01

111 10 0
                                    

Beberapa bulan setelah kejadian itu, nyawa johan berhasil terselamatkan kembali berkat operasi yang di lakukan Tenma kepada nya

Tenma kini hidup dengan bebas, terlepas dari tuduhan yang sebelumnya di tujukan padanya

Reputasi nya kembali membaik, dia tidak lagi menjadi buron buronan polisi dan lain nya.
.
.
Hari itu, Tenma mengunjungi rumah sakit tempat johan di rawat

Johan di kabarkan masih dalam keadaan koma, namun setidaknya dia selamat dari insiden waktu lalu

Tenma dengan pelan membuka pintu ruangan Johan, berjalan menuju ranjang rumah sakit dimana Johan masih terbaring tidak sadarkan diri di sana

Tenma duduk di sebuah kursi yang telah di sediakan di samping ranjang Johan

Dia menatapi Johan, merasa sedikit iba pada pemuda yang sebelumya telah menghancurkan hidup nya

Tenma memegang tangan Johan dengan lembut, sesekali di dalam hatinya dia berdoa agar Johan cepat terbangun dari koma nya

Tenma menatap ke luar jendela rumah sakit, dilihatnya awan biru yang cerah pada pagi ini. Lalu pandangan nya teralihkan lagi kepada Johan, dia melihat Johan yang tiba tiba saja sudah bangun dan terduduk di atas ranjang nya

Tenma terkejut seketika saat melihatnya, dia menggelengkan kepala nya dan ternyata itu semua hanya halusinasi Tenma saja

Tenma akhirnya sedikit tenang, dia menghela nafas. Sebetulnya dia terkejut karena mengira tadi Johan betul betul terbangun secara tiba tiba

Dan untungnya itu hanya halusinasi nya saja, mengerikan rasanya membayangkan Johan yang tiba tiba bangun dan langsung duduk begitu saja

Setelah menghabiskan waktu cukup lama di ruangan milik Johan, Tenma memutuskan untuk pergi karena ada beberapa urusan

Dia mulai berdiri dari kursi nya, berjalan dengan pelan menuju pintu. Tangan nya memegangi gagang pintu, dia berhenti sejenak dan menoleh ke belakang nya

Memandangi Johan yang masih terbaring di sana membuat Tenma merasa tenang, dia berniat mengunjungi Johan lagi nantinya saat ada waktu luang

Tenma membuka pintu, lalu berjalan keluar dan menutup pintu itu dengan pelan pelan

Dia berjalan dengan santai di koridor rumah sakit, lalu beranjak pergi dari rumah sakit tersebut
.
.
.
Sementara itu di ruangan tempat Johan berada, Johan perlahan membuka biru nya. Melihat sekeliling tempat dia terbaring, tidak mendapati siapapun di sana selain dirinya

Dia perlahan bangkit dari ranjang, mencabut infus, berjalan menuju pintu

Johan membuka pintu ruangan dengan perlahan, dia mengamati sekeliling terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk kabur dari sana
.
.
.
Johan pergi di sebuah apartment menggunakan taksi sebagai tumpangan

Dia tiba di sana saat malam hari, entah apartment siapa yang dia datangi- namun dia langsung masuk begitu saja

Johan berjalan menunju ke sebuah kamar apartment, tanpa mengetuk pintu lebih dulu- melainkan langsung membuka pintu itu dengan paksa

Pintu itu akhirnya terbuka setelah cukup lama Johan memaksakan membuka nya

Dia masuk dan melihat sekeliling, apartment minimalis yang tampak tertata rapi

Johan menutup pintu di belakang nya, kemudian mengecek setiap ruangan/kamar yang ada

Ternyata apartment itu sedang kosong, alias sang pemilik mungkin sedang pergi

Johan yang lelah kemudian memutuskan untuk memasuki salah satu kamar yang di lihatnya nyaman-

Merebahkan dirinya di atas kasur, tidak peduli di tempat siapa dia berada sekarang

Johan menutup matanya yang terasa mengantuk, dan perlahan lahan pergi ke alam mimpinya.
.
.
Sang pemilik apartment kembali ke apartment miliknya. Pemilik itu adalah sosok yang kita kenal sebagai Kenzo Tenma

Tenma berdiri di depan pintu apartment miliknya, merogoh kunci di sakunya namun saat akan membuka pintu itu dengan kunci- di dapati nya pintu apartment itu sudah tidak terkunci lagi.

Tenma pun agak kebingungan, dia mulai berpikiran buruk namun dia mencoba menyangkal nya dulu saat ini

Tenma kemudian pelan pelan membuka pintunya, apartment itu tampak senyap-

Tenma menaruh sepatu nya ke rak sepatu yang ada di dekat pintu masuk, dia menatap ke lantai- di lihat nya ada bercak bercak kaki yang berbekas di lantai nya yang awalnya bersih itu

Tenma terkejut, dia mulai berpikiran buruk lagi dan firasat nya berkata mungkin saja apartment nya di bobol oleh maling

Tenma mengikuti jejak kaki di lantai itu, jejak kaki itu berputar putar dan terdapat di setiap ruangan, mulai dari pintu masuk hingga ke dapur lalu berakhir di depan kamar milik nya

Tenma dengan gugup mencoba membuka pintu kamar, meski takut namun dia harus memeriksa nya

Di buka nya pintu kamar itu dengan perlahan, mencoba untuk tidak membuat suara

Kriet...

Tenma mengintip sejenak saat pintu itu sedikit terbuka, matanya terbelalak saat mendapati sosok yang tertidur di atas kasur milik nya

"B-bagaimana bisa?!" Tenma terkejut bukan main, namun dia berkata dengan nada pelan agar sosok itu tidak terbangun

-TBC
Hayoloh binggung ya kenapa Johan bisa sampe dapetin alamat apartment si Tenma? Hehe

Thankyou for reading,
Maaf kalau cerita nya kurang jelas dan jikalau ada kesalahan kata/typo.

See you in the next chapter~

Mein lieber Dr TenmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang