6 ; pantai dan ceritanya

40 5 0
                                    

Arsen yang baru saja pulang menghela nafas panjang ia berjalan ke arah kamarnya dan saat membuka pintu kamarnya ia melihat Jayandra yang sudah duduk di kasurnya sembari menatap sebuah bingkai foto miliknya.

Arsen yang melihat itu bergegas mendekat ke arah Jayandra dan merebut bingkai itu dengan kasar "Ngga sopan pegang pegang barang orang" ucapnya kesal dan merapikan kembali bingkainya.

"Keluar" usir Arsen.

Jayandra yang mendengar itu menghela nafas berat kemudian mengangkat kepalanya dan menatap ke arah Arsen "Dengerin gue dulu, sen" ucap Jayandra, kemudian ia berdiri dan mendekat ke arah Arsen yang sibuk merapikan meja belajarnya "maaf kalau perkataan gue tadi siang buat Lo tersinggung, gue bener bener ngga sadar, gue cuman ngga mau lo dapat luka baru setiap harinya" lanjut Jayandra menjelaskan maksudnya tadi siang.

Arsen yang mendengar semua penjelasan Jayandra menghela nafas lalu mengangguk "Ya, ini ngga sepenuhnya salah Lo" Arsen membalikkan badannya dan tersenyum tipis ke arah Jayandra lalu memegang bahunya "Gue juga salah, karena gue belum bisa ikhlasin ibu"

Jayandra menggeleng cepat mendengar perkataan Arsen barusan "Ngga sen, gue tau perasaan lo tadi siang, Lo marah sama gue, dan itu murni kesalahan gue" ucapnya sembari menunduk "Tapi, makasih udah maafin gue, gue ngga akan ngilangin kesalahan itu lagi" lanjut Jayandra sembari tersenyum.

Arsen yang mendengar itu mengangguk "Santai aja"

Jayandra terdiam sejenak di sana untuk mengingat sesuatu, kemudian ia mengambil ponselnya dan menunjukkan foto yang ia ambil di pantai di sore.

"Gue liat lo sama cewek tadi sore" ucap Jayandra "Pacar lo ya?"

Arsen yang mendengar itu menginjak kaki Jayandra kencang "Bukan, ngga usah ngaco!" Jawabnya menyalahkan perkataan Jayandra barusan.

"Dia cewek yang ngasih gue plester dinosaurus kemarin"

Jayandra yang mendengar itu mengangguk paham kemudian tersenyum meledek ke arah Arsen "Kalau suka tembak aja, sen" godanya sembari mendekatkan wajahnya ke arah Arsen.

Arsen menatap Jayandra kesal dan menjitak kepalanya "Apaan sih lo"

Jayandra tertawa mendengar respon Arsen hingga ia akhirnya merebahkan tubuhnya di atas kasur milik Arsen dan tawanya tiba tiba berhenti. Ia tersenyum tipis lalu melihat ke arah Arsen yang memasang wajah jengkel.

"Tapi gue iri sama cewek tadi, dia bisa buat lo ketawa lepas, sementara gue yang sekarang udah jadi saudara lo malah nambah luka buat lo" ucap Jayandra sembari tersenyum simpul ke arah Arsen "Maaf ya, sen"

Arsen yang mendengar Jayandra mengatakan itu langsung duduk di sebelahnya "Lo ngomong apaan sih Jay, lo udah jadi temen gue aja gue udah bersyukur, ngga usah ngomong gitu lagi" jawab Arsen.

Jayandra mengangguk kemudian ia bangkit dari kasur Arsen dan melihat Arsen dengan tatapan lembut "Kapan kapan ajak gue main ke pantai"

ʕ⁠っ⁠•⁠ᴥ⁠•⁠ʔ⁠っ

Sesuai dengan perkataan Jayandra semalam, pagi ini mereka sudah ada di pantai, karena ini hari Minggu jadi pantai terlihat sedikit ramai, namun tidak jadi masalah untuk Arsen, karena ia punya tempat tersendiri di sana, yang lumayan jauh dari kerumunan orang orang yang sedang berlibur.

MONOKROM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang