11; Wanna hug me?

885 144 34
                                    

Taeyong baru saja selesai membersihkan dapur, ia baru saja membuat sebuah cake untuk jaehyun. Ngomong-ngomong, ini sudah pukul 10 malam, dan sudah waktunya taeyong pulang.

Taeyong membawa beberapa potong kue yang ia buat, dan satu gelas susu hangat. Taeyong akan menyajikan ini sebelum meninggalkan mansion Jung.

Ceklek.

Taeyong memutar knop pintu berwarna putih polos itu, mengintip ke dalam, dimana terdapat jaehyun yang terduduk di atas kasur, menyenderkan punggungnya pada kepala kasur.

Taeyong tersenyum, pria itu nampak begitu damai. Bukankah begitu? Jaehyun memang selalu tenang, dan menggemaskan di mata taeyong.

tok tok tok

Taeyong menahan nampan di tangan nya dengan satu tangan, tangan lain ia gunakan untuk menahan pintu kamar. Membuka nya hingga jaehyun dapat melihat keberadaan nya dari balik pintu.

"Selamat malam, Tuan. Anda belum tidur lagi?" taeyong masuk ke dalam kamar, tidak lupa menunduk agar terkesan lebih sopan. Mau bagaimana pun, ini kamar majikan nya.

Jaehyun yang sedang asik memperhatikan serial acara di televisi pun sontak mengalihkan perhatian nya pada taeyong. Jaehyun menatap pria itu, kemudian tersenyum tipis. Oke, ada kemajuan.

"Belum, Taeyong. Aku masih ingin menonton." ujar nya, sambil melambaikan tangan. "Kemarilah." ungkap nya.

Taeyong meletakkan nampak berisi susu serta cake yang ia buat tadi itu ke atas nampan. Kemudian ia tersenyum menatap jaehyun yang asik sekali menonton televisi.

"Jangan lupa makan, dan jangan tidur larut malam." taeyong mengarahkan susu hangat itu kepada jaehyun, meminta agar pria itu meminumnya. Susu hangat dapat membantu tubuh kita jika kita mengalami kesulitan tidur. Ini sangat efektif, sudah banyak yang merasakan efek nya. Termasuk author.

Siapa yang suka minum susu? Saya!

Taeyong kembali menarik susu yang jaehyun sodorkan, pria itu sudah meminum setengah dari segelas susu itu. Taeyong juga memperbaiki selimut jaehyun, berusaha membuat pria itu nyaman.

Jaehyun melirik ke arah tas ransel yang selalu taeyong bawa-bawa, termasuk setiap pergi bekerja.

"Kau mau kemana, Taeyong?" tanya nya. Dengan tatapan yang sudah beralih menatap wajah si pria bermarga Lee. Sesekali ia melirik ke arah tas nya juga, penasaran.

"Saya akan pulang sebentar lagi, Tuan. Anda tidak boleh bergadang, lekas lah tidur." jawab si pengurus, dengan senyum di wajah nya.

Jaehyun sedikit tersentak dengan ucapan taeyong, baru saja taeyong masuk kesini, dan... sudah mau pulang, ya?

Jaehyun berdeham pelan, menyembunyikan raut masam di wajahnya. Tidak mungkin jaehyun berkata tidak, ia juga tidak memiliki alasan yang kotras untuk melarang pria Lee itu kembali ke rumah nya. Toh, tidak sepantasnya? Karena itu sudah masuk ke dalam hak seorang pekerja.

"Saya akan pulang setelah ini, ada yang anda perlukan lagi? Saya akan bantu."

Jaehyun masih memfokuskan pandangan nya ke arah televisi, ingin sekali rasanya ia mengalihkan pandangan nya ke arah taeyong. Namun, ia tidak ingin wajah masam nya terlihat dengan begitu jelas, apalagi di tambah dengan pencahayaan kamarnya yang begitu bagus ini.

"Tidak ada, Terimakasih." ungkap nya, dengan raut biasa saja, suara yang biasa saja, dan perasaan yang berusaha biasa saja.

Taeyong yang melihat sikap tuan nya itu, hanya mampu mengangguk dengan gerakan terbata. Tidak biasanya, tuan nya bersikap demikian? Atau, hanya perasaan taeyong saja? Mungkin, jaehyun memang sedang fokus dengan serial televisi nya?

Title (JAEYONG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang