Hari demi hari berlalu,kandungan Jimin sudah mendekati tanggal lahirannya.
Jungkook sudah lebih dulu melahirkan,bayinya sangat lucu persis seperti ibunya.
Jimin sedang ada di rumah, menghabiskan waktunya dengan menonton tv.
Sang suami tentu harus bekerja di rumah sakit seperti biasa, migyu sebenarnya was-was, mengingat istrinya sudah mau melahirkan tapi tugas nya juga tidak bisa di tinggal.
Siang harinya,Jimin memutuskan untuk memasak makan siang untuk di bawa ke suaminya.
Jimin tersenyum melihat makanan yang dia masak tertata rapi di dalam kotak bekal.
Setelah siap-siap Jimin langsung menuju rumah sakit,di antar oleh supir nya.
Semua karyawan rumah sakit nampak menyambut Jimin dengan penuh senyum dan bahagia, bagaimanapun Jimin merupakan dokter yang terkenal.
Jimin hanya tersenyum terus berjalan melewati lorong koridor rumah sakit.
"Dokter Park"sapa seorang rekan dokternya.
"Iya,soobin" ucapnya sambil tersenyum.
"Mau ketemu dokter kim ya?" Jimin hanya mengangguk karna dia mulai merasa aneh pada tubuhnya,perutnya tiba-tiba sakit.
Jimin memegang perutnya,sampai menjatuhkan bekal yang dia pegang.
"A-arkhhh" Jimin terduduk di lantai.
Soobin yang melihat itu panik di tambah dia melihat lantai mulai basah.
"SIAPKAN RUANG OPRASI,DAN PANGGIL DOKTER MIGYU CEPAT" soobin berteriak panik.
Ya Jimin mau melahirkan.
Di ruangannya migyu baru saja selesai memeriksa seorang anak perempuan,dia menatap jam tangannya.
"Tumben Jimin belum sampai" ucapnya.
Tak lama,ada seorang suster yang masuk dengan tergesa-gesa dan panik.
"D-dokter,a-anu dokter Jimin"
Migyu panik mendengar nama istrinya.
"Jimin kenapa?"tanya nya dengan nada yang panik.
"Di ruang operasi,dokter Jimin mau melahirkan"
"Astaga" migyu berlari sepanjang koridor, sesekali dia nampak menabrak beberapa staff.
Migyu langsung masuk ke dalam ruang operasi,terlihat Jimin yang terbaring menahan sakit.
Migyu mendekat,berusaha menggenggam tangan istrinya,air matanya juga tak berhenti keluar.
"Sayang kau akan kuat aku yakin"ucapnya sambil mengecup lama kening sang istri.
Setelah perjuangan panjang,bayi mungil itu dapat di keluarkan dengan selamat,migyu terduduk lemas di lantai,tangannya setia menggenggam tangan istrinya yang belum sadar setelah di bius.
Migyu tak dapat menahan haru,dia tidak pernah sama sekali menganggap anak itu anak orang lain. Dia selalu menganggap itu darah dagingnya sendiri.
"Sayang kau berhasil"bisik migyu sambil terus menangis.
____________________
Migyu nampak menggendong sang buah hati di samping ranjang istrinya menunggu pria manis itu membuka matanya.
Jimin perlahan membuka matanya,rasa sakit yang amat sangat di rasanya,sunggu rasanya seperti akan mati.
Saking sakitnya Jimin sampai menangis kencang.
"Hikssss sakitttt" Teriak nya.
Migyu mendekat lalu menggenggam tangan Jimin erat.
"Sabar sayang"migyu memanggil suster untuk menyuntikan penenang dan pereda nyeri.
Setelah itu Jimin nampak lebih tenang,lalu menatap anaknya yang di gendong migyu dengan tatapan sendu.
Migyu mendekatkan anak itu ke pelukan Jimin.
Tampan,wajahnya nampak tampan dan bercahaya, kulit nya putih bersih. Jimin tersenyum mengelus kepala sang bayi.
"Eumm,b-boleh aku kasih nama?" Tanya migyu ragu-ragu.
Jimin terkekeh mendengar pertanyaan suaminya.
"Tentu,kau ayahnya" migyu tersenyum mengecup kedua malaikat nya itu.
"Kim Yoo Gyu" ucapnya.
Jimin hanya tersenyum,lalu mengecup kepala anaknya.
Rasa sakitnya mendadak ia lupakan setelah melihat bayi yang dia kandung lahir dengan selamat dan sehat. Keluarga mereka terasa lengkap sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAD LOVE • YOONMIN
Romancebagaimana jika suami yang kalian cintai tidak pernah mencintai kalian?bahkan tidak sedikitpun peduli padamu. akan kah suatu saat dia menyesali tindakannya?