10

516 46 3
                                    

Jimin sangat sibuk di rumah sakit,namun kali ini dia nampak lebih ramah dan bahagia melayani para pasien.

Hati nya masih berbunga-bunga mengingat kejadian malam tadi.

Berbeda dengan Jimin yang hidupnya nampak semakin cerah,yoongi nampak sangat dingin. Di dalam pikirannya semua orang itu sama saja.

Tidak berniat membuka hati sama sekali, menurut nya akan membuang² waktu karna tidak ada orang tulus menurut nya.

Tae melihat keadaan yoongi yang semakin tak teratur hanya bisa menghela nafas nya.

____________________

Sebulan berlalu,hidup Jimin dan migyu semakin tentram, jungkook sedang menikmati masa-masa kehamilan mudanya.

Yoongi?terjerumus dalam dunia malam. Hidupnya semakin kacau,hanya menghabiskan waktu dengan wanita-wanita penghibur malam hari.

Hari yang sibuk di rumah sakit tempat Jimin bekerja. Badannya terasa gak enak,seminggu belakangan Jimin merasa tidak enak pada tubuhnya.

Bahkan dia sekarang tiba-tiba sangat sensitif akan  bau. Pikirannya hanya kelelahan.

Hari ini pasiennya sangat banyak, Jimin di bantu suster sebagai asisten nya.

Kepalanya mulai pusing karna menurut nya pasien yang baru keluar dari ruangannya itu parfum nya sangat menyengat,walau sebenarnya tidak.

Jimin berlalu ke kamar kecil di dalam ruangan itu.

Muntah,perutnya mual parah.

"Dokter?apa dokter baik² saja" ucap suster itu dengan panik.

"Ahh gwenchana" Jimin duduk di kursinya,sambil memejamkan matanya.

"Dokter,maaf jika saya lancang. Tapi apa dokter sedang hamil?"

Jimin menatap suster itu,dia terdiam. Bagaimana jika itu benar?tapi dia dan migyu belum sama sekali melakukan hal itu.

Namun Jimin teringat dengan kejadian sebelum dia memberikan surat cerai pada yoongi. Sial apa pria itu mengeluarkannya di dalam tubuhnya?.

Jimin bangun dan langsung masuk ke kamar mandi,hatinya tak tenang.

Suster tadi mencari keberadaan migyu karna melihat wajah Jimin yang seperti cemas dan panik.

Pikir suster itu jika Jimin beneran hamil,bukankah itu anak kekasihnya?.

Migyu tergesa-gesa masuk ke ruangan Jimin,di mendapati jimin yang terduduk lemas di kamar mandi sambil memegang testpack di tangannya.

Wajahnya pucat,syok dan gemetar.

Migyu langsung memeluk tubuh Jimin dengan erat,dia sudah bisa menebak apa yang terjadi.

"Tenanglah,yaa?aku akan menjaga mu"

"I-ini bukan kemauan ku!!!" Jimin histeris, bagaimana bisa dia mengandung anak dari pria yang sangat dia benci?.

Jimin meraih obat-obatan niat ingin menggugurkan kandungannya,namun migyu dengan sigap menahan Jimin agar tidak gegabah.

"Hei,apa yang kau lakukan?? Bayi mu tidak bersalah,dia tidak tau apa-apa. Kau harus mempertahankan nya,aku akan bertanggungjawab atas anak itu"

Migyu kembali memeluk Jimin, Jimin menangis kencang,dia tidak bisa menerima ini. Dia ingin terbebas dari yoongi tapi apa?dia malah mengandung anak dari pria brengsek itu.

"Tenang ya,jangan salahkan bayi mu,dia hadir karna anugrah,kita akan menjaganya bersama ya?"

Jimin hanya diam,berusaha menetralkan isi hati juga pikirannya.

Ruangan yang sepi itu hanya di isi oleh isakan Jimin di pelukan migyu.

Jungkook yang mendengar suara riuh dari ruangan Hyung nya itu memutuskan untuk mengecek,dia juga melarang siapapun untuk masuk ke ruangan itu sementara waktu.

Jungkook melihat migyu yang memeluk Jimin di lantai kamar mandi. Tangan Jimin masih memegang testpack yang hasilnya positif.

Jungkook syok sampai menutup mulutnya. Bagaimana hal sial ini bisa terjadi?tapi tidak sepenuhnya sial, jungkook berharap bayi itu bisa memberikan kebahagiaan bagi Jimin.

Perlahan Jimin mulai mengerti, kehadiran bayi di kandungan nya bukan sebuah bencana, melainkan sebuah anugrah dari Tuhan.

"Aku akan menjaganya" ucapnya sambil mengelus perutnya yang rata.

Migyu ikut mengelus perut Jimin dengan lembut.

"E-eum,b-bisakah aku menjadi ayah dari anak mu?" Ucapnya dengan gugup

Jungkook yang mendengar itu terkekeh.

"Kalau bukan kau siapa lagi migyu,jangan membuat kabar miring tentang kehamilan Hyung ku" ucap jungkook.

Ada benarnya juga,pasti orang-orang mengira itu anak nya bersama Jimin.

"Baiklah,dia anak ku" ucap migyu dengan senyum lebar,dia tidak merasa benci sama sekali.

Sebagai dokter anak yang sangat mencintai anak-anak sudah pasti migyu berfikir seribu kali untuk membenci pemberian tuhan.




DEAD LOVE • YOONMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang