08

76 7 1
                                    

Setelah insiden mengerikan itu terjadi, jangan harap semuanya berjalan seperti semula

Bukan johan namanya jika tidak melakukan hal yang keji dan mengerikan

Kini, johan melakukan pembunuhan berencana terhadap seorang pelayan cafe

Hanya karena pelayanannya yang tidak mengenakkan kepada johan, membuat pelayan itu berakhir tragis.

Pelayan itu di temukan tergantung di kamar apartment nya dengan keadaan mulut yang sobek

Di ketahui bahwa sang pelayan merobek mulutnya sendiri lalu menggantung dirinya dengan sebuah tali,

Tidak diketahui sebab dari perbuatan nya, dan mayatnya pun di temukan setelah berhari hari lamanya.

Saat mayat tersebut ingin di bawa, johan turut hadir untuk melihat,

Bak orang yang tak bersalah atau terlibat, dia menatapi mayat yang di bawa masuk kedalam mobil ambulan.

Setelah mobil ambulan dan para petugas beranjak pergi, johan pun ikut pergi dari sana

Kilas balik

Sore hari, menjelang petang

Johan pergi ke sebuah cafe kecil yang tampak sepi, tidak ada pengunjung lain selain dirinya seorang

Membuka pintu cafe, johan langsung duduk di salah satu meja.

ilustrasi bagian dalam cafe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ilustrasi bagian dalam cafe

Dia di hampiri seorang pelayan wanita, yang membawa sebuah menu di lengannya

Bukannya melayani dengan baik, sang pelayan malah melayani dengan cukup kasar,

Alih alih meletakkan menu dengan baik dan menunggu johan memutuskan pesanan nya-

Pelayan itu melempar menu, lalu berkata agar johan segera memutuskan pesanannya.

Sambil menyilangkan kedua lengannya di dada, pelayan itu menunggu johan yang tengah melihat lihat menu

Johan mengamati setiap tulisan yang tertulis di menu tersebut, johan menyebutkan pesanan nya,

Ia memesan kopi dengan cake coklat, hanya itu.

Pelayan merebut kembali menu tadi dengan cukup kasar dari tangan johan, lalu beranjak untuk membuatkan pesanan.

Johan sedikit tersinggung, namun raut wajahnya tidak menunjukkan ketersinggungan sama sekali.

Mata birunya menatap keluar kaca, matahari mulai tenggelam ke arah barat,

Senja yang indah memanjakan mata bagi setiap orang yang melihatnya,

Johan tersenyum, ada sesuatu di dalam pikirannya yang tak bisa terbaca atau diketahui oleh orang lain.

Setelah menunggu cukup lama, pelayan yang tadi membawakan sebuah nampan berisi pesanan Johan

Mein lieber Dr TenmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang