06. Rencana

46 6 0
                                    

Di ruang kelas 11 IPA 4, lebih tepatnya adalah kelas Gabriella. Saat ini mereka sedang belajar materi biologi.

Saat guru menjelaskan materi, semua murid tampak pokus memperhatikan guru tersebut kecuali Gabriella.

Gabriella tampak gelisah selama pelajaran biologi, salsa yang menyadari itu pun lantas bertanya.

"El? Lo kenapa?" tanya salsa pelan.

"Gue kebelet Sa! Anter yuk!" ucap Gabriella memohon.

"Tanggung El sebentar lagi pergantian jam".

"Udah di ujung sa! Pliss!" ucap Gabriella memelas dan berharap salsa mau mengantarkan nya ke wc.

"Iya udah deh"

"Maaf Bu, saya izin ke wc" ucap salsa kepada guru yang mengajar yang hanya di balas anggukan kepala.

Saat mendapatkan izin, mereka langsung pergi menuju wc yang letaknya lumayan dekat dengan kelas mereka.

Gabriella masuk ke dalam bilik wc dengan tergesa-gesa, setelah selesai dengan hajatnya Gabriella keluar dari wc dengan wajah senangnya.

"Udah?"

"Udah! Makasih salsa cantik!" ucap Gabriella sambil tersenyum senang.

Setelah itu mereka langsung balik ke kelas tak lupa mengetuk pintu dan memberi salam, saat ingin duduk ke bangkunya Gabriella tiba-tiba dipanggil oleh guru itu.

"Nak! Kamu bisa bantu ibu?" tanya bu inggit selalu guru biologi kepala Gabriella.

"Bantu apa ya bu?" tanya Gabriella mengerutkan keningnya.

"Bantu ibu bawa buku ini" ucapnya sambil menunjuk beberapa buku yang ada di meja itu.

"Bisakan nak?"

"Bisa bu!" ucap Gabriella kemudian langsung menghampiri meja bu inggit dan mengambil beberapa buku untuk ia bawa.

"Terimakasih nak!"

"Saya cukupkan mapel biologi hari ini, saya izin keluar. Terimakasih, sampai ketemu di hari Kamis ya anak-anak!". Ucap bu inggit kemudian berjalan keluar kelas dan langsung di ikuti oleh Gabriella dari belakang.

Gabriella berjalan beriringan dengan bu inggit sambil sesekali mengobrol dan tertawa kecil.

"Nak, kamu langsung masuk ke kelas 12 IPA 3 aja yaa, yang ada di pojok itu. Nanti bukunya taro di meja guru. Ibu mau ke wc dlu" suruh bu inggit dengan nada keibuan.

"Iya bu" Gabriella hanya menurut saja dan berjalan ke kelas yang paling pojok sesuai yang diarahkan bu inggit.

Saat sudah sampai di depan pintu Gabriella baru ingat kalau Erlangga berada di kelas 12 IPA 3.

"I-inikan kelasnya kak Erlangga" ucap Gabriella sebelum masuk. Apakah kak Erlangga ada di dalam? Bagaimana ini?

Gabriella berusaha tenang, dia mengambil nafas kemudian menghembuskan nya kembali. Huuhh.

Tok tok tok 

"Permisi" dengan langkah ragu tapi pasti, dia berjalan menuju meja guru tanpa melirik penghuni kelas satu orang pun.

Dia yakin sekarang dia menjadi pusat perhatian, nampak jelas saat kelas yang tadinya ramai berubah menjadi hening ketika dia masuk.

Tidak mau berlama-lama di sana Gabriella memutuskan untuk segera keluar dari kelas itu.

Tanpa Gabriella sadari orang yang ingin dia jauhi malah menatapnya tanpa berkedip.

Abel yang memperhatikan Erlangga sedang memperhatikan orang lain merasa panas 'Gue pastiin hidup lo gak akan tenang' batin Abel. Kemudian dia berjalan menuju bangkunya dengan perasaan kesal.

ERLANGGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang