Halaman Empat

7 4 0
                                    

**•̩̩͙✩•̩̩͙*˚ EPOCH ˚*•̩̩͙✩•̩̩͙*˚*

Rinai berderai di tawang Jepang yang sedang dicuri mentari dari wulandari. Hari baru janari, janardana taruni dibawa kembali mimpi. Nirantara memasuki mimpi, satria mencumbu, meminta aksi malam tadi dilakukan lagi.

"Aku kedinginan," bisik tuan dekat di telinga puan. "Hangatkan tubuhku."

Melekat raga dayita, dirasa adiratna embusan napas taruna. Jemarinya menyingkap balutan sutra pada soma. Perlahan, dapatkan nan diinginkan.

"Aku kelelahan, Rin," gumam (Name).

"Tidak akan lama."

"Uso!"

"Aku berjanji."

Tipuan tuan lakukan nan kian. (Name) tamat mengingat tabiat Rindou Haitani. Hobi sekali menyiksa saban hari. Tidak melihat tempat, jua masa. Rindou menerbangkannya di mana-mana. Di lokasi dan posisi satria suka.

"Aahh~ (Name), aku mencintaimu." Rindou katakan berkian-kian mendapatkan pelepasan.

Drrtt

Drrtt

Drrtt

Getaran telepon diacuhkan tuan. Melirik layar menyala, nama Sanzu Bandar Sabu tertera.

"Sialan."

Umpatan terdengar pendengaran puan dalam kungkungan. "Angkat dulu saja, Rin."

"Ck." Bunyi decakan dari lidah Rindou sebelum menggeser ikon berwarna hijau.

"Ada apa?"

"Kau sedang apa?"

"Huh?"

"Kau tidak lupa 'kan? Misi hari ini."

"Kau menghubungiku hanya untuk itu? Aku mengingatnya, Sialan."

"Huh? Aku mengganggumu? Kau sedang terbang?"

"Heem."

"Apa yang enak dari jalang? Mending juga nyabu."

"Tidak sepertimu. Aku doyan lubang daripada batang."

"Anjing."

Tut

Rindou mematikan sambungan telepon. Lenggana menerima suara Haruchiyo di telinga lebih lama.

"Misi apa yang akan Bonten lakukan?"

**•̩̩͙✩•̩̩͙*˚ EPOCH ˚*•̩̩͙✩•̩̩͙*˚*

❝Rin, aku ingin
makan es krim.❞

❝Kan sudah kuberi
setiap hari?❞

❝Bukan itu maksudku.
Aku ingin es krim rasa cokelat.❞

❝Rasa vanila tidak suka?❞

▂▃▄▅▆▇█▓▒░ tbc ░▒▓█▇▆▅▄▃▂

Epoch | Haitani RindouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang