•Bab°°30

8.6K 987 70
                                    

~Happy Reading~

.

.

.

Crish menggenggam tangan Khai yang di infus, dia memperhatikan wajah pucat yang terdapat banyak alat penunjang hidup, serta perban di kepalanya itu.

Crish lagi-lagi meneteskan air mata nya, Khai belum sadar dari tiga hari lalu. Tapi bukan itu yang menjadikan nya hancur, sebuah fakta yang menyakiti nya. Dan Crish yakin itu lebih menyakitkan untuk Khai..

FLASHBACK ON

"Khai sudah bisa melewati masa kritisnya," mereka menghela nafas lega mendengar itu, setelah berjam-jam lamanya Khai kritis. Akhirnya doa mereka di kabulkan, Khai kesayangan mereka bisa bertahan, dengan luka separah itu dan persentase selamat 10% saja.

"namun ada berita buruk, tubuhnya kemungkinan akan mengalami kelumpuhan, karena terdapat cairan yang sudah menyebar dan merusak saraf-saraf tubuh pasien."

Mereka tidak tau harus bereaksi apa mendengar penjelasan dokter ahli saraf yang menangani Khai ini.

"Ada kemungkinan kakak kami sembuh kan?" Dokter paruh baya itu menggeleng.

"Sebelumnya pasien pernah pengidap sindrom yang merusak jaringan saraf nya bukan? Dan itu memperparah kondisi sarafnya. Dengan berat hati saya perkirakan pasien akan mengalami kelumpuhan secara permanen.."

Mereka merasa tidak mau percaya, sungguh bolehkan mereka berharap ini mimpi? Kenapa? Kenapa harus Khai yang selalu menderita seperti ini?

Mereka tidak keberatan jika harus mengurus Khai, tapi apa Khai bisa menerima kondisinya sekarang?

"Kenapa harus kakak ku tuhan hiks"

Daifan memeluk Crish yang kembali menangis, dia mencoba menenangkan adik bungsu nya itu walaupun hatinya juga hancur sekarang.

FLASHBACK OFF

"Kami akan selalu menjagamu kak.."

"Kau jangan khawatir ya, cepatlah bangun dan kami akan membahagiakan mu..hiks"

Crish kembali terisak, dia menenggelamkan kepalanya di tangan Khai. Hingga dia mendongkak saat merasakan pergerakan dari tangan yang ia genggam.

"Kak kau bangun hiks,"

********

Khai tersenyum tipis melihat drama antara ayah dan mantan dokter nya itu, tau apa yang Khai lihat? Di ruang rawat VIP ini Grissham membawa seorang wanita, yang dia kenalkan sebagai kekasih nya. Dan itu membuat Damian menatap penuh permusuhan pada wanita itu.

"Aku tidak percaya dia kekasih mu!" Ketus Damian menatap sinis pada wanita yang di ketahui bernama angel itu.

"Memangnya aku meminta kau untuk percaya? Aku hanya ingin mengenalkan dia kepada anak-anak ku, iya kan sayang?"

"Iya mas, aku kan calon istri dan ibu dari anak-anak kamu," angel memeluk lengan Grissham membuat Damian menahan amarahnya, dia bangkit dan menatap Rio yang sedang duduk di sisi ranjang Khai.

"Rio.." Damian menatap Rio memelas membuat anak nya itu terkekeh, Rio bangkit dan memeluk Damian.

"Jangan sedih, Papa bisa mendapatkan wanita yang lebih cantik dari Tante itu."

"Tapi Papa tidak percaya lagi dengan wanita, mereka jahat Rio," Rio melepas pelukannya, Dia menggenggam tangan besar Papa nya itu.

"Tidak semua wanita itu jahat seperti Mama Pa, masih banyak wanita yang yang jauh lebih baik dari pada Mama. Papa harus bisa melupakan Mama dan bahagia dengan kehidupan Papa sekarang.."

BROTHER ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang