7

637 51 3
                                    

Pukul 9 pagi,yoongi baru bangun dari tidur nya yang pulas akibat mabuk.

Dia duduk sambil memegang kepalanya yang pusing berat,entah berapa botol yang dia habiskan.

Yoongi menatap sekitar,dia melihat sekeliling,ini bukan kamarnya?kamar siapa ini?Jimin?.

Dia mulai mengingat semua kejadian semalam,ayolah jangan percaya jika orang mabuk tidak mengingat apa yang dia lakukan.

"Sialan" ucapnya pada dirinya sendiri yang sudah melakukan hal menjijikkan itu pada Jimin.

Namun dimana Jimin sekarang?apa sudah ke rumah sakit?.

Yoongi tak ambil pusing,dia memilih pergi dari kamar Jimin,matanya melirik sebuah surat di nakas kamarnya.

Dia mendekat lalu membaca kalimat-kalimat yang tertulis di kertas tersebut.

"Surat cerai?" Yoongi menatap surat itu dengan penuh frustasi.

"Arkhhh sialan" dia mulai menghancurkan kamarnya dengan melempar barang² di sekelilingnya.

Yoongi berniat memperbaiki hubungan rumah tangganya,dia sadar dengan perlakuannya selama ini.

Jimin yang sejak awal tidak pernah mengganggu nya, menyinggung nya yang suka membawa pacarnya ke rumah, selalu memperhatikan makanannya yang bahkan tak dia sentuh sama sekali.

Namun dia?dia menutup mata akan kebaikan pria manis itu untuk pacarnya yang bahkan hanya memanfaatkan kekayaannya.

Kacau,dia menyesal namun sudah terlambat,mungkin.

____________________

Min Jimin,yang sebentar lagi kembali ke nama aslinya yaitu park Jimin. Pria itu sedang berdiri di taman kota,sambil menatap danau.

Pagi itu cerah,sangat indah. Bahkan bebek-bebek sedang berenang dengan ria di danau kecil itu.

Seperti tak merestui perasaan Jimin yang sedang suram. Hatinya sakit,dia di lecehkan oleh orang dia benci yang bahkan juga membencinya,mungkin.

Tak bisa di bendung,air matanya keluar begitu saja. Lolos dengan sempurna mengalir membasahi wajah manisnya.

"Jimin?" Suara khas yang selalu membuat dia tersenyum belakangan ini.

"Hei,sedang apa kau di-.... Astaga kau menangis?ada apa?katakan padaku Jim"migyu langsung memeluk pria yang lebih pendek darinya itu.

Jimin membalas pelukan migyu dengan erat,tangisannya semakin kencang.

"H-hiksss Gyu,hikss a-aku udah kotor hiks"

"Hei,apa maksudnya,cerita ya?" Migyu mengelus lembut rambut Jimin.

Jimin menceritakan semuanya sambil menangis tak henti.

Migyu syok,wajahnya memerah karna marah,migyu berusaha menahan emosinya yang seperti dapat meledak-ledak saat ini.

Jimin kembali memeluknya,hatinya seketika luluh,migyu mengeratkan pelukan itu.

"Suratnya?"tanya migyu.

"Sudah ku taruh di meja"

Migyu memang membantu Jimin mengurus perceraiannya 3 hari lalu,tak di sangka surat itu sangat cepat sampai ke tergugat.

"Baiklah,sekarang bagaimana?kau mau tinggal di rumah ku?" Migyu memberi saran.

Jimin menggeleng kepalanya tanda tak setuju.

"Apa kata orang nanti,aku akan mengontrak"

"Tak apa, tak perlu mengontrak,aku akan membeli mu rumah yang nyaman"

"Hei,itu berlebihan" Jimin menatap migyu seperti sedang marah,namun itu malah menggemaskan.

"Haha,supaya kau bisa tinggal lebih nyaman sayang"

Sial panggilan itu membuat Jimin bersemu,dia langsung menyembunyikan wajahnya di dada bidang migyu.

Migyu terkekeh,dia membalas pelukan hangat tersebut.

Tanpa mereka sadari,ada figur pria yang sedang menatap mereka dengan sendu.

Yoongi ada di sana,dia mencari Jimin namun yang di lihatnya Jimin malah sedang bersama pria lain.

"Cih,ternyata kau sama saja,haha ku pikir kau berbeda Jim,ternyata sama saja. Kau ternyata sama-sama brengsek" ucapnya lalu pergi berlalu meninggalkan tempat itu.

DEAD LOVE • YOONMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang