08. Menghindar

38 5 0
                                        

Setelah balapan tadi, Erlangga langsung mengajak ketiga temannya ke warung kang udin.

"Yang abis menang balapan sabi kali makan-makan!" ucap salah satu teman tongkrongan Erlangga sambil berhighfive tak lupa dengan cengiran khasnya.

"Congrats bro!" ucap temannya yang lain.

"Thank's" Erlangga hanya tersenyum tipis kemudian duduk di bangku sebelah Eric yang sudah sampai lebih dulu.

"Kalian pesen makanan sepuasnya, nanti gue yang bayar!" ujar Dimas pada semua orang yang berada di warung kang udin.

"Yang abis menang balapan lo apa si Erlangga?" tanya salah satu dari mereka, bingung.

"Erlangga kasih duitnya ke gue, jadi nanti gue yang bayar pake duit Erlangga. Hehehe" jelas dimas diakhiri dengan kekehan.

Mereka yang ada di sana pergi memesan makanan termasuk Adrian, Ikbal juga Eric dan menyisahkan Erlangga dan dimas.

"Lo gak pesen makanan?" tanya Erlangga

"Gue belakangan, males desek-desekan" Erlangga hanya menganggukan kepalanya kemudian mengambil ponselnya dan mengetikan sesuatu di sana.

"Er, soal percakapan lo sama ardi yang bahas anak baru maksudnya gimana?" tanya dimas hati-hati.

"Gue-" ucapan Erlangga terhenti oleh kedatangan adrian dan ikbal yang tiba-tiba dengan wajah tertekuknya.

"Kenapa lo?" tanya dimas heran.

"Gak tau males!" ucap ikbal sambil mengerucutkan bibirnya membuat Erlangga dan dimas menggidik ngeri.

"Najis!" ucap Erlangga, singkat padat nyelekit.

"Kek cewek anjir" timpal dimas.

"Lo berdua kenapa sih?!" dimas yang geram kembali bertanya namun tidak mendapatkan jawaban.

"Terserah lo berdua!" dimas yang jengkel pun memilih tidak mempedulikan kedua temannya itu.

"Tadi lo mau ngomong apa er?" ucap dimas pada Erlangga.

"Gue. Gue gak tau!" Erlangga tidak tau harus menjelaskan apa kepada sahabatnya ini.

"Maksudnya?" tanya dimas lagi dengan hati-hati.

"Gue gak tau kenapa, gue gak suka kalo si ardi deketin si anak baru!"

"Di sekolah kita emang ada anak baru?" tanya ikbal menimbrung.

"Cantik gak anak barunya?" tanya adrian dengan wajah berbinar dan langsung ditatap tajam oleh Erlangga.

"Ampun bang!".

"Lo suka sama anak baru itu?" pertanyaan dimas membuatnya diam cukup lama.

"Nggaklah!" ucap Erlangga tegas.

"Terus kenapa lo gak suka si ardi deketin anak baru itu?" Erlangga terdiam lagi, kali ini lebih lama dari yang tadi.

"Diem berarti iya! Lo suka kan sama anak baru itu?" lama tidak mendapat jawaban dimas kembali mengeluarkan suaranya.

"Gu-"

"Kita dukung lo! Kita bakal bantu lo dapetin itu cewe!" ujar dimas memotong ucapan Erlangga.

"Nah iya! Gue juga mau bantu lo er!" ucap ikbal.

"Gue juga mau bantu lo er! Tapi klo lu gak mau, anak baru itu buat gue aja ya!" Erlangga yang mendengar ucapan adrian pun langsung menatapnya tajam.

"Bego, cari mati!" ucap ikbal pelan.

"Gue pulang!" setelah mengatakan itu Erlangga langsung berjalan menghampiri temannya yang lain juga kang udin untuk pamit.

"Mampus, Erlangga ngambek!" ucap Adrian pelan.

ERLANGGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang