6; Rasa sakit.

961 136 20
                                    

"Taeyong, apa aku menjijikkan?"




Title (JAEYONG)

Disini, di balkon kediaman Jung, dimana jaehyun duduk terdiam. Pria itu menatap langit malam yang begitu gelap, namun tidak dengan malam ini. Malam ini, langit nampak tetap terang. Awan-awan bahkan masih terlihat, berwarna putih bersih. Terpapar cahaya rembulan yang begitu terang dan tenang, angin malam yang menusuk menembus pori-pori kulit cerah nya.

Sunyi menguasai sekitar, jaehyun tidak tahu harus melakukan apa. Istri nya jelas-jelas akan pulang petang nanti, sedangkan jaehyun, pria itu tidak mengantuk. Setelah tidur siang nya tadi, jaehyun kesulitan untuk kembali tidur sekarang. Seperti nya, dirinya harus mulai mengatur waktu mengenai jam tidur siang.

Jaehyun mengenakan setelan jaket, sedikit tebal. Si Lee itu memberikan nya tadi, setelah adegan dimana jaehyun tidak mau lagi melanjutkan acara makan nya. Dan malah melontarkan pertanyaan yang membuat taeyong semakin kebingungan.

Jaehyun menghela nafas; ia merasa lelah. Padahal, ia baru saja bangun tidur.

Tidak, bukan itu. Jaehyun lelah secara batin. Jaehyun lelah, jaehyun merasa sakit, jaehyun merasa kosong, jaehyun merasa bahwa tidak ada lagi yang menginginkan nya.

Orang tua nya saja membuang nya, dan kini? Orang yang jaehyun cintai juga perlahan mulai melupakan nya, mengacuhkan nya, dan sebentar lagi akan segera meninggalkan nya perlahan-lahan.




Flashback On

"Taeyong, apa aku menjijikkan?"

Mendengar pertanyaan yang keluar dari mulut majikannya, lantas taeyong membeku di hadapan jaehyun. Tidak menyangka bahwa kalimat itu akan keluar dari mulut pria di depan nya.

Taeyong, tidak tahu harus merespon dengan apa. Dengan ucapan, taeyong takut akan menyakiti perasaan tuan nya ini. Dengan ekspresi, taeyong takut menyinggung hati pria Jung itu. Dengan tatapan pun, taeyong seakan tidak tega menatap lama-lama manik hitam legam itu. Taeyong memang hanya lah orang baru, namun dengan melihat semua nya, taeyong paham dalam sekejap. Perilaku, tingkah laku, respon, bahkan kebiasaan yang jaehyun lakukan, membuat taeyong merasakan hal itu. Taeyong tahu, keadaan seakan telah menjelaskan semua nya.

"Taeyong, apa aku masih layak untuk di cintai?"

Lagi, pria Jung itu, menatap taeyong dengan tatapan yang sangat dalam. Mendesak pria yang lebih muda untuk segera menjawab setiap kata dari mulut nya, yang mana kata tersebut malah membuat taeyong semakin merasakan kelu pada lidah nya.

Jaehyun meraih tangan taeyong; yang masih memegangi piring serta sendok makan. Jaehyun meletakkan tangan kekar nya, tangan kekar yang nampak tampan dari luar, namun begitu lemah dari dalam. Tangan itu, terdapat luka jahitan di sekitar sela-sela jari ibu. Tangan itu, mendarat di punggung tangan taeyong, memberikan remasan dengan sedikit kuat. Membuat si pemilik tangan di bawah nya pun meringis tertahan.

Jaehyun mengarahkan tangan taeyong pada dada nya, menekankan nya di sana. Tangan taeyong di tenggelamkan pada dada bidang jaehyun, sedangkan jaehyun, masih tetap menatap lurus paras dari pria bermarga Lee itu. "Kau tahu? Kau merasakan nya?" jaehyun mengukir senyum, senyum nya sangat teduh. Kelopak dari mata elang itu bahkan ikut terpejam. Pria itu, menyembunyikan semua nya dengan sangat baik. "Aku sakit, Taeyong. Disini, rasanya sangat sesak walaupun nyata nya di sana sudah kembali kosong." ungkap nya, masih dengan senyuman dari bibir tebal nya.

Title (JAEYONG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang