06

144 10 2
                                    

Beberapa bulan berlalu

Pagi ini tampak kedua nya sedang sibuk membereskan sesuatu,

"Mereka mau pindahan kah?" Oh tentunya tidak begitu~

Pagi ini kedua nya berniat melakukan piknik di sebuah taman,

Kedua nya tampak bersemangat saat membereskan barang barang yang akan mereka bawa untuk piknik kali ini.

Setelah selesai kedua nya langsung pergi menaiki sebuah taksi,

menuju taman dimana mereka akan melakukan piknik.

Saat tiba di tempat tujuan, Johan tampak kagum saat melihat taman itu.

Taman rindang yang sejuk, pemandangan yang indah, berada di pinggir sebuah danau biru yang sangat cantik.

"Wah... Saya tidak menyangka kita akan melakukan piknik di tempat seperti ini"

"Anda memang tidak salah dalam memilih tempat" ucap Johan pada Tenma saat itu.

Tenma terkekeh lalu mulai mengurai sebuah alas untuk mereka duduki,

Mengeluarkan perbekalan mereka dan meletakkan nya di atas alas itu.

Mereka menyantap perbekalan yang mereka bawa sambil menikmati sejuknya angin di Taman ini.

Saat sedang khusyuk memakan makanan miliknya, Tenma merasa nama nya di panggil oleh Johan-

Dia langsung menoleh ke arah Johan saat mendengar nama nya di panggil.

"Ya?" Tenma kebingungan saat johan tiba tiba memanggilnya

"Ada yang ingin saya bicarakan saat ini.." Johan berkata sambil tersenyum lembut pada Tenma.

"Silahkan saja, aku akan mendengarkan nya"

Hening sejenak, sebelum akhirnya johan memberanikan diri untuk berbicara

"Dr tenma...seperti nya saya.." johan berkata dengan terbata bata, jelas terlihat dari raut wajah nya bahwa dia sedang gugup

Tenma memiringkan kepala nya, sambil menunggu Johan melanjutkan perkataan nya

"Dr tenma... Seperti nya saya... Jatuh cinta pada anda..?" Johan berkata dengan nada yang sangat pelan, namun Tenma dapat mendengarnya.

Tenma langsung tersedak saat itu juga setelah mendengar perkataan Johan

Johan yang melihat hal itu langsung sigap mengambilkan sebotol air untuk Tenma,

Yang mana botol itu langsung Tenma raih dan menenggak air di botol itu.

Tenma menatap wajah Johan dengan tatapan tidak percaya, dia mencoba memastikan nya-

Barangkali dia salah dengar saja.

"Tunggu, apa kau bilang?"

"Saya bilang... Saya menyukai anda... Mulai dari beberapa bulan yang lalu Saya rasa?" Johan mengulang kata katanya dengan santai

Tenma masih mencoba memproses perkataan johan, saat dia tersadar wajahnya langsung memerah

"Kau serius...?" tenma memastikan

Johan mengangguk lalu memberi jawaban

"tentu saja saya serius, saya... Memiliki perasaan istimewa terhadap anda.. Semenjak..." Johan menjeda sejenak perkataan nya, semburat merah terlihat jelas di pipinya

"Semenjak saat kita melakukan hal itu tanpa di sengaja.."

Johan teringat saat malam itu, dimana dia yang sedang tertidur lelap tiba tiba dia terbangun karena perbuatan Tenma

Mein lieber Dr TenmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang