Chapter 1

93 5 0
                                    

Theme song : รักเราตลอดไป - ก้อง สหรัถ


Seorang gadis berumur 17 tahun dengan potongan rambut sebahu sedang duduk di salah satu meja restoran bersama dengan wanita paru baya yang sedang memakan makanan yang dipesannya. Saat mereka tiba tidak ada yang mau memecahkan keheningan diantara mereka. Yang ada hanya suara percikan dari garpu dan sendok yang mereka pegang.

"Bagaimana sekolahmu?" tanya wanita paru baya itu

"Biasa saja. Tidak ada yang istimewa" jawab singkat dari gadis muda itu. Wanita itu mengangguk sambil tersenyum.

"Kamu akan ikut besok bersama ibu kan?" tanyanya lagi dan akhirnya gadis itu memandang kearah wanita itu, Ibunya. Gadis itu mengangguk dan tersenyum sambil berkata " Iya. Itulah alasan Yurina datang jauh-jauh dari Tokyo ke Aichi"

"Apakah kau nyaman tinggal sendirian di Tokyo? Maaf ibu tidak pernah mengunjungimu" ucap menyesal dari ibunya

"Tidak terlalu buruk, dan tidak perlu minta maaf, Yurina paham ibu juga sibuk dengan pekerjaan disini. Jadi aku mengerti. Ibu tidak perlu khawatir" ibunya tersenyum manis. Dia merasa sangat beruntung memiliki anak yang sangat pengertian dan cukup dewasa walaupun umurnya masih 17 tahun.

"Sekarang hanya tinggal kita berdua Yurina jadi Ibu ingin kamu mengatakan apa yang ada dikepalamu. Kamu tidak perlu menahan diri dan ibu akan selalu dipihakmu. Ayahmu sudah meninggalkan kita dan juga kakakmu yang...." Ibu tidak melanjutkan perkataannya dan malah mengatakan yang lain. "Jadi kamu harus mengatakan apapun pada ibu"

Yurina dapat melihat kesedihan dimata ibunya setelah ibunya tidak sengaja mengungkit tentang kakaknya.

Kakaknya yang pergi dari rumah setelah melalukan kesalahan yang begitu bodoh sehingga mengorbankan masa depannya sendiri dan mengecewakan kedua orang tuanya sampai membuat ayahnya meninggal dunia. Karena hal itu dia membenci kakaknya. karena kebodohannya, keluarganya menjadi tidak lengkap dan bahkan setelah dia pergi selama 2 tahun ibunya masih merasa sedih.

Hirate Yurina atau biasa dipanggil Yurina oleh ibunya dan juga dipanggil Techi oleh kakaknya dan juga teman sekelasnya. Kakaknya yang pertama kali memberi mana itu, alasannya karena nama Yurina terlalu imut untuknya yang memiliki wajah datar dan terkesan dingin. Jadi kakaknya memanggilnya Techi agar sesuai dengan karakternya. Sekarang nama Techi melekat padanya. Teman, sahabat, kerabat, semua memanggilnya seperti itu.

Setelah kakaknya pergi meninggalkan rumah dia meminta teman, sahabat, semuanya, memanggilnya dengan nama belakang tapi setelah mendengar temannya memanggilnya Yurina entah kenapa terasa geli dikupingnya dan membuatnya merasa tindak nyaman. Bukan cuma dia, tapi temannya juga merasa aneh memanggilnya dengan nama Yurina. Jadi dia kembali di panggil Techi. Hanya ibunya yang memanggilnya Yurina.

~~

Dikamar yang gelap terdengar isak tangis dari wanita yang sekarang sedang duduk dilantai memeluk kedua lututnya dan menenggelamkan wajahnya di kedua tangannya. Masih memakai baju serba hitam, dia sudah seperti itu selama 2 jam dan tidak ada satupun kata yang keluar dari mulutnya. hanya suara tangis yang terdengar.

Apa yang harus kulakukan? aku tidak tau

kenapa kau pergi? Aku ingin kau kembali.

aku tidak kuat jika sendiri Risao, kumohon kembalilah padaku.

untukku dan anak kita. kumohon kembalilah

Walaupun dia mengatakan beribu kali orang itu tidak akan kembali, dia sudah ada disana. Jauh dari jangkauannya.

Disisi lain

Techi tiba-tiba membuka matanya. Dia melirik kearah jam yang menunjukkan pukul 10 malam. Dia berbaring diatas kasur setelah pulang dari restoran bersama ibunya. Setelah pulang dia langsung masuk kekamarnya dan berbaring sampai ketiduran.

Fleet of TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang