•Bab°°26

8K 960 40
                                    

~Happy Reading~
.

.

.

"Kakak!!" Crish berlari menghampiri Khai yang sedang menikmati cemilan di kamarnya. Sekedar info, Grissham membawa Anak-anak nya ke Penthouse yang di belinya di negara ini.

Khai tertegun mendengar panggilan itu, tanpa menoleh sedikitpun Khai menunggu orang itu sampai padanya..

Grep

"Kak, hiks maaf.. adikmu ini memang bodoh hiks, aku mohon jangan pergi lagi..aku sangat menyayangimu kak.."

Crish terus meminta maaf dengan isakan nya, sementara yang lain menatap haru pemandangan itu.

Khai menghela nafasnya, dia mengelus punggung Crish pelan.

"Sudah, aku tidak suka adik cengeng!" Crish segera melepas pelukan itu dan menghapus air mata nya kasar, membuat Khai terkekeh geli melihatnya.

"Lihat, aku tidak cengeng kak,"

Khai hanya tersenyum tipis, lalu di mengalihkan pandangan nya pada kedua adiknya yang lain.

"Kalian tidak ingin.."

Grep

"Maaf.." lirih Daifan pelan di pelukan Khai.

"Maaf Khai.." Khai segera melepas pelukan itu ketika mendengar ucapan Carlos.

"Kenapa tidak memakai Kakak?" Tanyanya menatap Carlos sengit.

"Kami sudah tau usiamu Khai Ayhner, jadi mulai sekarang kami adalah kakak mu,"

"Mana bisa begitu, aku tetap kakak kalian ya!! Lagian Carlos, kita hanya beda beberapa bulan!"

"No, tetap kau adik ku Khai, sekarang kau harus memanggil ku dan kak Daifan kakak,"

"Mengerti adik manis.." Daifan mengusak rambut Khai membuat pemuda itu mendengus. Dia menatap mereka tajam.

"Aku tidak terima!! Aku ingin jadi kakak huaaaa" mereka gelagapan saat Khai berteriak sedikit merengek itu, bahkan Grissham yang masih di luar membawa keperluan anak-anak nya berlari terbirit-birit.

'Brak!

"Khai Ada apa?" Panik Grissham setelah mendobrak pintu , namun yang dia lihat malah anak-anak nya menatap nya tanpa ekspresi.

.

.

.

.

"Adik selalu jadi babu, sedangkan kakak bisa jadi raja," ketus Khai membuat mereka semua terkekeh gemas. Sedari tadi Khai masih mempermasalahkan hal ini, Bahkan Grissham pun sudah tau sekarang siapa Khai Ayhner sebenarnya.

Grissham semakin merasa bersalah, karena ternyata anak yang selalu di sakiti nya sudah tiada. Tapi dia tidak akan mengulangi hal yang sama kepada Khai Ayhner, Grissham akan menerima Khai seperti anak-anak nya yang lain. Apalagi dia tau siapa orang tua anak itu..

"Baiklah, jadi alasannya begitu," Daifan mendekati Khai yang merenggut.

"Kau akan tetap jadi raja, sebagai kakak atau pun adik," Khai menatap serius wajah Daifan. Apa iya? Khai tidak yakin, menurut film yang dia selalu tonton, seorang adik selalu menjadi babu untuk kakak nya.

"Tidak perlu banyak berpikir, kau itu kesayangan kami Khai. Jadi apapun status mu, kau tetap raja untuk kami, benarkan?" Mereka mengangguk menjawab pertanyaan Carlos.

"Tidak, pokoknya aku tetap kakak kalian. Lagipula akan aneh jika aku memanggil kalian kakak, tubuh ini kan tubuh kakak kalian!"

Baiklah mereka memilih pasrah, berdebat dengannya memang tidak akan menang. Khai tersenyum senang ketika mereka mengangguk.

"Oh, aku lupa menghukum kalian.."

Mereka terdiam..

"Baiklah, ayah akan siapkan ruang hukuman untuk kita," Grissham pergi meninggalkan mereka yang memperhatikan nya.

"Apa ayah benar sudah berubah?"

Mereka terkecuali Crish mengendikan bahunya..

"Entah, tapi kita tidak boleh terbuai dan percaya begitu saja."

Mereka mengangguk setuju perkataan Khai.

.

.

.

.

"Jadi Grissham sudah berada di negara ini, dan dia sudah bersama anak-anak nya lagi,"

"Benar tuan, tuan muda Khai juga sudah bersama mereka ."

Ayhner menggelapkan Auranya, susah-susah dia menjauhkan Khai dari keluarga itu, tapi Grissham malah menyatukan mereka lagi.

"Grissham.. sepertinya dia rindu berurusan denganku~" Ayhner tersenyum miring, dia jadi rindu bermain dengan mantan sahabat nya itu.

"Besok kita kunjungi kediaman mereka,"

.

.

.

"Tuan muda Khai sudah kembali bersama ayah nya tuan,"

Damian mendengar kan dengan seksama penjelasan tangan kanan nya, dia tersenyum miring.

"Bagaimana pun caranya, dia harus menjadi bagian keluarga ini."

"Max, siapkan semuanya!"

"Baik tuan,"

.

.

"Perasaan ku tak enak," celetuk Khai setelah selesai dengan aksinya. Dia membuang asal pisau untuk menghukum adik serta ayah nya itu.

Mereka mengerutkan keningnya,

"Kenapa kak?"

"Tidak tau, aku rasa akan ada sesuatu yang besar akan terjadi.." mereka terdiam mendengar itu. Apa yang akan terjadi?

Grissham bangkit dari duduknya, dia mendekati Khai yang terlihat tidak tenang.

"Tenang lah, ada kami disini. Apapun yang terjadi, kami akan selalu ada bersama mu Khai.." 

Khai berdehem, dia menatap mereka bergantian..

"Maaf ya, cepat obati luka kalian sebelum darahnya habis.." setelah mengatakan itu, Khai Keluar dari ruangan yang sudah bau anyir darah.

Mereka hanya geleng-geleng kepala saja, setelah itu ikut keluar untuk mengobati luka-luka di tubuh masing-masing.


















Baru double up:)

~~~~~~~~~~~~~~
To be continued ~

Typo Tandai ~

Thankyouuuuuuuu 💕

13Juni2023

BROTHER ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang