Epoch | Haitani Rindou

Halaman Tiga

＊*•̩̩͙✩•̩̩͙*˚ EPOCH ˚*•̩̩͙✩•̩̩͙*˚＊

"Aku mencintaimu."

"Aku juga mencintaimu."

"Aku mencintaimu lebih banyak."

"Aku juga mencintaimu lebih banyak."

Haruchiyo memandang pemandangan di hadapan dengan tatapan menjijikkan. Rindou hilang kewarasan. Bagaimana bisa dia jatuh cinta pada seseorang?

(Name) mengembungkan pipi, memalingkan muka dari Rindou Haitani. "Dasar laki-laki. Tidak mau mengalah pada perempuan."

Rindou tertawa geli. Dijawilnya pipi taruni. "Baiklah, kau yang paling mencintaiku." Sempat berhenti, dia berujar lagi. "Tapi aku juga yang paling mencintaimu."

"Aaahh~ Kenapa kau manis sekali, Rin-chan?" (Name) mengacak surai dwiwarna satria.

"Drama romantik ini tidak akan lama bertahan. Lihat saja nanti, Rindou pasti kembali menjadi seorang bajingan." Hajime mengestimasikan serampangan.

Haruchiyo menyahut, "Baru tiga bulan. Sebentar lagi selesai."

Meja judi dikelilingi dua laki-laki, Sanzu Haruchiyo dan Kokonoi Hajime. Mereka berdua melakukan pertaruhan. Hajime telah kalah tiga kali dan Haruchiyo selalu memenangi.

"Mari kita ulangi," ajak Hajime. "Kali ini aku pasti tidak akan kalah lagi."

Haruchiyo mengocok kartu di tangan. "Aku sih tidak masalah. Malahan kesenangan. Kau akan memberiku sabu 'kan? Sebagai bahan taruhan."

Ya, satria dan adiratna utama cerita telah menjalin ikatan tiga bulan lamanya. Benang merah di antara keduanya terbelit erat, entah bagaimana. Akan tetapi, benang merah bisa diputus kapan saja. Kendati melilit kuat, katana Haruchiyo sedia membabat.

＊*•̩̩͙✩•̩̩͙*˚ EPOCH ˚*•̩̩͙✩•̩̩͙*˚＊

❝Rin, menggonggong lah.❞

❝Apa?❞

❝Kau bilang kau
sangat mencintaiku,
menggonggong lah untukku.❞

❝Guk! Guk!❞

▂▃▄▅▆▇█▓▒░ tbc ░▒▓█▇▆▅▄▃▂