Hai ini aku, Kaveh. Anak murid kshahrewar dengan pagi yang sangat buruk, banyaknya projek yang menimpa ku membuat ku terlihat seperti panda.
Aku membuka pintu kamar dengan cukup keras karena kesal kemudian turun untuk mengambil sarapan.
Aku duduk di meja makan sambil menghela nafas tak sadar makanan sudah berada di depanku sejak tadi. Aku benar benar gelisah, bagaimana projek kampus penuh tekanan ditambah aku sudah beberapa kali di tolak.Aku mengangkat kepala ku yang sejak tadi terjatuh karena terlalu berat, hingga manik merah ku menangkap makanan yang menonton ku sejak tadi, Aku cukup terkejut setelah melihat sekeliling.
Ruangan ini begitu bersih dan rapi pula! Makanan di depanku juga tampak mencurigakan karena sendok sudah berada di sampingnya. Aku tidak mau berfikir lagi, aku melahap makanan itu sekarang.
"Bagus, lain kali sarapan." Ucap Seseorang yang tiba tiba duduk di sampingku. Sial, Ini sih mimpi buruk namanya! Al Haitham yang memasak ini untukku, ini mimpi buruk!
Dengan reflek aku berdiri dan sedikit menggebrak meja. "santai Kaveh. Aku tidak akan melahap mu seperti kau melahap makanan itu."
"LO GILA?!"Suasana Hening tiba tiba muncul setelah aku mengatakan itu. Tiba tiba ia tertawa, sungguh ini pertama kalinya aku melihatnya tertawa seperti itu. Ia menopang dagunya, matanya masih menatap ke arah ku dengan tatapan mengejeknya yang menjengkelkan itu.
Aku memalingkan wajahku karena tak mau menatapnya, sambil berusaha meyakinkan diriku bahwa Aku tak suka padanya Aku menoleh sekali lagi untuk memastikan.
"Kenapa? Kok diliatin lagi?"
"Gak ada yang ngeliatin lo!"
"Gue gak bilang lo ngeliatin Gue"
"..."Kaveh bodoh dengan percaya diri kau mengatakan itu. Baru saja merasakan sedikit senang karena sedekat ini, aku baru teringat akan kata katanya saat itu. Badanku lemas, pandangan ku buram, pikiranku kembali berantakan.
Kata-katanya yang begitu menusuk hati, perasaan yang tertusuk beribu pisau tajam dan kepala yang terasa meledak. Sakit sekali. Suara memekik terdengar di telingaku, dan dengan cepat aku menutup telingaku. Nafasku terengah-engah, perasaan takut muncul dengan tiba tiba, semakin aku takut semakin kencang suaranya.
Dengan samar-samar aku bisa mendengar suara Al Haitham, tapi entah kenapa suara itu begitu kecil.
Pandanganku semakin gelap, dan sekarang benar benar gelap.Ruangan seketika menjadi begitu terang, pandangan ku kini kembali normal. Bau obat obatan menyengat di hidungku, aku mengubah posisiku menjadi duduk.
Aku menoleh ke arah kanan ku dan mendapati seorang perawat cantik yang tersenyum lembut padaku.
"Umm..Suster, ini ada apa ya? Kok saya bisa di Rumah Sakit" tanyaku tanpa basa basi
"Loh Mas Kaveh gak mau kayak di film yang pura pura lupa ingatan gitu?"
"YAKALI DAH MBAK""Hehehe, saya cuman bercanda Mas. Tadi temennya Mas Kaveh yang bawa Mas kesini, katanya Mas tiba tiba pingsan." Balas si perawat
"Tenang aja ya Mas Kaveh, Mas baik baik aja kok gak ada sesuatu yang serius." Sambungnya
Aku menunduk, bertanya tanya apa yang terjadi pada diriku.Siapa yang membawaku kesini? Aku tidak ingat aku berada disini sebelumnya. Seingatku, terakhir aku bersama Al Haitham..tunggu, jangan jangan makanan yang tadi itu di letakan sesuatu oleh Al Haitham! Tapi kalau memang itu tujuan Al Haitham, mengapa ia harus repot repot membawaku kesini? Tunggu, bagaimana bisa aku berfikir Al Haitham yang membawaku kesini!
Aku mengangkat daguku hendak menanyakan sesuatu pada Perawat itu namun pintu ruangan sudah lebih dulu dibuka oleh Tighnari dengan wajah Khawatir."Tighnari...tidak tunggu-"
Atau jangan jangan, Tighnari kebetulan datang ke rumah dan memergoki Al Haitham yang meracuniku, kemudian ia membawaku kesini!Perawat itu tersenyum pada Tighnari dan Aku kemudian pergi meninggalkan Kami.
"Kaveh! Akhirnya Lo sadar juga.."
"Tighnari.."
Tak lama, Cyno masuk menyusul Tighnari dan menghampiriku.
"Sudah siuman?" Tanya Cyno
"Kalo belom, Gue gak buka mata dong" jawab ku seraya menepuk dahi ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Membencimu. || HaiKaveh
FanfictionAl Haitham yang sudah membuat kesalahan dimasa lalu yang membuat Kaveh membenci dirinya. Namun dengan segala upayanya Al Haitham terus mencari cara agar Kaveh bisa bersamanya. "Aku membencimu, Al Haitham." "Aku mencintaimu juga, Kaveh.."