Sugar Baby - 15

7.7K 620 85
                                    

•Sugar Baby•

Dua minggu berlalu. Dan sampai sekarang, setelah Jaemin menjelaskan kisah Ibunya ke keluarga Lee, si anak sulung itu malah menjauhi Jaemin.

Apa yang salah di sini? Mereka hanya sepupu. Masih boleh berhubungan. Ya walaupun tidak banyak, tapi yang penting bukan kakak-adik kandung persis.

Karena tau mereka masih keluarga, Jaemin memutuskan untuk membiayai sekolah Minji. Alasannya dengan nama sang Mama. Soalnya Jaemin ingat, kalau Mamanya pernah menyinggung keluarganya. Pernah mencari tau juga, tapi nihil. Tidak menemukan apapun.

Karena kesal dijauhi, dan Mark hanya mau bertemu Jiyun lalu menculiknya, Jaemin rela menyuruh beberapa orang untuk membawa paksa Mark. Soalnya Jaemin tidak berhasil melakukannya. Alhasil dia menculik Mark dengan bantuan beberapa orang berbadan besar yang pastinya membuat Mark kalah.

Dan di sinilah mereka. Di kamar hotel pertama kali mereka bertemu. Jaemin menatap Mark datar. Datar banget, seriusan ini. Mark sendiri hanya berdiri kaku. Sama persis saat mereka bertemu dulu.

"Gue ada salah sama lo, ya?"

Mark menatapnya, lalu langsung mengalihkan tatapannya. "Nggak ada."

"Terus?"

Makin gugup lah Mark ini. Jaemin nih gak paham situasi, kah? Atau bagaimana? Baru di tinggal oleh Papa untuk selamanya, ini malah tau kalau Jaemin sepupunya. Berarti Jaemin ini keponakan Mamanya, ya?

Ya tuhan, Mark mau nyerah aja.

"Cuman sepupu juga."

Mark langsung menatap Jaemin. Seperti biasa. Jaemin menggampangkan segala hal.

"Na, ini gak segampang itu."

"Gampang." balas Jaemin, "Lo itu marganya Lee, dan gue Na. Jadi beda. Yang sama di sini, cuman gender sama perasaan kita."

"Siapa yang bilang gue suka sama lo?" tanya Mark dengan wajah sedikit memerah dan terlihat kalau dia salah tingkah.

Jaemin terkekeh sinis. "Sini lo," suruh Jaemin agar Mark mendekat. "Gue masih 18 tahun ya, tega banget lo nyakitin gue."

"Jaemin, jangan berlebihan."

"Gue gak berlebihan. Dan sekarang ke sini, Mark Lee. Lo suka banget ulang-ulang kayanya. Pantes demen ngewe."

Mark menghela napas. Kenapa Jaemin hanya frontal padanya, sih?!

Dia mengambil langkah mendekati Jaemin. Berdiri dua langkah dari tempat tidur. Jaemin menariknya sampai lutut pemuda Lee menyentuh pinggiran ranjang. Jaemin memeluk pinggang Mark, wajahnya tenggelam di perut yang lebih tua.

"Gue kangen sama lo, sialan." maki Jaemin, pelukannya semakin erat. "Ngapain lo cuman ketemu Jiyun, tapi gak ketemu gue, hah?! Lo pikir, cuman Jiyun yang mau ketemu sama lo? Gue juga mau ketemu sama lo."

Mark mengangkat kedua tangannya. Mengusap rambut hitam Jaemin lembut.

"Gue kaget, Na."

"Gue juga kaget." Jaemin mendongak, memandang wajah Mark dari bawah. "Tapi gue gak peduli. Mau lo sepupu gue, keponakan, kakak atau apapu itu, gue gak peduli. Gue cuman mau lo. Gue cuman mau Mark Lee jadi milik gue."

Mark membalas tatapan Jaemin. Bocah SMA di depannya ini terlihat sangat serius. Jaemin seperti benar-benar menginginkannya, sangat besar. Bahkan lebih besar dari Mark yang menginginkan Jaemin.

"Nikah aja lah kita."

Mark melotot, dia menyentil kening Jaemin. "Nggak gitu juga."

"Ya biar lo gak kabur-kaburan." Sekarang kedua kaki Jaemin ikut memeluk kaki Mark, "Mark Lee punya gue. Punya Na Jaemin."

SUGAR BABY » MARKMIN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang