"Duh, kenapa juga otakku ng-leg segala!" gerutu Anggun sambil memukul-mukul kan pensil ke dahinya. Semalaman belajar ternyata sia-sia karena tak satupun materi yang ia ingat. Padahal ia sudah berusaha setengah mati untuk fokus belajar. Tapi tetap saja pikirannya tak tenang semenjak dirinya berubah status dua hari yang lalu.
Kehadiran Arjuna di sisinya membuat pikiran Anggun kacau balau, padahal laki-laki itu sama sekali tidak mengganggunya. Justru Arjuna tak hanya sekali mengingatkan dirinya untuk lebih serius belajar, bahkan demi kenyamanan dirinya laki-laki itu semalam memilih pergi dengan alasan akan bertemu dengan adiknya. Tapi tetap saja Anggun tidak bisa fokus belajar, semua materi yang ia baca tak satupun kata tersimpan dalam otaknya.
"Bismillah," lirih Anggun dengan terpaksa mengarsir lingkaran yang sudah ditandai karena waktu ujian hampir habis. Meski ragu, tapi Anggun harus melakukannya, jangan sampai ada satupun nomor soal yang tidak dijawabnya.
Benar saja, pada arsiran lingkaran terakhir bel tanda ujian berakhir berdering nyaring, menggema menguasai seluruh penjuru sekolah. Semua peserta ujian yang belum selesai seperti dirinya tentu saja langsung panik dan buru-buru mengerjakan sebelum lembar jawaban mereka diambil oleh guru pengawas ruangan.
Seluruh siswa dan siswi pun beranjak dari tempat duduk masing-masing lalu meninggalkan rungan ujian kecuali Anggun. Gadis itu masih tenang duduk di tempatnya, sedikitpun tak ada niat untuk segera pergi setelah ujian berakhir. Baginya ia lebih baik diam di tempat daripada ke luar kelas dan bertemu dengan Arjuna. Apalagi untuk pulang, Anggun begitu enggan. Sekarang tidak ada lagi tempat untuknya berkeluh kesah, tak ada lagi rumah nyaman yang akan ditinggali.
Dulu sang nenek lah yang menjadi tujuan setiap kali ia merasa sendiri dan kesepian. Terkadang Anggun juga akan menemui ibu kandungnya meskipun harus membuat janji terlebih dahulu. Tapi semenjak ia mengetahui fakta bahwa dulu mamanya telah berselingkuh membuatnya merasa sangat kecewa. Itu pula salah satu alasan Anggun akhirnya menerima pernikahannya dengan Arjuna. Demi menebus rasa bersalah karena selama ini telah berprasangka buruk terhadap papanya.
Awalnya Anggun kira perjodohan itu tidak diketahui oleh papanya, tapi ternyata sebaliknya. Papanya sudah menyetujuinya atas desakan sang nenek. Lagipula laki-laki itu mana berani menolak permintaan perempuan yang telah melahirkan dirinya tersebut. Akmal, papanya tidak akan berani lagi membantah ibunya setelah kegagalan pernikahan pertamanya. Dulu perjuangan Akmal demi mendapatkan restu untuk menikahi Zulia tidaklah mudah.
Saat itu kedua orang tua Akmal telah memiliki calon istri untuknya. Namun Akmal menolak dan bersikeras akan menikahi Zulia. Meskipun berbagai ujian datang menerpa rumah tangga mereka tapi pada akhirnya Zulia bisa diterima oleh kedua orang tua Akmal. Terlebih setelah kehadiran Anggun di tengah-tengah keluarga mereka. Perjuangan itu berbuah manis, Akmal memiliki keluarga yang sempurna. Tapi ternyata kebahagiaan itu yang berpihak lama, Zulia menjalin hubungan spesial dengan atasan di kantornya yang juga sudah berkeluarga.
Sebuah tepukan tangan tiba-tiba mendarat di bahu Anggun. "Ke kantin yuk!" ajaknya.
Anggun mengangkat kepala, menatap Jessica datar. Ingin sekali Anggun bercerita tentang masalah yang saat ini dihadapinya. Dadanya terasa begitu sesak menyimpan beban itu sendirian. Dan yang saat ini Anggun sangat membutuhkan adalah teman bicara. Tapi ia merasa malu. Merasa tidak memiliki muka untuk mengakui jika Arjuna, guru BK mereka sekarang adalah suami sahnya. Anggun tak mampu membayangkan jika sampai rahasia tersebut tersebar di sekolah.
"Kamu sakit?" Jessica seketika tertegun saat mendapati tatapan tak terbaca Anggun.
"Nggak kok. Aku baik-baik aja," jawab Anggun sembari mengulas senyuman tipis.
"Bohong. Kamu pasti bohong!" tukas Jessica merasa curiga. Sejak dua hari yang lalu Anggun tidak pernah ikut nimbrung lagi di grup chat kelas mereka. Begitupun dengan WhatsApp Story yang biasanya tidak pernah absen mendadak absen. Beberapa hari sahabatnya tersebut seolah menghilang tanpa meninggalkan jejak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dinikahi Guru BK
RomanceBlurb "Pak Bapak jangan galak-galak kenapa? nanti gantengnya luntur loh!" ucap Anggun dengan santainya kepada guru BK di hadapannya tersebut. "Nggak papa luntur wong saya udah punya calon istri kok," balas Arjuna dengan tatapan tak terbaca. "Hahah...