Bukan Epilog

266 39 6
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Assalamualaikum!

Kita masuk ke

Bagian

Terakhir.

Huhuuuuuu

Terharuuuuuuuu!!!!!

Makasih buat kalian semua yang udah mendukung author mencapai tahap inii ♥️

—🍃✨🍃—

Waktu menunjukkan pukul 07:00, sedangkan akad akan diadakan nanti pukul 10:00. Waktu itu lantas Al gunakan untuk leha-leha.

Padahal yang lain tengah sibuk mengurus makanan dan sebagainya. Tapi Al malah bertengger manis di ruang keluarga sembari menonton televisi.

Karena yang menghadiri pernikahan hanya keluarga dekat, jadi ta terlalu repot. Semua sudah ada yang mengerjakan, Al jadi tidak punya jatah pekerjaan.

"Masya Allah Al! Malah nonton TV!" Tegur Bunda yang tak habi pikir dengan kelakuan anak gadisnya itu.

"Terus disuruh ngapain bunn?" Tanya Al jengah. Sebenarnya ia hanya kangen dengan siaran absurd dari televisi.

"Mandi sana! Sebentar lagi periasnya datang!" Perintah Bunda yang malah membuat Al mengernyit.

"Emang dandan juga?" Tanya Al keheranan.

Sedikit tidak normal apa yang La tanyakan. Jelas-jelas nikah, ngga afdhol kalo tanpa riasan, kan?.

"Ya iyalah! Namanya aja menikah," jawab Bunda Nasya yang tak henti-hentinya heran dengan Al. Untung anak sendiri.

Sebuah suara mengalihkan atensi kedua insan tersebut.

Bunda Nasya menyambut kedatangan mereka yang menjadi sumber suara salam itu dengan ramah.

Sementara, Al hanya terdiam di tempat karena merasa sama sekali tidak mengenal mereka.

"Al, sini," perintah Bunda membuat Al mau tak mau akhirnya mendekat.

"Ini periasnya, bund?" Tanya Al dengan berbisik kepada bundanya.

Bunda Nasya yang mendengarnya refleks menabok lengan kanan Al.

Lah, salah ya?

"Mereka clon mertua kamu," balas Bunda sama-sama berbisik.

Semoga saja colan mertua Al itu tak mendengarkannya. Kalau mereka dengar, huh! First impression yang sangat buruk.

Al kemudian menyalimi calon ibu mertuanya dan menunduk hormat pada calon ayah mertua.

Melihat waja keduanya, Al seperti tidak asing. Mereka begitu familiar bagi Al.

Ia mencoba mengingat, tapi blum berhasil.

"Ini Al? Masya Allah cantik banget" puji perempuan yang berstatus sebagai calon ibu mertua Al.

Seingat Al, kak El sering memanggil beliau umi. Umi Sabrina, kan?.

Al & El : Gus, atau Pengurus? | Lanjut After MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang