2 : Void dan Reverse

1.8K 136 24
                                    

"Jika kau benar seorang pahlawan, maka tolong lindungilah_"

"Apa benar kau seorang pahlawan?"

"Kau pikir kau pantas mendapatkan kekuatan itu?"

"Heh? Ini hero dari Bumi yang orang-orang banggakan itu? Begitu lemah!"

Bunyi ketukan keras yang berdengung dalam kepalanya membebaskan Boboiboy dari mimpi buruk tanpa wujud yang menghantui pikirannya. Saat ia bangun dan duduk, kepalanya terasa berdenyut-denyut menyakitkan, hampir membuatnya terjatuh dari tempat tidurnya.

"Akhhh!" Ia menjerit kesakitan, giginya terkuncup erat sambil menarik-narik rambutnya dalam upaya untuk mengalihkan rasa sakit tersebut.

Boboiboy berusaha bernafas perlahan untuk memperlambat laju jantung yang berpacu, kemudian kembali berbaring saat semuanya mulai mereda. Kedamaian kembali menyapanya, membiarkan pikirannya berenang ke kolam berbagai pemikiran.

Sejak insiden pertarungan beberapa minggu yang lalu, Boboiboy merasa ketakutan yang luar biasa yang tidak bisa ia ungkapkan hanya dengan kata-kata saja.

Pada saat itu, Boboiboy mengingat kembali. Ada kekuatan besar yang meledak dalam tubuhnya. Ada aliran misterius yang membius seluruh kesadarannya. Kesadarannya menjadi terhanyut oleh kekuatan besar yang begitu berat hingga hampir meremukkan seluruh anggota tubuhnya. Rasanya seolah-olah dia sedang mengapung di sesuatu yang melebihi kapasitas tubuhnya dan dia merasa tubuhnya akan segera hancur berkeping-keping. Rasa mual melanda perutnya, dan tanpa sadar, dia kehilangan kesadaran.

Ketika membuka mata kembali dalam kesadarannya sendiri, Boboiboy mendapatkan pemandangan mengerikan. Musuhnya telah terkapar hancur terkoyak-koyak. Teman-temannya tergeletak dengan darah di mana-mana dan tak sadarkan diri.

Ada guncangan ketakutan yang menyengat tubuhnya. Kilasan-kilasan gambar yang samar terlintas di benaknya, menampilkan apa yang Boboiboy tidak bisa mengingat dengan jelas. Meskipun ia menolak untuk menerimanya, hati nuraninya dengan kejam membenarkan segalanya. Serangan demi serangan yang dia lakukan, baik kepada musuh maupun teman-temannya. Kata-kata kejam keluar dari mulutnya seolah-olah itu bukanlah dirinya — atau mungkin memang bukan dirinya.

"Bo-Boboiboy..., kenapa kau buat macam ni?" Yaya berkata dengan gemetaran dan berusaha bangkit. Matanya menatap menyedihkan pada Boboiboy yang menyeringai.

"Heh, kalian semua tidak berguna. Membuatku kerepotan saja. Aku hanya ingin hidup damai, tapi semuanya selalu kacau begini..."

Tidak! Itu bukanlah dirinya. Boboiboy tahu itu bukan dia. Bukan dirinya. Dia bahkan tidak sanggup mengucapkannya di depan cermin untuk dirinya sendiri.

Karena kejadian itu, para petinggi TAPOPS rapat untuk mengambil keputusan atas kasus yang telah Boboiboy lukis untuk menjadi sejarah baru di TAPOPS.

Dan Boboiboy merasa sakit hati atas tindakannya dan dia memutuskan untuk menjauh dari semua orang.

Di tatapnya, tangannya yang penuh dengan bekas luka goresan yang merupakan saksi dari kenangan-kenangan pertarungan yang telah dia hadapi dengan gemetaran.

Dia menyadari bahwa menjadi seorang pahlawan tidaklah semudah yang dia pikirkan saat masih kecil. Rasanya lucu baginya untuk mengingat masa kecilnya yang naif dan hobi bermain bola, ketika secara tidak sengaja dia bertemu dengan alien kotak, mendapatkan robot kuning, dan mendapatkan gelang jam kuasa.

Itulah awal mula perjalanannya menjadi seorang pahlawan super.

Namun, itulah bukan masalah utamanya.

Ketika dia masih kecil, dia terlalu mengagumi ayahnya dan terobsesi dengan gelar pahlawan. Dia ingin mengikuti jejak sang ayah yang memiliki kekuatan dan bertugas menyelesaikan misi-misi untuk menjaga perdamaian dunia dan meminta sang ayah memberikannya robot pendamping seperti ayahnya tersebut.

Cruel 『Reverse & Boboiboy』 ( ✓ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang