16; Sup.

625 114 29
                                    

"Maafkan saya, makanan nya jadi tidak enak lagi." taeyong menatapi jaehyun yang makan dengan sangat lahap, sedangkan dirinya hanya sibuk merutuki diri sendiri. Ini sudah pukul 5 sore, dan jaehyun baru ia beri makanan. Sepertinya jaehyun sangat kelaparan, terlihat dari cara makan nya yang lebih lahap dari biasanya.

"Siapa yang bilang tidak enak?" jaehyun mengangkat sebelah alis nya, menatap taeyong dengan pandangan bertanya. Kemudian ia membuka kembali mulut nya, minta di isi lagi. Dan tentu saja, langsung di turuti oleh taeyong.

Jaehyun mendekatkan tubuh nya lalu melongokkan kepala ke piring nasi yang di pegang oleh taeyong, kemudian ia menunjuk irisan tomat yang masih lumayan segar itu dengan jemari telunjuknya. Kemudian menatap taeyong dengan manik elang nya, memberi tahu taeyong jika dirinya menginginkan tomat itu.

Taeyong mengangguk, segera menyendokkan tomat itu dan di suapkan ke majikannya. Taeyong tersenyum samar, senang melihat tingkah jaehyun ketika makan.

"Maaf, anda menjadi telat makan karena saya mabuk." taeyong tertawa tidak enak, menyeka noda saus yang mengotori area bibir jaehyun dengan telaten dan sabar.

Jaehyun hanya diam, antara ia sibuk makan atau memang berusaha menghindari ucapan yang taeyong lontarkan. Taeyong kembali menyuapkan sesendok nasi yang di beri lauk ke mulut sang majikan, dan di terima dengan baik.

"Makanan sudah saya panaskan lagi, mungkin ini bisa tahan sampai besok. Nanti malam jika saya sudah pulang dan anda merasa lapar, anda bisa mengambilnya di lemari pemanas." taeyong meraih gelas berisi air putih, kemudian memberikkannya kepada jaehyun untuk di minum.

Pria bermarga Jung itu hanya mengangguk, sembari meneguk habis air putih di gelas yang ia pegang. Mata nya sesekali melirik ke arah taeyong, sering. Taeyong yang tengah membereskan bekas makannya. Wajah taeyong nampak lebih pucat, mungkin efek mabuk nya belum hilang.

Jaehyun masih menatapi gerak-geriknya, taeyong berjalan ke wastafel untuk meletakkan dan mencuci piring kotor bekas makan jaehyun.

"Sudah selesai minumnya?" tanya taeyong, dengan senyuman lembut, mata nya menatap ke gelas yang di pegang jaehyun di atas pangkuan. Hingga jaehyun mengangguk, lalu memberikan gelas nya yang sudah kosong itu ke taeyong.

"Taeyong, tunggu."

Taeyong menoleh ke belakang, langkah yang akan membawa nya ke wastafel pun kembali terhenti. "Iya, ada apa?" tanya nya, masih dengan suara yang begitu sabar.

Jaehyun meremat jari nya, merasa gugup. Bahkan mengulum bibir nya sendiri yang masih terasa pedas akibat saos dari ayam yang taeyong bawa. Mata elang nya juga tidak berani membalas menatap manik doe taeyong, hanya berani menatapi lantai yang dingin.

"Makan lah lebih dulu sebelum pulang, aku... membuatkan mu sup ayam." jaehyun merutuki dirinya sendiri dalam hati serta otak, bagaimana bisa dirinya mengutarakan nya dengan berkata 'membuatkan mu' dan bukan malah 'membuat karena aku merasa tiba-tiba ingin' seperti yang sudah ia rencanakan dari awal?!

Oke, Jung Jaehyun, kau mempermalukan diri sendiri di depan pekerja mu.

Taeyong menarik tubuh nya menjadi menghadap jaehyun, alis nya terangkat, mata nya semakin terbuka lucu. Berkedip bingung untuk beberapa saat, ia pikir ia salah dengar? Tapi, taeyong itu tidak conge. Dan ia yakin, jaehyun mengatakan perkataan yang benar barusan.

Akhirnya taeyong mengangguk mengiyakan, menyempatkan diri untuk mengukir senyum sebelum berakhir dengan meninggalkan jaehyun yang hanya diam, dengan telinga nya yang merasakan panas luar biasa.

Sialan, bagaimana bisa sepanas ini? Bahkan saat bersama rosé, tidak pernah sepanas ini.

****

Title (JAEYONG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang