11. Ketakutan El

41 2 0
                                    

"Assalamu'alaikum Tante!" Ujar Erlangga kepada mamah Gabriella sambil mengulurkan tangannya, bersalaman.

"Wa'alaikumsalam" balas Nita selaku mamah dari Gabriella sambil tersenyum ramah.

"Kamu siapa ya?" Lanjutnya bertanya.

"Kenalin saya Erlangga pacarnya Gabriella Tan" ujar Erlangga sambil tersenyum simpul.

Nita terkejut dengan penuturan Erlangga, dia tidak percaya pasalnya Gabriella tidak pernah cerita kalau dia sudah mempunyai pacar.

"Pacar? Kamu beneran pacarnya El? Demi apa?!" Sambil dengan ekspresi terkejutnya.

"Be-beneran Tan" Erlangga mendadak gugup melihat ekspresi terkejut mamah Gabriella.

"Udah berapa lama?" Tanya Nita lagi membuat Erlangga sedikit gugup.

"Baru tadi Tan"

"Ooh" sambil manggut-manggut sesekali Nita melihat Erlangga dari atas sampe bawah yang membuat Erlangga semakin gugup di buatnya.

"I-iya Tan"

"Jangan gugup gitu dong, mamah gak marah" ucap Nita tersenyum ramah.

"Panggil saya mamah jangan panggil Tante" lanjut Nita.

"Iya mah"

"Ayo masuk dulu, El nya ada di dalam" ajak Nita, saking terkejutnya Nita sampai lupa mengajak Erlangga masuk.

"Erlangga langsung balik aja mah udah sore. Nanti kapan-kapan Erlangga mampir" setelah itu Erlangga berpamitan untuk pulang tak lupa mencium punggung tangan Nita.

Setelah Erlangga pergi barulah Nita masuk dan berniat untuk menghampiri anak semata wayangnya untuk meminta penjelasan.

Tetapi niat itu ia urungkan kala melihat anaknya tengah tertidur lelap di kasurnya dengan posisi membelakangi pintu kamar.

Nita menghampiri Gabriella dan mengelus Surai panjang Gabriella lembut kemudian mengecup kening Gabriella sayang.

Dirasa sudah cukup Nita bangun dan memutuskan untuk keluar dari kamar Gabriella, nanti kalau El sudah bangun baru dia mintai penjelasan pikir Nita.

Baru dua langkah Nita berjalan Isak tangis Gabriella terdengar oleh Nita membuat Nita langsung reflek berbalik dan menghampiri Gabriella.

"Sayang? Anak mama kenapa nangis hm?" Nita berusaha menenangkan Gabriella dengan memeluknya dari belakang.

Tidak ada jawaban dari Gabriella hanya Isak tangis yang keluar dari mulut Gabriella.

Nita tidak bertanya apa-apa lagi, dia hanya menunggu anaknya tenang dan bercerita dengan sendirinya.

"Mah?" Panggil El lirih sambil mendudukkan dan memposisikan dirinya agar menghadap mamanya.

"Iya sayang?" Balas Nita lembut sambil menghapus jejak air mata Gabriella dan merapikan rambut Gabriella yang berantakan.

"Aku takut mah" Gabriella mulai menceritakan ketakutannya kepada mamanya.

"Aku pengen pindah sekolah" lanjutnya.

"Coba cerita sama mama kenapa kamu tiba-tiba pengen pindah sekolah".

Gabriella mulai menceritakan tentang kegelisahannya, dan dia yang sangat yakin kalau akan di bully kalau terus sekolah di sekolah itu.

"Kan ada pacar kamu sayang, dia pasti ga bakal diem aja kalo kamu di bully"

"Pacar?" Beo Gabriella, seketika sesegukan yang tadi melanda langsung hilang begitu saja.

ERLANGGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang