perlahan mendekati Kaveh namun anak itu sudah berdiri dan pergi ke kamarnya.
Entahlah, aku merasa kosong sekarang. Bahkan ketika aku bersama Nilou, hanya kekosongan. Tapi kenapa, kenapa ketika bersama Kaveh hatiku serasa penuh? Semuanya hangat. Itu awalnya dan sekarang sosok Kaveh itu mulai dingin dan menjauhiku, hatiku kembali kosong.

Aku menghela nafas dan kembali ke kamarku untuk beristirahat. Aku berharap besok aku dan ia tidak terlalu canggung dan ia tak benar benar menjauhiku.

Membencimu. || HaiKavehTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang