Chapter 9

145 5 2
                                    

Hirate Yurina membereskan bukunya bersiap untuk pulang. Dia terhenti saat Kage menepuk bahunya, membuatnya melirik kearahnya.

"Kau ada klub hari ini kan?" tanyanya lalu berpindah tempat, saling berhadapan dengannya. "Atau kau ingin bolos lagi."

"Tidak ada. Jadwalku diubah" jawab Techi lalu merocoh sakunya dan memberikan secarik kertas yang diberikan Hayama-sensei.

"Wow... Jadwal klub kita sama" seru Kage dan Techi hanya tersenyum lalu melangkah keluar kelas. Kage menyusulnya dan kembali bertanya "Tapi kenapa diubah?"

"Istri kak Risao sekarang tinggal denganku" Kage mengangguk. Techi sudah mengatakan sebelumnya; dia sampai kaget saat Techi mengatakannya. Kage pikir Techi tidak akan berhubungan lagi dengan sesuatu yang berhubungan dengan Kak Risao. "Dan Ibu menyuruhku untuk menjaganya. Karena itulah aku mengubah jadwal klubku."

"Lalu bagaimana dengan part time? Kau berhenti?"

"Iya... Aku sudah mengatakannya dengan Kak Mona. Lagi pula bekerja di bar dengan umur yang belum 20 tahun itu dilarang. Aku tidak ingin nantinya ada masalah memperkerjakan remaja yang dikelilingi alkohol" Kage mengangguk mengerti.

Kage awalnya tidak setuju Techi bekerja di bar dan menyuruhnya untuk mencari pekerjaan lain. Tapi dia beralasan bekerja di bar sangat fleksibel. Kau hanya perlu melapor jika tidak masuk bekerja tanpa harus membuat surat izin. Awalnya juga Techi di tolak, tentu saja karena usiannya tapi entah apa yang dia katakannya sehingga membuatnya bisa diterima.

Merasa saat itu dia khawatir, Kage memberanikan diri untuk masuk ke bar itu. Dia tidak ingin terjadi sesuatu yang bahaya kepada sahabatnya. Bagaimana jika ada laki-laki yang mengodanya dan melakukan pelecehan padanya? membayangkannya saja sudah membuatnya takut.

Dia mengendap-endap dan melabuhi penjaga pintu dan setelah menemukan Techi dia sedikit terkejut dengan pakaian yang digunakannya. Setelan jas dengan celana panjang hitam, membuatnya terlihat seperti laki-laki. Apalagi dengan rambutnya yang pendek dan sedikit berantakan, tidak akan ada yang mengira bahwa dia sebenarnya perempuan. Dia hampir tak dikenali.

Alasan Techi menggenakan pakaian itu untuk menyamar. Dia tidak bisa menjamin kalau tidak ada yang mengenalinya apalagi banyaknya pengunjung setiap malammya. Karena itulah dia memakai pakaian seperti itu.

"Kalau begitu pulang bersamaku. Aku ingin bertemu dengan Neru-san" Techi hanya mengangguk tanpa berkomentar. Mereka lalu berjalan menuju parkiran mobil tempat Kage memarkir mobilnya.

-----

Neru memperhatikan asap masakannya yang terbang keluar melalui pentilasi udara. Dia tersenyum puas saat wangi masakannya menerjang hidungnya. Dia mengambil piring lalu meletakkan masakannya dan menyajikannya di meja makan. Dia kembali tersenyum akhirnya makan malam sudah siap. Dia melirik ke jam dinding, sebentar lagi Yurina pulang ke sekolah.

itu dia

Neru mendengar suara pintu terbuka, dan segera menuju ke Genkan

"Okaeri" senyum merekah dari Neru lalu Techi menjawab normal dan meletakkan sepatunya di rak. Neru lalu fokus kepada gadis lain yang sepertinya pernah dia liat sebelumnya. Dia bertanya-tanya dimana pernah melihatnya.

Techi menatap Neru yang terlihat menatap Kage, menatapnya dengan penasaran. "Dia Kageyama Yuka, Sahabatku"

Kage menunduk dan memberikan salam padanya "Kageyama Yuka-desu. Neru-san bisa memanggilku Kage saja"

Neru membalas "Nagahama Neru"

"Yang benar Hirate kan?" Techi langsung mengoreksi perkataan Neru yang salah menyebutkan nama belakangnya. Neru tersenyum malu dan mengangguk kecil kemudian kembali menatap Kage.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 23 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Fleet of TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang