HIMBAUAN!
Marilah saksikan beramai-ramai! Perlombaan lari terbesar abad ini antara KELINCI dan KURA-KURA!
Waktu: 72 jam dari sekarang
Tempat: Stadion Utama Rimba Jungle Sport Center
Tempat terbatas!
Dapatkan tiketmu dengan cara klik link di bawah ini 👇🏻***
Pesan yang dikirim secara broadcast itu sukses membuat riuh seisi Hutan Rimba. Pasalnya, peserta yang berpartisipasi kali ini adalah dua hewan yang sangat bertolak belakang dan tidak seharusnya disatukan dalam satu perlombaan.
Kelinci, dengan kecepatan lari yang tak perlu dipertanyakan lagi, adalah utusan Hutan Rimba dalam olimpiade internasional tahun lalu. Dia berhasil membawa medali emas dan menjadi buah bibir di sepanjang tahun itu. Di mana pun dan kapan pun, orang-orang hanya akan memuji dan mengelu-elukannya. Kelinci kebanjiran tawaran iklan sana-sini dan sukses menjadi sosok herbivora paling berpengaruh.
Sementara itu, Kura-kura merupakan seorang ilmuwan pendiam yang lebih suka berkutat dengan penelitiannya dan tidak terlalu suka ikut campur dengan apa yang terjadi di dunia luar. Jangankan berlari, semua hewan bahkan bersumpah tidak pernah sekali pun melihat Kura-kura meninggalkan rumahnya. Makanya semua jadi heran. Kira-kira hal apakah yang membuat hewan pendiam ini mendadak berpartisipasi dalam perlombaan satu lawan satu melawan juara dunia.
"Sial! Aku gagal dapat tiket!" Babi menggerutu di hadapan layar laptopnya. "Kamu gimana, Njing?"
Anjing tidak menjawab. Dia masih sibuk mengotak-atik tablet dengan kaki kanan depan. Tak lama kemudian dia melolong keras.
"Heh, Anjing!" Babi menutup telinganya kaget.
"Dapat, Bi! Aaah, akhirnya aku berkesempatan melihat Kelinci-senpai secara langsung!"
"Jual ke aku, dong!" Babi masih belum menyerah. Dia kan juga mau menjadi saksi sejarah.
"Nggak mau!" Anjing mencibir. "Tunggu aja, palingan nanti ada yang cancel tiketnya."
Tiket perlombaan tersebut terjual habis hanya dalam hitungan menit. Hewan yang berhasil memenangkan war tiket bersorak, sementara yang tidak beruntung hanya bisa menggigit jari.
"Sudah kubilang, sinyal di sini nggak bagus!" Ikan bersungut-sungut di hadapan Kodok. Mereka berdua sama-sama gagal mendapat tiket. "Harusnya kita numpang wifi-nya si Monyet."
Tak jauh dari mereka sekumpulan monyet tengah berayun riang.
***
Hari yang dinanti-nantikan pun tiba. Para penonton memadati stadion. Sementara itu, layar-layar plasma besar yang dipasang di sana menampilkan situasi di lintasan. Tampak Kelinci dan Kura-kura sedang bersiap. Penonton yang tidak kebagian tiket harus puas dengan menyaksikan pertandingan melalui layar kaca di rumah masing-masing.
"Aku tidak akan kalah," seru si Kelinci dengan penuh percaya diri. Seisi stadion bersorak. Bisa dipastikan yang memasang taruhan untuk mendukung Kelinci kembali mengalami peningkatan.
"Kita lihat saja nanti." Kura-kura membalas kalem. Penonton bersorak tak kalah panas.
"Ah, bagaimana kalau begini." Kelinci mengangkat sebelah kakinya. Seisi stadion hening mendengarkan perkataan sang pemegang medali emas. "Untuk pertandingan yang seimbang, kau boleh memilih satu dari beberapa keuntungan yang kutawarkan."
"Hm? Kamu meremehkanku, ya?" Kura-kura tersenyum sinis. "Tapi okelah. Apa yang kau tawarkan?"
"Satu, kamu boleh start beberapa menit lebih awal. Dua, kamu boleh menggunakan semacam sepatu roda atau apalah. Tiga, kalau kau mau, aku akan istirahat tidur siang sebentar saat pertandingan. Nah, silakan pilih salah satu."
Penonton hening tiga detik. Hal yang terjadi selanjutnya, tribun penonton seperti akan roboh karena teriakan yang semakin membahana.
Tidak butuh waktu lama bagi Kura-kura untuk berpikir. "Baiklah. Aku pilih nomor dua."
Juri meminta kedua peserta untuk bersiap-siap. Begitu senapan pertanda dimulainya pertandingan ditembakkan, kelinci langsung melesat cepat. Dalam sekejap mata, dia sudah menempuh seperempat lintasan.
Kura-kura masih belum bergerak dari tempatnya dan justru sibuk mengotak-atik sebuah benda semacam arloji yang melingkar di salah satu kakinya. Tak lama kemudian, semua orang serentak terkesiap. Sepasang tabung berbentuk jet mungil perlahan mencuat keluar dari sisi kiri-kanan tempurung Kura-kura.
Kura-kura menekan sebuah tombol dan tubuhnya langsung melesat di atas lintasan.
Sebelum semua penonton bisa mencerna apa yang terjadi, Kura-kura sudah melewati garis akhir. Sementara itu, Kelinci baru menempuh separuh lintasan.
Bahkan sang pembawa acara pun sempat terdiam dan terlambat dalam mengumumkan juara.
"PE--PEMENANGNYA ADALAH KURA-KURAAAA!"
Stadion kembali riuh.
***
Satu bulan kemudian.
"Gimana?"
"Permintaan mesin jet portable datang dari mana-mana. Penjualan meningkat drastis selama seminggu terakhir. Belum apa-apa kita sudah meraih keuntungan 500 persen."
"Bagus. Bagus. Tidak sia-sia aku menginvestasikan banyak uang ke proyekmu ini, Kura-kura."
"Sebentar lagi kita jadi Miliarder, Kelinci!"
***
TEMA 12:
***
KAMU SEDANG MEMBACA
[End] Magical Days
Short Story[Kumpulan Cerpen] #DWCNPC2023 ❝Every day holds new magic.❞ ================================= Karya ini diikutsertakan dalam "Daily Writing Challenge" yang diadakan oleh Nusantara Pen Circle (NPC) Mulai : 1 Juni 2023 Selesai : 30 Juni 2023 ==...