•Bab°°29

7.5K 966 63
                                    

~Happy Reading~

.

.

.

Khai pasrah dalam hati, tubuhnya tak mampu bergerak barang sedikitpun. Hanya matanya yang mampu berkedip, orang tuanya memang kejam.

Khai sampai tak habis pikir, se egois itu kah mereka, sampai rela melumpuhkan anaknya sendiri demi mendapatkan apa yang mereka inginkan.

Cup

Naomi mengecup rambut belakang Khai yang berada di pangkuan nya.

"Tenang ya sayang, setelah ini kita akan hidup bahagia bertiga," Naomi mengelus rambut Khai lembut, namun khai tidak merasakan kelembutan itu. Yang di rasakan, hanyalah rasa obsesi dari sentuhan itu.

"Sial, mereka berhasil lolos!!" Umpat Ayhner saat melihat mobil di belakang yang mengikutinya.

"Ayo percepat mas!!" Ayhner menambah kecepatan mobilnya, bahkan dia tidak mengindahkan pengendara lain yang hampir terluka karenanya.

"Ayhner Bajingan, jika dia ingin mati jangan mengajak putra ku juga!!" Grissham ikut mempercepat laju mobilnya ketika melihat mobil di depannya seperti ingin menantang maut.

Damian yang berada di sisi Grissham hanya berdoa dalam hati, semoga tuhan masih mengizinkan mereka hidup.

Begitu juga dengan ketiga putra Grissham yang duduk di kursi belakang.

Grissham menghentikan laju mobilnya ketika mobil Ayhner berhenti di sebuah tempat.

"Dia ingin membawa kakak kemana?" Panik Crish karena Ayhner berhenti di sebuah bandara.

Ayhner menggendong Khai dengan wajah tenang nya, mereka menutupi Khai dengan jaket tebal yang memang sudah di siapkan.

"Mereka terlihat terburu-buru sekali," bisik-bisik mulai terdengar, mereka heran melihat suami istri beserta seseorang di gendongan sang suami, yang terlihat sangat terburu-buru namun dengan wajah datar.

Sampai di tempat check in, petugas menyuruh mereka menurunkan Khai untuk memeriksa nya.

"Maaf, Anak kami sedang sakit dan tidak bisa berjalan, jadi bisakah dia tidak diperiksa?" Naomi memohon pada petugas wanita itu, petugas itu merasa sedikit iba dan mengangguk mengizinkan.

Saat mereka hendak masuk..

"HENTIKAN MEREKA!!"

"MEREKA MEMBAWA KABUR PUTRAKU!!"

Grissham dan anak-anaknya sungguh berterima kasih pada Damian yang berteriak, karena nya Seketika orang-orang menatap tajam pada Ayhner dan Naomi..

"Serahkan anak itu!!" Para Petugas yang berjaga mencoba merebut Khai dari Ayhner, namun mereka kalah lincah.

Ayhner lebih dulu berbalik dan berlari membawa Khai menghindari kejaran Grissham beserta yang lain.
Dia bahkan meninggalkan Naomi yang sudah di tahan para calon penumpang bandara.

Menghiraukan luka tembakan di tubuh mereka, mereka berlari sekuat tenaga untuk menghentikan Ayhner.
Sampai mereka membulatkan matanya ketika Ayhner berhenti di tengah jalan yang cukup ramai.

Ayhner menatap mereka dengan senyum mengembang.

"Jika aku tidak bisa mendapatkan putra ku, lebih baik aku mati bersamanya~"

'daddy benar-benar gila,'

"JANGAN GILA AYHNER!!" Daifan berlari sekencang mungkin ketika ada mobil yang hendak menerjang tubuh ayah anak itu.

Namun dia kalah cepat..

TIN!

CKITT!

'BRUKH

Kecelakaan tidak bisa terhindarkan. Tubuh Ayhner terpental begitupun Khai yang berada di gendongan nya.

Setidaknya mereka terpental sejauh 5 meter, ya sekencang itu tabrakan yang terjadi. Karena memang posisi jalanan sedang ramai lancar..

Daifan melanjutkan langkahnya yang mulai terasa lemas, dia menghampiri tubuh kakaknya yang sudah berlumur darah dengan air mata di pelupuk matanya.

"K-kak.."

"Kakak!!" Crish berlari menerjang tubuh Khai, dia memeluk kakak nya dengan histeris. Begitupun dengan Carlos, Sementara yang lain menangis tanpa isakan..

Grissham yang sudah tersadar dari keterkejutan nya menghampiri anak-anak nya itu. Dia menggendong Khai untuk membawanya ke rumah sakit, tapi langkah nya terhenti ketika melihat kedatangan Rio.

"Khai.." ucap Rio dengan nada bergetar, dia merasa tidak percaya dengan apa yang dia lihat, tadi dia di hubungi Papa nya jika khai di bawa kabur orang tuanya. Sekarang dia melihat adik kesayangannya dalam kondisi yang mengenaskan..

"Rio, cepat beri penanganan pertama!!" Daifan berteriak karena dia merasakan Khai yang mulai kesusahan bernapas.

"Ayo bawa ke mobilku!" Grissham mengikuti Rio yang berlari menuju mobilnya, tujuan nya untuk memasangkan alat bantu pernapasan yang memang selalu di bawa Rio.

Grissham mendudukkan dirinya dengan Khai di pangkuan nya, dia mencoba menghentikan pendarahan di kepala Khai menggunakan jas nya.

"Bertahanlah nak..ayah mohon.." Grissham meneteskan air mata nya. dia menangis untuk pertama kalinya, Setelah kepergian mendiang istrinya dulu.

Khai menatap sayu Grissham, matanya memang belum terpejam sedari tadi. Sehingga dia bisa merasakan sakit itu lebih lama, Khai benar-benar ingin tidur saja rasanya. Kepalanya terasa ingin pecah, lagi badannya terasa remuk.

Kenapa tuhan masih membuatnya tersadar..

Apa untuk menyaksikan tangisan pilu mereka? Apa untuk menunjukkan padanya, betapa mereka takut kehilangannya..

Pendengaran Khai mulai berdengung,
Sampai mata sayu itu melihat sosok yang sedang tersenyum padanya.
Dia..

'khai Grissham..'

'hai Khai Ayhner, Ayo ikut dengan ku.'

Khai tersenyum tipis, sangat tipis hingga tidak ada yang menyadarinya..















Banyak yang suka sad end ternyata~

~~~~~~~~~~~~~~~~~
To be continued ~

Typo Tandai ~

Thankyouuuuuuuu 💕

15Juni2023

BROTHER ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang