11. Ratu Savage

845 143 4
                                    

- KINGDOM FAMILY -

"Eomma!!!"

"Kau tidak bisa meninggalkanku seperti ini Jennie" jeritan para laki-laki itu mengisi kekosongan.

Yeonjun merangkak naik ke atas kasur dan memeluk kepala Jennie. Air mata anak itu mengalir deras.

Hyunjin, Yoshi dan Jake mendekati orang yang menyebabkan Jennie meninggal.

Mereka melayangkan bogeman mentah bertubi-tubi dengan amarah meledak.

"Kalian pembunuh! Kalian membunuh Eomma kami" teriak Yoshi disela-sela menghantam muka Wonwoo dkk.

"Hyunjin, Jake, Yoshi hentikan!" Jisoo dan Rosè mengabsen satu-satu nama anak mereka. Namun mereka seolah tuli dan tetap memukul Wonwoo CS sampai tidak berdaya.

"Tidak bisa Mom. Mereka harus mati" pangeran Yoshi menatap ibunya dengan mata memerah. Dapat Rosè lihat pelupuk matanya menampung air mata.

Sementara keadaan semakin runyam. Dua bayi bertumbuh gempal merangkak ke tempat Jennie.

"Mma nun ma" ocehnya menoel pipi mandu Jennie.

"Xixi in mma in" Mingyu menimpali. Ia mencium pipi Jennie dan menggaruknya.

Tanpa satupun melihat, Jennie meneteskan air mata dan menunjukkan pergerakan.

"Yang mulia, ratu kembali" seruan tabib itu memecah suasana duka.

Dengan tangan dinginnya, ia berhasil menyelamatkan nyawa Jennie. Jantung wanita itu kembali berdetak meski sangat lambat.

Semuanya diminta keluar agar mereka fokus mengobati Jennie.

.

.

.

Seminggu telah berlalu namun Jennie masih betah menutup matanya. Semenjak kejadian itu Limario memperketat keamanan istana khususnya kamar Jennie.

"Maaf pangeran, yang mulai tidak mengizinkan kalian masuk"

Setiap kali ketujuh pangeran itu datang untuk membesuk. Mereka selalu ditahan dengan alasan yang sama.

"Biarkan kali ini kami masuk. Kami mohon" melihat tatapan memelas itu mereka luluh dan mengizinkannya.

Jake memimpin jalan. Membuka pelan pintu kamar Jennie dan memberi salam.

"Eomma tidurnya nyenyak banget" ucap Yoshi memandang wajah pucat Jennie.

"Iya sampai gak bangun-bangun" timpal Jihoon.

Keadaan hening sejenak. Pusat perhatian mereka kini terkunci pada Jennie seorang. Tampak diluar saja mereka kuat namun sebenarnya dibelakang mereka diam-diam menangis dan berdoa supaya sang ibu segera sadar dari tidur panjangnya.

Ceklek

Pintu dibuka oleh Limario. awalnya ia hendak mengusir mereka namun dia urungkan. Tujuh pangeran itu bergantian mengecup pipi dan kening Jennie.

"Cepat sembuh Eomma. Asal kau tau Yeonjun tidak mau makan dan dua bayi mu ikut rewel. Mereka merindukanmu begitupun dengan kami. Maaf kami terlambat menyelamatkan Eomma sampai membuat kejadian ini terjadi"

"Eomma bisa menyelamatkan kita tapi kita tidak bisa menjaga Eomma"

Pemandangan di depannya sungguh membuat Limario terharu. Dimana ketujuh pangeran itu mengelilingi kasur Jennie seolah membentenginya dengan pundak kokoh mereka.

"Jangan menyalahkan diri, kalian sudah berusaha" suara Limario menginterupsi membuat mereka segera menoleh ke belakang.

"Daddy"

Kingdom Family ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang