Bab 9

256 42 5
                                    

Waktu menunjukkan jam 12.30 saat Jongin masih di ruangan kerja nya bersiap -siap untuk pulang karena sudah mendapatkan teror pesan bahkan telepon dari Taeyong jika seharusnya mereka sudah berangkat menuju tempat kemah.
Jongin yang terburu-buru mendapatkan ketukan pintu selama 3 kali .

"Masuk"

"Jongin ,ada seseorang yang ingin bertemu" Baekhyun sang pengetuk pintu

"Aku pulang lebih cepat " ucap Jongin

"Hmm hyung tahu ,tapi ------" Baekhyun menggantungkan ucapan nya bingung harus mengucapkan kata selanjutnya

"Daddy yang datang" Ucap Siwon yang membuat Jongin mau tidak mau sedikit menegang dan bertanya-tanya kenapa Siwon bisa datang ke kantornya? Tanpa pemberitahuan terlebih dahulu dari Heechul

"Hmm... hyung permisi " pamit Baekhyun meninggalkan Jongin dengan pria paruh baya ayah kandung dari anak atasannya itu. Semua karyawan memang mengetahui latar belakang Heechul, meski Heechul bukan seorang publik pigur tapi Heechul adalah seorang pengusaha brand fashion terkenal tentu saja kehidupan pribadinya usik meski tidak sedetail para publik pigur.

"Daddy sengaja tidak menghubungi mommy mu, karena daddy yakin kau akan membuat alasan untuk tidak menemui daddy" ucap Siwon tersenyum tipis menatap lembut Jongin yang tidak memberikan respon baik.

"Daddy tidak akan lama" ucap Siwon mengerti jika sang anak tidak ingin berlama-lama satu ruangan dengan nya
"Daddy membawa makanan kesukaan mu, masakan bibi Han" 
Siwon tersenyum tipis hatinya terasa sangat sakit karena sampai saat ini Jongin masih belum memaafkan nya.

"Semoga hari mu menyenangkan nak" Siwon beranjak dari duduknya nya lalu berdiri lama menatap Jongin yang asyik dengan ponsel nya , mengabaikan kehadirannya
Siwon memberanikan diri mendekati Jongin saat sudah dekat Siwon menatap lekat Jongin yang membuat Jongin mendongakkan kepala membalas tatapan Siwon datar
"Terima kasih sudah tumbuh dewasa,daddy menyayangi mu" ucap Siwon tulus dengan senyuman lembut namun Jongin masih dengan ekspresi datar
"Daddy pamit ,makan makanan hmm.. sayang jika di buang itu bibi Han sendiri yang membuat nya " Siwon lalu membalikan badannya tidak memiliki keberanian lebih untuk memeluk sang anak, Siwon hanya takut Jongin akan mendorong nya semakin menjauh.
Dengan Jongin tidak menyuruh keluar saja sudah lebih dari cukup.

Setelah kepergian Siwon, Jongin merasakan sesak di dadanya lebih menyakitkan ,lalu Jongin beralih menatap kotak bekal makanan yang di susun menjadi 3 itu di meja kopi satu tetes air mata lolos keluar dari pelupuk mata indah nya.

.
.
.

"Hyunnnnnnnnng" teriak Taeyong saat melihat Jongin baru saja memasuki mansion
"Kenapa lama sekali? Hyung bilang jam 12.00 ini jam 13.37 menit, semua teman ku sudah sampai,sudah mendirikan tenda ... Hyung jangan katakan tidak jadi, Hyung.. Jongin hyung..." 

"Hyung lapar jadi makan siang dulu di restoran dekat Kantor" ucap Jongin santai
"Semua yang akan kita ba-----------"

"Sudah siap di mobil kemping nya Yesung hyung"

"Campervan"

"Terserah apapun nama nya"

"Baiklah Hyung ganti baju dulu,minta tolong Paman Shin untuk memanaskan campervan nya" ucap Jongin berjalan menaiki tangga ,namun satu baru 3 langkah Jongin kembali bersuara
"Ahh Tae"

"Yah hyung"

"Tolong ambilkan ponsel hyung di mobil"

"Oke.. siap " Taeyong berlari keluar rumah, pertama Taeyong menemui Paman Shin supir pribadi Ryeowook meminta tolong untuk memanaskan campervan, lalu Taeyong beralih menuju mobil Jongin.
Taeyong membuka pintu depan namun tidak menemukan ponsel Jongin, Taeyong beralih membuka pintu belakang Taeyong tersenyum lebar saat menemukan ponsel Jongin di kursi penumpang.

"Wow makanan" pekik Taeyong melihat tiga kotak makanan susun . Taeyong Lalu membuka ketiga kotak tersebut dengan senyum ceria berharap ada makanan lezat namun yang Taeyong temukan hanya makanan sisa Jongin saja.
"Tidak masalah,kam ini sisa Jongin hyung" ucap Taeyong lalu membawa makanan sisa Jongin itu, tapi lupa membawa ponsel Jongin.

Taeyong duduk bersila di teras mansion melahap makanan yang sisa Jongin itu dengan ceria.

"Astaga Kim Taeyong" pekik Jongin melihat bagaimana Taeyong duduk bersila dengan makanan miliknya

"Jongin hyung,beli di restoran mana ? Ini enak sekali" tanya Taeyong

Jongin tersenyum kecil
"Suatu saat ini semoga Hyung bisa membawa mu ke restoran itu" ucap Jongin

"Kenapa tidak nanti saja saat pulang dari berkemah hyung"

Jongin diam tidak menjawab
"Habiskan"

"Ini akan habis, Jongin hyung hanya menyisakan sedikit"

"Karena hyung lapar... Ah iya Tae.."

"Yah"

"Mana ponsel hyung"

"Ahhhh" Taeyong menepuk keningnya
"Masih di mobil hehe " 

"KIM TAEYONG "

"Aku lupa hyung maaf"

"Tuhan semoga anaku tidak seperti Taeyong dan Jongin"

.
.
.

Mereka sudah sampai di area perkemahan pinggir kota Seoul hutan buatan yang awal di khususkan untuk program sekolah atau universitas entah itu untuk perkemahan atau belajar tentang alam, namun sekarang di buka untuk umum, untuk mereka yang ingin menjelajahi hutan dengan aman tanpa takut tersesat atau hanya sekedar untuk menghirup udara yang segar tanpa ada asap kendaraan.
Hutan buatan yang asri dengan pepohonan yang lebat itu awalnya tidak Jongin percaya jika hutan yang akan di masuki nya itu adalah hutan buatan

"Baby Tae" Jongin ikut menoleh ke asal suara saat Jaehyun memanggil Taeyong dengan bersemangat.

"Akhirnya kau datang" Jongin tersenyum sangat kecil mendengar nada kelegaan dari suara Jaehyun

"Hanya sedikit terlambat" ucap Taeyong

"Tidak masalah... Ayo masuk ke hutan,pos kemah ada di tengah hutan,cukup jauh mobil tidak bisa masuk"

Taeyong menangguk kecil lalu beralih menatap Jongin yang belum memberikan reaksi apapun.

"Bawa kebutuhan mu" ucap Jongin seolah mengerti arti tatapan Taeyong

"Tidur di mobil?" Tanya Taeyong ragu

"Untuk apa berkemah jika tidak membawa tenda" ucap Jongin lalu mengambil tenda yang Jongin simpan di bagasi
"Tolong Tae-------"

"Aku saja yang bawa" ucap Jaehyun cepat memotong ucapan Jongin sekaligus mengambil tenda dari tangan Jongin

"Tenda baru" komentar Jaehyun tersenyum lebar

"Yah..." Balas Jongin lalu mengambil tas ransel miliknya .
Setelah memastikan campervan nya terkunci dan terpakir dengan aman tanpa menganggu penggunaan lain, Jongin meminta Jaehyun untuk mulai berjalan terlebih dahulu sebagai petunjuk arah ..

Jongin tersenyum tipis saat melihat Taeyong dan Jaehyun tertawa ringan entah apa yang kedua remaja di depan nya obrolkan.
Jongin yakin Taeyong tidak akan melampaui batasan karena Jongin sendiri yang akan memastikan itu.

"Hyung akan selamanya hidup sendiri.. tapi hyung berharap kau,mommy dan paman hidup baik dengan pasangan kalian" batin Jongin lalu kembali melangkah hingga sudah sampai di dalam pintu Jongin mendapatkan notifikasi dari ponselnya

To : Panti Jompo Belanda

Terima kasih sudah membayar tagihan bulan ini dan jika anda berubah pikiran tolong konfirmasi kami satu bulan sebelumnya, untuk memproses pengembalian dana yang anda simpan.
Semoga hari anda menyenangkan.

Jongin membaca notifikasi yang akan muncul setiap satu bulan sekali dari 5 bulan yang lalu. Jongin sudah mendaftar diri nya di sebuah panti jompo elit di Belanda. Jongin sudah takin dengan kehidupan nya tanpa pasangan.

TBC

Bagaimana menurut kalian???

YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang