07. pacar El?

35 5 0
                                    

Warung kang udin saat ini sangat ramai, banyak anak SMA dari sekolah yang berbeda-beda namun mereka tampak akrab dan solid.

Di sana dimas dan kedua temannya tampak sedang mengobrol santai dengan teman-temannya yang berbeda sekolah, kecuali Erlangga yang hanya mengangguk-angguk sebagai respon.

"Er, malam ini ada balapan, Lo ikut?" tanya Eric, temannya dari sekolah cempaka.

"Skip!"

"Lumayan men, hadiahnya 20 juta!"

"Gue lagi gak butuh duit"

"Sombong amat!" ucap Ikbal dan Adrian berbarengan. Erlangga tidak menanggapi ucapan mereka berdua dia hanya acuh.

"Ardi ikut Er" Erlangga yang mendengar nama rival nya di sebut lantas menoleh dan tersenyum smirk.

"Gue ikut!". Setelah mengatakan itu Erlangga lantas berdiri dan memakai jaketnya kembali.

"Lo mau kemana?" tanya Dimas.

"Gue cabut duluan!" Erlangga langsung menaiki motor sport kesayangannya dan berlalu pergi.

Setelah beberapa menit mengendarai motornya tak tentu arah, akhirnya dia sampai di depan sebuah rumah yang cukup besar dan bercat putih.

Entah apa yang membawanya kesini. Dia terus mengamati rumah tersebut dari depan gerbang.

Saat dia pokus mengamati rumah tersebut tiba-tiba sebuah mobil pajero hitam mengklaksonnya kemudian masuk kedalam rumah itu.

Erlangga memundurkan motornya sedikit kemudian menundukkan kepalanya sopan.

Erlangga masih memperhatikan mobil itu sampai seorang pria setengah bayah keluar dari mobil dan berjalan menuju pintu kemudian memencat bel.

Beberapa saat kemudian gadis cantik dengan mata hazel keluar dengan pakaian rumahannya.

"Papaa!!" pekik Gabriella dan langsung memeluk sang papa erat.

'Ohh bokapnya' batin Erlangga sambil terus memperhatikan interaksi bapak dan anak itu.

Erlangga melihat papanya Gabriella menoleh ke arahnya membuat dia bingung harus apa, alhasil dia memutuskan untuk pergi dari pekarangan rumah Gabriella.

Wira-Papa Gabriella awalnya mengira bahwa lelaki yang berada di gerbang rumahnya itu teman dari anak perempuannya. Tapi mengapa dia tidak masuk?

Dia berniat akan memanggil pria tersebut tetapi pria itu pergi dengan terburu-buru. Mungkin ada urusan penting, pikir Wira.

"El? Siapa di luar nak?" suara lembut Nita membuyarkan lamunannya.

"Loh mas! Kamu balik kok gak ngabarin aku!?" ucap Nita terkejut dan langsung disambut pelukan hangat oleh suaminya.

"Surprise!!" ucap Wira sambil melepaskan pelukannya.

"Papa gak di izinin masuk nih?" tanya Wira kepada kedua perempuan yang paling dia cintai.

"Hehe. Ella lupa pah saking senengnya!"

"Ayo masuk, mas!"

Mereka bertiga masuk beriringan menuju ruang tamu dan dilanjut dengan mengobrol santai sambil melepas rindu, pasalnya papa Gabriella pergi ke kantor jam 6 kurang dan pulang larut malam membuat Gabriella jarang sekali bertemu dengan papanya.

Kemarin lusa papanya pergi keluar kota untuk bekerja sama dengan pembisnis di kota yang berbeda-beda sehingga Gabriella harus menahan rindu dengan sang papa.

"Sayang, bagaimana sekolah baru kamu? Kamu sudah memiliki teman?" tanya Wira pada putri tercintanya.

"Sekolah baru El bagus banget pah! El juga udah punya teman baru" ucap Gabriella exited.

ERLANGGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang